Start

47 13 37
                                    

BUGH

Doyeon yang abis ngespam line jihoon langsung terpaku denger suara pukulan keras tadi.

Pikirannya udah pergi kemana mana.

Dengan hati hati, dia pergi menuju sumber suara tadi sambil nelponin jihoon berkali kali.

Bisa aja korbannya jihoon kan?

Sebisanya mungkin, mengandalkan indra pendengarannya.

Dan viola!

Usahanya berhasil tapi sayangnya dia sudah terlambat.

Tak lama setelah itu, terlihat dari jauh jihoon sedang diseret oleh seseorang yang tidak dia kenal.

Dan jangan lupakan ringtone hp jihoon yang masih terdengar kencang.

Doyeon pov

Darahnya dibalut biar ga bercucuran, pinter juga.

Kayaknya dia mikir, orang yang nelpon jihoon adalah orang yang sama dan juga orang rumah.

Dia nelponin jihoon cuma karena khawatir, jihoon belom pulang daritadi.

Soalnya, dia cuek aja tuh gua nelponin jihoon berkali kali.

Gua mah kalo jadi dia bakal siap siaga, oh please pikiran gua ga bakal sesimpel itu.

pov end

Doyeon langsung ngikutin mereka dengan langkah yang menuju lab ipa.

Sesampainya di lab, doyeon cuma berani mengintip dari jendela atau pintu lab.

Ga mungkin dia sendirian, pasti ada temennya dan pasti doyeon kalah kan?

"hayooo ngeliatin siapa?"

Doyeon reflek berbalik.

Terlihat dengan jelas, dihadapannya ada tzuyu yang sedang memutar mutar tongkat baseball dengan tangannya.

"gotcha"

BUGH

"manusia merepotkan, untung gua bisa ngelawan"

Tzuyu yang meremehkan doyeon, sekarang sudah tergeletak lemas di lantai dengan darah yang menggenang disekitarnya.

Saat tzuyu hendak memukul doyeon, dengan gesit doyeon mengambil alih tongkat tersebut dan malah memukul tzuyu.

Doyeon yang sudah merasa terancam, enggan mengurusi tubuh teman sekelasnya itu.

Dan lebih memilih untuk pergi.

"pasti nanti satu persatu temennya bermunculan, atau kalo misalnya udah gua bantu, dia malah nyerang gua, oh hell no" begitu pikir doyeon.

Dan benar saja.

Belum jauh dia melangkahkan kakinya, sudah ada seseorang lagi yang memanggilnya.

Suaranya terdengar berat tapi lembut, mungkin yang kali ini laki laki?

"hey nona manis, putarlah badanmu kebelakang, belakang, dan belakang maniseeee~"

Doyeon yang tidak mau pura pura tuli dan belum hafal semua suara teman sekelasnya, memutuskan untuk membalik badan.

Siapakah gerangan yang memiliki suara indah itu?

"lah lu samuel yak?" tanya doyeon terhadap laki laki itu.

"yoi doy, ga pulang lu? bareng lah kuy" ajak samuel.

"LAH EMANG SEARAH?"

"ya ampun, gans gini masa ga keliatan" balas samuel.

Doyeon neliti samuel dari atas sampe bawah.

"tapi ga ada apa apa" gumam doyeon.

"yaudahlah ya, positive thinking aja" pikir doyeon.

"ah tapi-"

"ada apaan"

Doyeon nujuk kearah lab ipa, Samuel pun ngintip dari jendela lab ipa.

Doyeon make tasnya yang sedari tadi dia seret lalu memainkan hpnya untuk memberi tau member abstrak tentang hal ini.

"lah ini samuel lama amat ngintip doang"

"ga ada apa apa woy?" tanya samuel dengan wajah bingung.

"LAH"

Sekarang giliran doyeon yang ngintip.

"lah iyak, mabok kali yak gua AHAHAHA, kuy lah pulang"

Doyeon jalan duluan sementara samuel mengekor dibelakang.

"untung gua blom ngabarin abstrak" pikirnya.

Tapi tentu saja samuel tidak akan menyianyiakan kesempatan yang bagus ini.

TAK

Dipukul lah doyeon dibagian lehernya, yang sudah dipastikan dapat membuat seorang manusia pingsan.

"ini baru gotcha"

"orang mah bilang gotcha pas udah dapet, nah dia sebelumnya, itu sama aja cari mati soalnya pasti lawan udah tau, tzuyu tzuyu"

"dasar manusia manusia ga becus" ucap samuel sambil mengatur keadaan lab.

🌸

"halo semuanyaaaa, disini gua sebagai moderator kalian dalam permainan werewolf ini, nah sekarang ayo lakukan posisi istirahat di tempat!"

"werewolf? apa itu?" tanya yeri.

Sang moderator langsung menjelaskan permainannya secara detail dan satu persatu, agar mereka semua ngerti.

"ini dimana?" tanya sohye celingukan.

"lab ipa, tenang ini cuma semacam mimpi gitu kok jadi ga berbahaya buat fisik kalian, kita cuma nyulik kalian sebentar aja"

"kenapa kalian ngelakuin ini ke kita? dan juga, siapa 'kita' yang kau maksudkan itu?" tanya jinyoung berbelit belit.

"gua tau orangnya" sahut jihoon dan doyeon bersamaan.

"gua punya alasan tersendiri dan itu rahasia, lagian juga gua udah izin bukan?" tanya sang moderator balik.

"cih apa itu" ucap jinyoung ga terima.

"ya tapi cuma kami yang tau dan saling berbalas pesan denganmu" ucap yoojung sambil nujuk jinyoung.

"well whatever, ayo kita mulai permainannya!" seru sang moderator.

"tunggu"

"kalo kita gamau gimana?" sela somi.

Tiba tiba saja, ada sebuah pistol yang muncul dari atas dan sudah mengarah ke kepala atau lebih tepatnya, ubun ubun somi.

"wanna try your luck?"

"nah, let's start the game!"

🌸

Bagi yg udh pernah baca abstrak pasti tau kelanjutannya.

Game of SurvivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang