Prolog

11.8K 378 10
                                    

Kim Taehyung. Namanya tidak asing di kalangan pebisnis atas karena ayahnya merupakan pebisnis ulung yang terkenal. Pemuda itu berusia 25 tahun dan kini sudah menjabat sebagai seorang manajer di kantor kebanggaan ayahnya. Ia lulus sarjana jurusan Manajemen di usia 21 tahun, kemudian mengambil beasiswa ke Amerika untuk melanjutkan studinya selama dua tahun. Menjadi seorang anak konglomerat, bukan berati Taehyung selalu bergantung kepada uang ayahnya. Di umur seperempat abad ini, lelaki bidang itu sudah bisa membeli apartemen untuk dirinya sendiri, menyicil mobil mewah, menyewa seorang pembantu yang datang dari hari senin sampai jumat.

Kesibukan Taehyung pula yang membuatnya tidak mempunyai lingkaran sosial yang luas. Ia harus pandai memilih teman, membedakan antara relasi dan teman setianya. Jadi, sampai saat ini ia hanya memiliki enam sahabat tetap yang setia menemaninya pergi ke diskotik tiap malam minggu.

"Gue nyusul, masih ada berkas yang belum dibaca." Taehyung berbicara pada ponselnya, memberitahu bahwa ia harus datang belakangan ke diskotik hari ini.

Ia menjauhkan ponsel dari telinganya, karena teriakan di seberang sana hampir membuat kupingnya berdengung. "Jeon Jungkook sialan! Jangan berisik."

"Kerja yang benar, Tuan Kim. Sampai ketemu nanti malam."







**

Lee Hwayoung, 20 tahun. Perantau dari Busan karena ia diterima di Seoul National University. Ini merupakan tahun ke-2 baginya untuk tinggal sendiri. Apartemennya tidak begitu bagusㅡtidak jelek juga. Baginya, Seoul penuh dengan kebisingan karena ia tidak menemukan yang seperti ini di rumah Busan-nya. Busan di malam hari dipenuhi oleh gemerlap lampu rumah penduduk, seusai belajar Hwayoung akan pergi ke taman dekat rumahnya dan bermain dengan kunang-kunang.

"Lama banget, Yong!" Hari ini, untuk pertama kalinya, ia mengiyakan ajakan teman kampusnya untuk menikmati dunia malam Seoul. Sebelumnya, ia sudah mewanti-wanti ia tidak ingin mencicipi alkohol. Ketiga temannya mengiyakanㅡsebenarnya mereka hanya ingin Hwayoung ikut pergi dan tidak terus-terusan mengurung diri di kamar.

Hwayoung mengoleskan lipstik berwarna hampir nude, mengambil tas kecilnya, kemudian menghampiri ketiga temannya yang sudah memasang tampang kesal karena ia terlalu lama. "Maaf, hehe."

"Kartu identias udah?"

Hwayoung mengangguk.

ALL YOURS | taehyung [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang