auto correct || 05

392 68 7
                                    

Haknyeon memasuki kafe itu, berusaha terlihat santai agar terkesan kebetulan, meskipun dalam benaknya sangat berapi-api.

Bahkan ketika Haknyeon hampir sampai di meja Hyungseob dan Doyeon, kedua makhluk itu masih saja berpegangan tangan sambil ketawa.

Kuping Haknyeon panas rasanya.

Langsung saja Haknyeon menghampiri mereka dan bertanya sarkas,

"Lo ngapain pegangan tangan sama dia?" tawa Hyungseob dan Doyeon terhenti.

"Haknyeon?"

"Eh nyeon," Hyungseob menatap tangannya yang masih bertautan sama tangannya Doyeon.

"Eh! Sori sori! Gue gak sadar kalo masih megang tangan lo dari tadi!" ucap Doyeon kaget.

"Eng... Gak papa Doy, gue juga gak sadar" Haknyeon hanya melihat keduanya bingung.

"Eum... Eh, nyeon, sini gabung sama kita!" Hyungseob berusaha akting meskipun terdengar canggung.

Akhirnya mereka pun melanjutkan kegiatan belajar fisika yang sempat tertunda tadi karena tiba-tiba Doyeon ingin membaca garis tangan Hyungseob yang berujung random story yang mereka ceritakan berdua.

Yang sempat bikin Haknyeon salham.

➖➖➖

Haknyeon menyenggol pelan tangan Hyungseob. Beruntung Doyeon tidak menyadarinya.

'seob!'

'apa?'

'lo lupa rencana kita?'

Ya, sepertinya Hyungseob telah terbawa suasana sehingga ia melupakan rencana awal mereka.

'iya iya'

"Eh, Doy, gue duluan ya? Kayaknya nyokap gue udah pulang nih"

"Oh iya, hati-hati ya seob" Doyeon tersenyum, yang membuat Hyungseob kesemsem lagi.

"Btw makasih ya buat fisikanya, gue jadi ngerti sekarang, hehehe"

"Iya sama-sama" Doyeon senyum lagi. Ini cewek murah senyum emang.

Akhirnya sang pemeran utama work ini pun pergi meninggalkan mereka berdua. so, Haknyeon will be the main cast for the next scene, guys.

➖➖➖

Suasana sempat canggung. sampai Haknyeon basa-basi ke Doyeon.

"Debat bahasanya lancar Doy?"

"Iya alhamdulillah. Btw, kenapa lo keluar nyeon?"

"Eum... Gue pengen fokus futsal, makanya gue cuma milih satu klub aja"

"Ah... Sayang banget, padahal gue suka loh sama lo" Haknyeon membelalakkan matanya.

"Su... suka?"

"Iya, gue itu suka banget sama lo soalnyaㅡ"

"Gue juga suka Doy"

"Eh, apa?"

"Gue... suka sama lo" Doyeon diam. sampai akhirnya Doyeon paham kemana arah pembicaraan Haknyeon ini.

"Ah, enggak, enggak, maksud gue, gue suka sama lo, karena lo itu pinter debat. Sanggahan lo skakmat banget soalnya" senyum Haknyeon luntur seketika. Begitu juga dengan Doyeon yang senyumnya ikutan luntur karena bener-bener baru paham soal pembicaraan Haknyeon tadi.

"Lㅡlo... tadi..."

"Gue nembak lo barusan"

Hening.

"Gue suka sama lo, gue cinta"

Hening (2).

"Dari awal gue liat lo di klub bahasa, gue langsung jatuh hati sama lo, karena selain lo itu pintar, lo juga baik, ramah, cantik lagi" Haknyeon drama sekali bung.

"Taㅡtapi nyeon"

Haknyeon menunggu lanjutan kalimat yang menggantung dari Doyeon.

"Gue udah sama Mark"

JDERR

Empat kata yang tandas.

Haknyeon mendengar suara kretekk yang sangat nyaring dari hatinya.

Haknyeon baru saja ditolak

secara

tidak

langsung.

Dan begitulah akhir dari rencana Haknyeon.

Dan ini tidak ada hubungannya sama auto-correct maupun ke-typo-an Hyungseob.

Karena pada akhirnya, Haknyeon akan tetap patah hati karena Doyeon telah menjadi milik yang lain.


















tolong

ending macam apa ini aku kehabisan ide 😂😂

Auto Correct ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang