Taehyung terdiam memandangi langit sore dibalik jendela kamar yang selalu dia datangi.
Bukan tanpa alasan, ini sudah jadi rutinitasnya setiap hari.
"uhukk.. uhuk" suara itu membuyarkan pandangannya ke-arah langit tadi.
Dengan cepat taehyung berjalan ke-arah ayahnya.
"minum dulu yah" ucap taehyung sambil memberikan segelas air.
"maaf ya tae, kamu jadi terlalu sibuk ngurusin ayah kaya gini"
"gapapa yah.."
"coba aja perempuan itu gak ninggalin kita"
"sudah ayah, jangan pikirin itu terus. ayo minum obatnya" ucap taehyung sambil memberikan ayahnya pil.
Taehyung berusaha untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan ayahnya.
Ibunya pergi dan menikah lagi. Dia meninggalkan tuan Kim bukanlah karena kondisi ekonomi, bahkan tuan Kim mempunyai banyak usaha, seperti restoran yang mempunyai banyak cabang, budidaya ikan kwango, dan juga perkebunan teh.
Hanya saja tuan Kim bukan orang yang suka menghamburkan uang, beliau itu orang yang suka hidup sederhana. Gak pernah mau menghabiskan uangnya untuk hal yang menurutnya gak penting.
Dia lebih suka banyak menabung, mereka tinggal dirumah yang besar, kebutuhan selalu ada, baginya itu aja sudah cukup banget.
Ibu Taehyung sangat suka menghamburkan uang, dia berbelanja hampir setiap hari, tuan Kim pastinya marah.
Sampai akhirnya ibu Taehyung ketahuan selingkuh dengan seorang CEO sebuah perusahaan yang terbilang kaya.
Melihat itu tentunya tuan Kim sangat kecewa dan benar-benar marah sampai akhirnya terjadi konflik.
Akhirnya perceraian menjadi pilihan mereka. Usai perceraian itu, barulah ibu Taehyung pergi meninggalkan tuan Kim.
Bagaimana dengan Taehyung? Hak asuh anak jatuh ke-tangan tuan Kim. Ibu Taehyung sebenarnya sangat ingin mengasuh putranya itu. Tapi entah pikiran apa yang membuat wanita itu akhirnya memilih menjauh tanpa memikirkan putra nya itu.
Sejak saat itu mereka gak tau kabar tentang ibu Taehyung, dan sampai sekarang pun mereka sudah gak saling perduli lagi. Bahkan ketemu aja gakpernah.
Taehyung perlahan bisa ngelupain ibunya, dia bisa ngejalanin hidup kaya anak-anak pada umumnya. Sampai dia menginjak usia remaja, Ayahnya jadi sakit-sakitan. Dia harus ngurusin ayahnya yang sakit.
Sebenarnya mereka punya bibi Jung yang merupakan pekerja dirumah mereka. Tapi Taehyung tetap aja sibuk ngurusin ayahnya. Menurut dia, ngurusin ayahnya sendiri adalah pilihan terbaik. Tapi tetap, kalo Taehyung ada tugas, kepengurusan ayahnya bakalan diserahkan ke-bibi Jung juga.
Taehyung memang ditinggal ibunya. Tapi keberadaan bibi Jung membuat Taehyung jadi gak kesepian. Dia di-urus sama bibi jung dari kecil dan sudah di-anggap anak sendiri.
"Nak taehyung sama tuan mau kemana?"
"Mau ajak ayah hirup udara segar aja bi" jawab taehyung sambil mendorong kursi roda ayahnya.
Taehyung membawa ayahnya keliling komplek.
Terlihat wajah tuan Kim yang benar-benar senang. Dia selalu aja ngerasa bahagia banget kalo Taehyung ngajak dia jalan-jalan keluar.
"Taehyung!" panggil seseorang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hei sooyoung" balas taehyung.
"Siapa dia?" tanya ayah taehyung.
"Dia temanku yah, kami baru aja kenal haha padahal sudah hampir 3 tahun sekolah disana"
"Kenalkan sama ayah.."
"ha?.."
"yang ayah tau kamu jarang punya teman perempuan, kecuali.." ucapan ayah taehyung terputus begitu sooyoung mendekati mereka.
"ngapain disini tae?" tanya sooyoung.
"lagi nemenin bokap gue jalan-jalan" jawab Taehyung sambil memegang kursi roda ayahnya.
"O, hai tuan k-kim" ucap Sooyoung gagap berusaha mengingat marga Taehyung.
"Senang bertemu dengan anda, nama saya sooyoung, teman sekolahnya taehyung" ucap sooyoung sambil membungkuk 90°
