Langit yang kelam seakan menambah situasi gundah seorang wanita yang duduk disamping tumpukkan tanah seraya memegang erat batu nisan. Tumpukkan tanah yang menimbun menutupi raga seseorang yang ia yakini sebagai Filantropi-nya selama ini.
Alma merintih seakan tidak percaya dengan keadaan yang sedang terjadi.
Berdiri disampingnya seorang pria paruh baya menanti putri semata wayangnya yang hampir satu jam mencangkum batu nisan.
"Ayo nak kita pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Gradasi Rasa
Teen FictionSemesta senantiasa menolak apa yang mereka rasakan dari hati. Menolak semua jenis rindu. Rindu sendiri berat otak, bertanya-tanya, kenapa takdir mereka tak pantas untuk berserikat dalam suatu hubungan. Ya. Mereka adalah Alma dengan satu orang lelaki...