Ini kisah ku yang sangat rumit dimana aku ingin menjadi diriku namun keadaan membuatku untuk tidak menjadi diriku.
musim panas telah usai saat nya masuk sekolah di mana siswa siswi merasa senang dan gembira menyambut tahun ajaran baru. Tidak dengan ku yang selalu merasa bersalah.
Aku berjalan melewati koridor di mana sudah banyak siswa siswi yang berkumpul di depan mading melihat kelas mana yang akan mereka tempati. Aku melihat deretan nama dan aku menemukan namaku di antara banyaknya nama yang terpampang di mading.
"3-B"guman ku pelan
Aku mencari nama Vera anadita yang ternyata kali ini kami tidak sekelas dia berada di kelas 3-d. Aku sangat takut bagaimana bila aku tidak memiliki teman atau mereka membenciku. Aku berjalan menuju kelas baruku.
Jantungku berdetak tidak kauran. Oh sungguh mengganggu
Saatku buka pintu mataku langsung mengarah ke laki laki yang kini sedang duduk di samping jendela sambil menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan.
"mungkin kah dia semalam bergadang hingga harus tidur di sekolah" pikirku.
Aku duduk di bangku ke tiga dari depan dan di barisan tengah dari sini aku bisa melihat nya dengan puas.
"Tania"aku tersadar dari lamunanku dan melihat ke belakang. "Tania apa kau tidak mengenaliku?"tanya gadis itu. aku berfikir keras siapa gadis ini dan bagaimana dia bisa tau nama ku.
"Kamu siapa?" tanyaku masih tidak mengenalinya. wajah gadis itu berubah murung namun, dengan cepat ia kembali tersenyum padaku."Aku Rena kita tetangga saat SD dan kamu pindah rumah" jelasnya.
Ya sekarang aku ingat dia gadis yang selalu mengikutiku walau sudah ku usir berapa kali dia tetap mengikutiku.
Bersambung...