Prolog

24 7 0
                                    

Gadis itu mengamati sebuah kain yang memaparkan dua sosok manusia beda generasi, pemberian Ayahnya.
Yang pertama terlihat dewasa dan bijaksana dengan mata hazelnnya. Sedangkan yang ke dua terlihat sedikit lebih tua dari yang pertama, tapi ketegasan dan kemisteriusannya terpancar jelas melalui dua mata hitam pekat itu.

"Siapakah mereka wahai Ayahanda," gadis itu sekali lagi mengamati pria ke dua yang telah dapat membius hatinya dalam sekali tatap.

"Beliau adalah Prabu Kagendra dan anaknya Adipati Rajendra. Adipati Rajendra akan mengunjungi kediaman kita untuk melihat betapa jelitanya Adinda dari Cirebon."

Sambil menahan malu gadis itu menutupi mukanya yang sedang memanas, "ah Ayahanda. Riris tidak secantik itu."

"Sang Prabu dari Mataram menitahkan Adipati Rajendra untuk meminangmu Adinda. Dan ku harap engkau tidak jatuh cinta pada Sang Prabu, karna beliau telah menemukan pengganti Ratu Wetan." Perkataan Sagala menghancurkan gambaran hidup tentram dengan Sang Prabu.

Gadis itu mengerucutkan bibirnya, lalu kembali duduk tegak setelah mata tajam Ibundanya menyorotinya dengan kejam. "Maksud Kakanda? Siapakah gerangan calon Ratu Wetan itu Kakanda."

"Menur Lituhayu, anak Mentri Surabaya. Mangun Raya."

Brak... Gadis lain yang juga berada di antara kumpulan keluarga itu menjatuhkan gelas kendi, yang membuat seluruh perhatian menuju ke arahnya. "Maafkan Ikana Ibunda," bisiknya lirih tapi masih dapat terdengar.

"Ini tidak adil Kakanda. Bagaimana bisa ras campuran dapat masuk ke istana. Apalagi menjadi seorang Ratu Wetan." Bentak gadis bernama Riris. Dia tidak terima karna dari ribuan gadis muda pribumi kenapa Sang Prabu dari Mataram itu memilih ras campuran.

"Maafkan Kakanda, Dinda. Tapi Prabu Kagendra sendiri yang memilih beliau. Bagaimana bisa rakyat rendahan seperti kita mengajukan banding."

"Ayah."

"Itulah alasan Ibunda pulang kemari setelah sekian lama. Kami mohon dengan sangat Riris."

"Demi keluarga, dan rakyat Nusantara." Timbal Sagala.

"Demi dendam kita." Lirih Ikana.






30/10/2017.
Dracucaramelirga.

FIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang