❄Pertama

54 3 0
                                    

07:00

Sisil terus berlari menyusuri koridor sekolah dengan tergesa-gesa, sambil mengatur ritme jantungnya yang tidak karuan, karena ini hari pertama dia masuk sekolah barunya dan dia harus mampir ke TU terlebih dahulu untuk mengetahui dimana kelasnya nanti.

"mampus bakal telat nih gue, padahal baru pertama masuk". -batin sisil

Sampainya di ruang Tata usaha, Sisil berbincang-nincang dengan staf disana, akan di tempatkan di kelas mana Sisil nantinya.

•••

Sisil diantar oleh wali kelasnya menuju kelas XI IPS 2, Tepat berada di depan kelas, Ibu Nuni walikelas Sisil mendahuluinya dan Sisil sengaja ngekor di belakangnya.

Kelas tampak ricuh dan berisik, sorak sana-sini, tanpa mengetahui kedatangan Ibu Nuni dan Sisil, Hanya ada salah satu murid yang menyadari kedatangan mereka.

"Wehh diemmm!..ada Bu Nuni sama cecan tuh". Ucap seorang lelaki duduk paling depan, seketika kelas hening. Terdengar bisik sana sini

"Anak baru kali ya"

"cantik banget parah"

"cantik banget woi"

"Bidadari darimana lagi yatuhann"

Sisil yang mendengar kata-kata itu hanya terdiam sesekali tersenyum sambil menunduk, Sisil malu. Mata Sisil menyusuri seluruh kelas sampai matanya tertuju pada bangku paling belakang, Didapatkan nya lelaki tampan dibagian kupingnya tersumpal Earphone hanya dia yang terlihat biasa saja di antara teman-temannya yang lain.

Ibu Nuni membuka pembicaraan nya ,"Selamat Pagi anak-anak, Disini kita kedatangan murid baru dari Bandung" sambil menyuruh Sisil untuk maju dan memperkenalkan diri "Ayo Sisil perkenalkan dirimu"

"Nama saya Sisila Noviana bisa panggil 'Sisil' pindahan dari Bandung" Ucap Sisil dengan senyum yang sangat lebar.

"Yaudah Sisil kamu bisa duduk di barisan kedua samping Lisa" kata bu Nuni sambil menunjukan bangku yang akan Sisil tempati. Sisil berjalan menuju tempat duduknya sesekali mata cokelat itu menatap seorang lelaki yang ada paling belakang, lelaki itu tampak cuek dengan suasana kelas dan Sisil penasaran dengan lelaki itu.

Sampai lamunannya terhalang oleh suara perempuan di sebelah Sisil, "Kita jadi teman sebangku, kenalin nama gue Lalisa panggil aja Lisa" ucap perempuan samping Sisil sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum.

Setelah tiga jam Sisil mengikuti pelajaran Sejarah membuat dia sedikit mumet dan lapar.

Kringg..

Suara bel istirahat pertama pun berbunyi, ingin rasanya Sisil beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke kantin untuk memberi makan cacing-cacing nakal yang dari tadi tauran.

"Uh sial! laper banget, berisik banget peliharaan gue, Ke kantin sama siapa coba" -batin Sisil

Suara Lisa memanggilnya membuat Sisil menoleh. "Kantin yu, sekalian gue ajak lo muterin sekolah" Tanpa harus berfikir lama Sisil pun menerima ajakan Lisa dan berjalan keluar kelas.

•••

Kantin, tempat utama yang akan Sisil dan Lisa datangkan, Mata Sisil menelusuri semua bagian kantin dan dia merasa sangat asing disana, banyak orang yang membuat Sisil ingin balik ke kelas. Sisil tersentak kaget saat Lisa menarik tangan nya agar masuk ke dalam kantin.

"Gue balik ke kelas aja ya lis" Pinta Sisil memohon.

"Gue traktir deh.." sambil menarik tangan Sisil duduk di salah satu meja yang kosong.

"Terima ajalah dari pada gue mati kelaparan" -batin sisil

Sisil duduk sendirian saat Lisa menyuruhnya untuk menunggu. Jujur, Sisil benar-benar canggung berada disana banyak pasang mata yang memperhatikan keberadaannya, Sisil terus menunduk sampai akhirnya Lisa membawa dua mangkuk bakso.

"Makasihh" sambil tersenyum kearah Lisa.
"Sama-sama bawel" Ucap Lisa dengan nada meledek.

Makanan sudah ludes habis saking laparnya. Mata Sisil tertuju pada meja paling ujung terdapat 4 laki-laki yang sedang bertingkah konyol, saat di perhatikan lebih jelas Sisil ingat kalau itu adalah teman sekelas nya dan hanya satu cowo di antara empat itu yang terlihat cuek.

"Lis.. nama cowo yang ada di meja sana paling diem itu siapa?" tanya nya ragu-ragu karena takut Lisa tau Sisil ingin tau tentang lelaki itu.

"Oh..Dia Reyhan, cukup panggil Rey aja sih, Dia badboy sekolah ini emang kelihatan nya cuek sih tapi punya kepedulian yang tinggi" jawab lisa dengan tenang
"Balik ke kelas yuk" Ucapnya lagi.

Sisil hanya mengekori Lisa dari belakang sambil menunduk malu.

"Lis, selanjutnya kita mau kemana? Mending ke perpus aja?" Kata Sisil yang hanya di balas anggukan oleh Lisa.

Sesampainya mereka di perpus, Lisa duduk di salah satu tempat paling pojok dan membuka novel yang dari tadi ia bawa.

"Keluar yuk , gue bosen ngeliatin lo baca" sambil memajukan mulut nya. Setelah Lisa menuruti kemauan Sisil, mereka keluar perpus, pas banget dengan suara bel masuk. Kringgg..

"Aww.. pelan-pelan dong, gapunya mata lo!" Sisil meringis kesakitan saat ada yang menabraknya.

"Lebay." Ucap seorang yang menabrak Sisil, lalu melanjutkan jalannya dengan rasa tidak bersalah.

***

Kringg...

Terdengar suara bel, murid-murid berhamburan tidak sabar untuk pulang, ada yang nongkrong dulu bareng temannya, ada juga yang langsung pulang kerumah mereka masing-masing.





Maaf ya cuma dikit😂
baru pemula

Happy Reading❤

Kritiknya ya ka(:

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang