Kupanggil namamu.
Teringat akan bayangmu.
Tiap kali kamu memandangku.
Hati bergemuruh tak menentu.
Bagimu ini sekadar kicauan.
Namun bagiku ini berbeda.
Aku yang selalu ingin tahu akan kamu.
Aku yang selalu ingin dibuat berdebar karena kamu.
Namun aku tersadar.
Aku ini hanyalah pengagummu.
Yang hanya dapat mengangumimu dalam diam.
Yogyakarta,
11 Februari 2018Teruntuk kamu,
sang pemilik nama itu