keinginan hinata.

4.9K 116 3
                                    

Hinata memilih sayuran buat nanti makan malam bersama anaknya tapi saat hinata sedang memilih sayuran ibu-,ibu yg berbisik tentang naruto sehingga dia diam sejenak mendengar apa yg dikatakan mereka.

"Katanya dulu naruto uzumaki itu suka sama sakura"

"Iyah bener, bisa jadikan naruto menikah sama hyuga hinata karena pelampiasan cintanya yg di tolak"

"Tapi sepertinya naruto bahagia dengan keluarga kecilnya, padahal naruto itu cocoknya sama sakura yg udah cantik, hebat, murid nene sunade"

Hinata menunduk hatinya begitu sakit saat mendengar gosipan ibu-ibu, hinata membayar sayuran yg ia beli perkataan penduduk desa konoha itu terus terngiang di telinganya.
"Ibu"

Hinata terus berjalan sambil menunduk bahkan teriakan anaknya tidak terdengar olehnya, "IBU" hinata terlonjak kaget.

"Ibu kenapa?, bu himawari di mana?" perkataan boruto membuat dirinya tersenyum mencoba menyembunyikan kesedihannya, hinata menaruh tangannya di rambut anaknya.

"Ibu gak papa, himawari ada di rumah kake hiashi" jawab hinata sambil menggandeng boruto, boruto tersenyum sambil menarik keranjang belanjaan ibunya.

"Wah kayanya ibu mau masak banyak nih" hinata tersenyum semua kekuatannya terdapat di kedua anaknya seandainya kedua anaknya tidak ada pasti apa yg di gosipkan ibu-ibu penduduk desa bisa membuatnya gila, tapi saat ada anaknya semua bebannya hilang.

"Bolt menurut kamu bibi sakura itu seperti apa" tanya hinata sambil berjalan, ia begitu penasaran akan sosok sakura di mata boruto apakah sama seperti yg di katakan penduduk desa.

"Menurutku bibi sakura baik, hebat, dan cantik tapi itu semua tidak ada bandingannya sama ibu"
Hinata tersenyum anaknya itu begitu tau caranya membuatnya senang.

****

Hinata memotong sayuran sambil berpikir, "kalo sakura jadi ninja medis yg terkenal aku juga ingin menjadi ninja yg terkenal". Setelah jadi sarapa yg ia buat untuk kedua anaknya, hinata berteriak memanggil kedua anaknya, setelah sarapan hinata menghampiri hinawari yg mengosok patanya yg seperti ngantuk, hinata mengusap lembut rambut himawari dengan kasih sayang.

"ibu tadi pagi kenapa tidak menyuruhku mengantarkan makanan pada ayah"

Hinata diam tidak bisa menjawab perkataan himawari masa hinata harus menjawab kepada anaknya kalo dirinya sedang marah pada naruto, hinata begitu takut dan sedikit percaya yg di kataan penduduk desa kalo naruto menikah dengan dirinya karena pelampiasan atas penolakan sakura.
"Lebih baik kamu tidur himawari, ayo ibu antar" ucap hinata sambil membantu himawari berjalan menuju kamarnya setelah itu hinata menceritakan naruto yg berjuang di medan perang, himawari begitu ingin tau tentang ayahnya yg dulu sampe hinata tertidur bersama himawari.

"Tandaima"

Naruto melepas sepatu ninjanya, biasanya istrinya akan menyambutnya pulang, apa hinata sudah tidur, naruto berjalan menuju dapur karena perutnya yg begitu lapar dari siang naruto belum makan menunggu makanan yg himawari antar tapi tidak datang-datang. Naruto berjalan menuju kamar dirinya bersama hinata tapi naruto tidak menemukan hinata lalu dimana hinata, kemuduian naruto memeriksa kamar anaknya satu persatu senyuman di wajah naruto tdk pudar saat memandang anaknya dan hinata yg tertidur pulas.

"Hinata"

Naruto mengunjang tubuh hinata, yg membuat ia terbangun, dan duduk di kasur sambil menggosok matanya, naruto terkekeh melihat sikap lucu hinata saat bangun tidur.

"Bisakah kau buatkan makanan untuku aku lapar"

Perkataan naruto membuat hinata diam, ia benar-benar lupa pada suaminya. Hinata menunduk dan turun dari kusur, hinata trus menunduk sambil berjalan menuju dapur dan di ikuti oleh naruto di belakangnya. Tak ada percakapan diantara mereka,hinata sibuk dengan masakannya sedangkan naruto terus memperhatikan istrinya yg sedang memasak. Setelah masakan jadi hinata menyimpannya di meja makan dan langsung di santap oleh naruto, hinata begitu ragu untuk berbicara.

"N-naruto"

Naruto berhenti makan saat hinata berbicara dan menatap istrinya, hinata menunduk sambil memainkan jarinya ternyata sikapnya yg pemalu tidak pernah berubah.

"Maaf"

Hinata mengucapkan maaf sambil menunduk tetesan airmata yg ia tahan keluar dari kelopak matanya yang indah, naruto menatap hinata yg menunduk dia tidak bisa melihat wajah hinata yg menunduk.

"Kenapa minta maaf" tanya naruto

"Aku hiks...tak membuatkan hiks...makanan untuk mu hiks..hiks.."

Naruto yg mendengar isakan tangis istrinya langsung menghampiri istrinya naruto begitu panik saat hinata menangis, naruto memegangi pipi hinata sambil menghilangkan air yg mengalir dari matanya. "Tidak apa-apa hinata, aku mohon jangan menangis"

Hinata menangis menjadi-jadi sehingga naruto panik dan langsung memeluk hinata begitu erat setelah isakan tangis hinata hilang naruto masih memeluk hinata sambil mengecupi rambut hinata, hinata membalas pelukan naruto begitu erat.

"Apa naruto udah keyang" tanya hinata sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang naruto.

"Belum"

Hinata melepaskan pelukannya dan menatap naruto "kalo ditu lanjutkan makannya"

"Aku gak mau makan itu"

Hinata menatap naruto dengan tatapan bingung, sedangkan naruto tersenyum mesum kearah hinata.
"Aku mau makan kamu" bisik naruto di telinga hinata, hinata yg mendengar itu langsung pipi hinata memerah seperti tomat.

.
.

.

.
.
.
.

.

Tidur hinata terusik saat ada seseorang yg memainkan pipinya, hinata membuka matanya yg langsung bertemu dengan mata biru naruto yg tersenyum kepadanya. Hinata memunggungi naruto, sedangkan naruto memper erat pelukannya di perut hinata.

"Hinata kenapa akhir-akhir kau bersikap aneh"

Hinata berbalik menatap naruto "apa naruto sudah bosan padaku?, kalo naruto bosan padaku ceraikan saja aku"

Naruto menghena napas entah ada apa dengan hinata yg begitu sensitip, naruto mencium kening hinata dan memeluknya.
"Sampai kapanpun kau adalah istriku hinata, aku begitu mencintaimu"

Perkataan naruto membuat hinata terisak, "harusnya kamu gak perlu membohongi dirimu sendiri naruto" hinata telah termakan akan omongan orang lain bahwa naruto menikah dengan hinata karena akan pelampiasan kepada sakura.

"Kenapa kau menangis" tanya naruto sambil mengelus rambut hinata.

"Aku menangis bahagia" ucap hinata sambil mempererat pelukannya kepada naruto begitupun naruto mereka berdua seperti tidak bisa di pisahkan.

Tok..tok..tok..


"Ayah...ibu.. Bangun" teriak himawari yg begitu keras yg membuat hinata dan naruto saling tatap dan turun dari kasur kemudian membuka pintu, naruto dan hinata melihat kedua anaknya yg menatap kepada naruto dan hinata sedangkan mereka yg di tatap oleh kedua anaknya hanya tersenyum.

KELUARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang