kenapa harus aku

229 3 1
                                    

pagi yang begitu cerah, suara burung bersahutan dengan suara klason mobil yang berada dikeramaian,

Seorang perempuan paruh baya mencoba membangunkan anak majikannya " Den pandu....den ayo bangun udah siang nanti aden telat...den" wanita itu terus mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban. "Kenapa bi pandu belum bangun juga?" Seru seseorang yang entah datang dari mana,"belum den " ya sudah biar saya aja yang bangunin bibi siapkan sarapan saja untuk kami. " baik tuan" jawab wanita itu yang ternyata bi mina pembantu di rumah mereka."ndu...pandu bangun ini udah jam berapa?..ayo bangun nanti telat lagi..pandu" Ben merasa heran tidak biasanya ia seperti itu, setelah setengah jam tak ada sahutan dari si pemilik kamar, ben yang merasa khawatir langsung mendobrak pintu kamar pandu. "Pandu" matanya tertuju pada adiknya yang kini tergeletak lemas di lantai. "Ndu..kamu Kenapa?" Ben yang cemas terus menepuk pipi pandu tapi tak ada respon

***
Flashback on

Malam ini terasa dingin, pandu merasa sesak ia mencoba membaringkan tubuhnya lalu memejamkan matanya tapi sayang napas pandu kembali seaak, jantungnya berdetak tak beraturan. "Aaaaaaaaa sakit..."
Ia hanya bisa menekan dada kirinya berharap rasa sakit itu bisa berkurang " jika aku minta tolong sama kakak, pasti dia bakal tau kalo aku ga pernah minum obat sialan itu" "eh..arghh" dia tidak henti mengerang sampai ia mencoba bangkit tapi penyakit itu mengalahkannya, ia jatuh tak sadarkan diri di atas lantai yang begitu dingin

Flashback off

"Bi..bi..cepat kesini bii" teriak ben kepada pembantunya. "Ada apa den" ia langsung kaget ketika ia melihat pandu terkulai lemas.
"Bi tolong telfon dokter andre suruh dia kesini sekarang"
Sementara bi mina menelfon dokter, ben langsung menggendong adiknya keatas ranjang "mah....mah..." ben kaget ia langsung mendekati adiknya yang sepertinya sudah siuman "ndu " pangil ben "heh...heh...heh..arghh" dadanya kembali sesak ia bahkan tidak bisa mengatur napasnya dengan baik

"pandu asma kamu kambuh, mana sih kenapa andre belum datang juga" ben terus khawatir

setelah 30 menit dokter andre akhirnya datang

"ndre tolong ade gue, dia kenapa" dokter andre langsung memeriksa keadaan pandu.

"Kenapa?" Ben terus saja khawatir

" arghhhh sakit...sakit..." pandu terus merasa kesakitan

"kita harus bawa dia ke rumah sakit sekarang juga "  tutur dokter andre.

"tapi kenapa" 

"dia kena serangan jantung yang hebat kita tidak bisa lama disini

"jantung???" Ben tidak tau kalau adiknya mempunyai penyakit jantung.

"Pandu kamu tetap buka mata kamu ya jangan pejamkan kamu pasti kuat, dokter mohon" seru sang dokter yang kini sedang membantu ben menggendong adiknya kedalam mobil.

"Ben lo pastiin dia gak mejamin matanya " ben hanya mengangguk

"ndu tahan ya" andre langsung menelfon pihak rumah sakit untuk menyiapkan segala perlengkapan medis

***

Sesampainya di rumah sakit mereka langsung membawa pandu ke UGD , kini seorang suster sedang memasang infus, masker oksigen, dan alat medis lainnya. "Dokter tekanan darahnya menurun dan jantungnya sangat lemah" seru seorang suster

"siapkan alat kejut jantung".

"1...2..3.. " tubuh pandu terangkat saat alat itu menempel pada dadanya. Diruang tunggu ben hanya bisa berdoa dan melihat pilu kondisi adiknya.

Saat ia sedang menunggu " loh mau dibawa kemana dia?" Ben mengejar ranjang yang didorong oleh 2 suster "kami akan memindahkannya keruang icu" jawab salah seorang suster "separah itukah penyakit kamu de" tak terasa air mata ben pun turun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mengikuti arus airTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang