Empat kata untukmu : 'kamu itu seperti senja'.
Senja itu sangat indah, walau dulu aku tak pernah melirik sekalipun.
Tak pernah ingkar, dia akan selalu hadir tepat waktu.
Tak pernah terlambat atau pun datang terlalu cepat.
Senja juga tak pernah membuat kecewa, walau mungkin senja dapat menjelma menjadi perpisahan yang menyedihkan seperti sekarang.
Aku memang terlambat mengetahui atau bisa dibilang menyadari perlakuanmu. Sebab, dulu aku sangat egois, membutuhkanmu disaat aku sedang sedih dan membuangmu disaat aku bahagia. Namun sejauh itu, sikapmu terhadap ku itu sama saja, semanis dan seindah senja, tapi lagi lagi aku baru menyadarinya, karena ku kira kau menganggapku sebagai sahabat sama sepertiku yang menganggapmu sahabat.
******************************************
"Lalu sekarang ayah lebih sayang mana, ibu atau dia yang ayah bilang seperti senja itu?" ujar Antoni, sambil menunjuk-nunjuk salah satu foto di album foto milik ayahnya yang ia pegang.
"Menurut ayah, dua wanita itu sangat berharga. Ibu mu bisa membuat ayah move on sedikit demi sedikit, sedangkan wanita itu dulu bisa merubah ayah yang dari bejat menjadi rangking 2 dibawahnya" jawab sang ayah yang bernama Raihan Vito, sambil tersenyum lebar.
"Kalau ayah tidak keberatan, boleh tidak aku mendengar cerita ayah?".
Vito mengangkat sebelah alisnya, kebinggungan "Cerita apa nak?" tanyanya, sambil mencerna perkataan anaknya barusan.
"Kenangan ayah..." jedanya "Waktu masih bersama si senja itu".
Vito mengangguk mantap tanda mengerti. Kemudian, ia mulai memutar masa lalu nya di dalam benak nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionDear, Senjaku... Kamu itu seperti senja yang indah dan tak pernah mengecewakan. Jadi, tolong jaga senjaku yang takkan pernah bisa ku miliki tuhan. Dari si pria bodoh, Raihan Vito.