Aku memandang wajah Ria dengan terluka. Bagaimana bisa gadis secantik dia disakiti oleh laki-laki brengsek di luar sana.
"Aku masih cinta dia?" kata-kata Ria makin membuatku bingung.
"Jadi bagaimana?" tanyaku.
"Aku akan menemuinya, minta penjelasan. Kenapa dia tiba-tiba minta putus?" jawab Ria di sela-sela tangisannya.
Aku tak pernah melihat Ria sesedih ini, bahkan ketika Oma kesayangannya meninggal. Mungkin karena dia yakin, sang Oma sudah tenang di surga.
Sekali lagi aku hanya bisa melihat Ria tanpa bisa berbuat apa-apa. Seandainya ragaku ada, langsung kuhajar laki-laki itu. Kuseret ke sini untuk minta maaf pada sahabat baikku ini.
"Aku mau mati saja!" jerit Ria tiba-tiba.
"Apa kamu yakin?" tanyaku.
"Yakin! Aku benci dengan perasaan ini. Aku nggak sanggup hidup lagi. Lebih baik aku mati dan bergentayangan seperti kamu."
Aku semakin heran. Sekuat itukah perasaan cinta itu, sampai bisa membuat seseorang dengan mudahnya ingin mati.
"Jangan Ria. Kamu tidak akan sama sepertiku. Kamu akan tetap berumur 20 tahun, tidak berubah menjadi anak kecil sepertiku. Hahaha."
Ria tersenyum. Aku berhasil membuatnya tersenyum.#BelajarNgeFF
#Persahabatan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Ria
Short StoryPersahabatan beda alam yang penuh drama dan kesedihan. Akankah hubungan antara Ria dan Brian dapat bertahan selamanya?