[SPECIAL CHAP]

6.7K 527 13
                                    

Mata hitam itu bergerak menelisik. Kala itu sudah tidak bisa dikatakan pagi lagi. Bahkan cahaya matahari sudah curi-curi masuk melewati gorden berwarna cream polos yang terpasang pada jendela.

Rambut hitam nya terlihat berantakan. Rasanya pendingin ruangan di kamar seperti tidak berfungsi setelah pergulatannya semalam dengan pemuda - well, atau pria cantik di depannya yang kini masih terlelap dan tak terusik sedikitpun oleh tangannya yang mengusap pipi tembab itu.

Tangannya turun. Melewati leher jenjang menuju tulang selangka dengan tanda kepemilikan yang ia buat tadi malam. Mengusapnya pelan sebelum kembali melanjutkan perjalanannya menuju pinggang ramping yang begitu pas saat ia peluk. Kemudian tangan itu terus turun sampai pantat bulat pemuda cantik itu dan--

"Taehyung Stop it!"

Yang dipanggil Taehyung tertawa kecil mendengar erangan protes yang diluncurkan pemuda manis-nya. Mengganggu pemuda yang berstatus menjadi kekasihnya memang terasa begitu menyenangkan. Bahkan sekarang dia sudah mendekatkan bibir kissablenya itu ke telinga sang kekasih - Meniupnya sekali sebelum berbisik, "Mau kumasukkan lagi, love ?"

Pemuda yang akan kembali menutup matanya itu langsung kembali terbuka dan mulutnya menggigit hidung mancung itu gemas

"Argh! Kau ingin memutuskannya?" suara pemuda yang lebih besar meninggi

"Aku sangat gemas dengan hidung mu itu" puppy eyes andalan pemuda satu ini keluar

"Bagaimana dengan ini?" tanpa aba-aba pemuda bernama Taehyung itu langsung meraup bibir manis kekasihnya dan menggigitnya dengan ganas

"Mpphh..Leph-Pashh!" pemuda manis itu mendorong kuat laki-laki yang bertubuh lebih besar dari nya

"Aku sangat gemas dengan bibir mu itu" Taehyung-- berujar menampakkan wajah polos tanpa dosanya dan juga nada suara yang sama dengan kekasihnya saat beberapa detik lalu mengatakan kalimat yang sama

"Hah kau menyebalkan Kim!"

"Hey! kau juga Kim!"

"What?! Nope I'm still Park!"

"Yaaa untuk sekarang kau masih Park tapi tak lama lagi itu akan berubah kan?"

"Entahlah, tanya saja pada dirimu sendiri kapan kau akan menikahiku" ujar pria sexy ini dan melenggang pergi ke ruangan yang sepertinya kamar mandi, untuk membersihkan tubuh lengketnya karena ulah pemuda raksasa yang sekarang kembali bergelung dengan selimutnya.

Jimin mengusap bibirya dengan hati-hati. Kekasihnya memang begitu kejam saat bertarung bibir. Dia merutuk bagaimana ketidaksigapannya menghadapi serangan kekasihnya tadi.
.

.

.

.
Pemuda 24 tahun itu tersenyum saat dua porsi omelet dan dua cangkir teh telah siap untuk dihidangkan. Tangannya lalu mengangkat nampan dan diikuti langkah kaki dalam meniti tiap anak tangga di apartementnya. Membuka perlahan pintu kamarnya dan mencari sosok kekasihnya yang sudah tak berada di sana.

"Kemana dia.." gumamnya lebih kepada dirinya sendiri

Nampan makanan itu dia letakkan begitu saja di meja nakas saat ia mencoba membuka jendela yang terhubung dengan balkon kamarnya dan menemukan pemudanya itu di sana.

Jimin menghela nafas panjang sebelum mendekat dan melingkarkan lengannya sembari menyandarkan kepalanya di pundak pemuda yang lebih tinggi beberapa senti darinya itu. Mengecup ringan tengkuk Taehyung

"Berhentilah merokok, love."

Yang diujari demikian hanya bergumam. Mengepulkan asap yang keluar dari bibir tebalnya sebelum berbalik dan menatap sosok yang amat dipujanya ini.

"Kalau kau menggantinya dengan seratus ciuman setiap hari pasti aku rela"

Tawa manis layaknya malaikat miliknya mengakhiri suara kekasihnya. Taehyung mendengus lalu mencium ringan bibir tebal yang tampak mengkilap itu. Jimin membalas ciuman Taehyung seraya mengambil lintingan tembakau di tangan kiri kekasihnya.

Pemuda sexy itu lalu berbalik meninggalkan balkon untuk mencari asbak yang mungkin sudah cukup lama tidak ia lihat di kamarnya.

"Kalau kau mau berhenti bekerja, dan tetap tinggal bersama ku itu bukan masalah." Ujarnya dan di tanggapi dengusan kecil oleh Taehyung

"Kalau aku melakukannya mau makan apa nanti istri dan anak ku?" Taehyung berjalan menghampiri Jimin dan memeluknya

"Wooh?! Istri mana yang kau maksud?"

"Tentu saja yang ini" Taehyung mengangkat tubuh Jimin dan menjatuhkannya di ranjang

"Apa kau lupa aku ini lelaki Taehyung!" princess kecil ini mencubit lengan kekar milik kekasihnya

"Oh! Benarkah? Coba sini ku lihat" Taehyung memegang pinggang Jimin dan tangannya mulai menarik kasar celana pendek yang Jimin kenakan

"Stop! Aku masih lelah, dan ini belum sembuh Taehyung kau bermain kasar tadi malam"

"Tapi aku ingin olahraga pagi, kau sendiri yang menyuruhku untuk melakukan pola hidup sehat bukan? Semua orang bilang olahraga itu sehat, tapi sekarang kau melarang ku untuk berolahraga, jadi bagaimana aku mau sehat ?" Taehyung berujar panjang dengan wajah yang ditekuk hingga berlapis-lapis dan bibir yang maju okay sifat childish nya kambuh

"Oh God! Hentikan omong kosong mu, kalau kau ingin sehat pergilah ke gym atau lakukan jogging sana!"

"Bukankah yang kita lakukan setiap malam juga sehat? Aku mendapatkan banyak keringat karenanya "

"Taehyung aku akan memukul kepala mu. Cepat makan ini, aku sudah membuatkan sarapan pagi untuk mu" Jimin bangun dan mengambil nampan berisi makanan yang telah ia bawa tadi, dan meletakkannya di pangkuan Taehyung

"Aku tidak mau makan sebelum berolahraga, makanan ini akan sia-sia kau tau? Ini hanya akan menjadi lemak di tubuhku karena aku tidak mengeluarkan keringat jadi tubuhku tidak melakukan metabolisme. Jadi singkirkan saja makanan ini" Taehyung menyerahkan nampan itu pada kekasihnya, dan berbaring serta menutup seluruh tubuhnya dengan selimut

"Lihatlah bayi besar ini, kau benar-benar memalukan Taehyung! Stop bertingkah seperti anak kecil dan habiskan makanan mu!"

"Tidak, sebelum berolahraga!" suara kerasnya teredam oleh selimut yang menutup seluruh tubuhnya

"Kalau begitu pergilah ke Gym! Jadwal mu free hari ini, jadi kau bisa di gym seharian"

"Aku ingin olahraga dirumah, diranjang, bersamamu!" Taehyung membuka selimutnya dan duduk menatap Jiminnya dengan wajah yang sangat-uhh sangat susah dijelaskan. Taehyung benar-benar nampak jelek dengan rambut acak-acakan, mata berair ingin menangis, dan jangan lupakan bibir tebalnya yang minta di tonjok. Saat orang lain melakukan itu mungkin Jimin akan luluh hatinya tapi saat Taehyung yang melakukan itu ia ingin segera pergi ke kamar mandi untuk-- ah sudahlah

"Tae ku mohon hentikan, kita sudah melakukan 3 ronde semalam"

"Tapi hari ini aku free Jimin, kau tau aku jarang melakukan ini denganmu jadi aku ingin melakukannya seharian ini"

"APA! Kau ingin membunuhku?"

"Kau tidak akan sampai mati, aku akan melakukannya dengan lembut saat kita kelelahan nanti kita akan beristirahat dan setelah itu melanjutkannya lagi"

"Tidak! Saat lelah kita akan berhenti dan tidak melanjutkannya lagi"

"Tapi kan-"

"Ya atau Tidak sama sekali?"

"Ya Ya Ya Ayo!" Wajah nya sangat cerah dengan bibir yang terus tertarik ke atas, entah apa yang merasuki Jimin kenapa ia bisa menyetujui orang brengsek yang berstatus kekasihnya ini untuk melakukan itu.

"Baiklah satu ronde Kim Taehyung"

"Aye Aye kapten!" teriaknya dengan semangat dan mulai pemanasan untuk olahraga nya

Ahh dan sepertinya barbie manis Park akan menyesali keputusannya, mana mungkin monster besar Taehyung hanya puas satu ronde, bersiaplah untuk berbaring diranjang seharian Park Jimin




FIN

Regards
Kimmypand 2017

BOYFRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang