MENUNGGU

44 4 1
                                    

Bagaimana bisa aku dan dia seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain, padahal kita hampir bersama.

Menunggu adalah hal yang kubenci saat ini karna menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan,lantas mengapa aku memilih untuk bertahan? padahal sebelum sebelumnya aku memilih  untuk pergi.

Namaku Zena Agatha. Keluarga dan teman teman sering memanggilku zena. Akhir akhir ini,pikiranku sedang tertuju pada seseorang dan seseorang itu tidak kusangka orang yang pernah ku benci dalam satu tahun,ialah Gio.

alasanku sangat membenci gio karena dia selalu menganggu jika aku melewat depan kelasnya,dengan memakai berbagai cara dia selalu berhasil membuatku kesal dan marah. Salah satu hal perbuatan gio kepadaku yang masih kuingat dalam pikiranku sampai hari ini adalah gio pernah mengunci ku didalam kelas selama 2 jam pada saat bubaran sekolah dan dia tidak meminta maaf sedikitpun kepadaku

Hari senin pun tiba,liburan semester pun sudah selesai saatnya masuk sekolah kembali seperti biasanya. Tepat jam 05.00 pagi aku bangun dan bergegas untuk pergi sekolah.Sesampainya disekolah,aku melihat gio yang sedang tertidur nyenyak dengan gaya rambut yang berantakan,aku sangat kaget gio sekelas denganku,segala cara sudah kulakukan untuk tidak sekelas dengan gio tetapi hasilnya nihil, mau tidak mau aku menerima bahwa aku sekelas dengan musuhku.

Ada pikiran jahil yang melintas diotakku, kupikir jika aku mengagetkannya sedikit membalas dengan apa yang telah gio lakukan kepadaku "WOY ADA GURU." Aku teriak sambil menggebrak meja tempat tumpuan dia tidur. Dia melotot tajam kearahku. Seperti seekor singa yang sedang mengamuk,dan aku terkejut, belum pernah aku melihatnya melotot kepadaku seperti itu, lalu aku langsung kembali ke tempat dudukku dengan tergesa gesa.

Tidak lama kemudian, Gio menghampiri meja ku dan membahas soal kejadian tadi pagi. Ia berencana untuk membalasnya dengan menjahili aku sepanjang hari. Aku hanya menunduk, ada ketakutan yang membuatku menunduk. "Siapa takut." Entah keberanian dari mana aku mengatakannya. Aku berlalu pergi dan meninggalkannya sendiri.

Bel istirahat pun berbunyi,
"zena ayo kita ke kantin" ucap Gresia kepadaku. Gresia adalah teman perempuan yang paling dekat denganku dia selalu sabar mendengar keluh kesalku apalagi kalau soal Gio aku sering sekali bercerita soal Gio kepadanya.                 
"ayo Gres kebutulan sekali aku sangat lapar".

Saat tiba dikantin aku memilih untuk membeli bakso malang karna itu makanan favoritku ketika membeli makanan di kantin sekolahku.
"bu bakso seporsi" ucapku kepada ibu kantin. Pesananku datang, aku ingin memakannya dikelas. Saat aku menuju kelas tiba tiba ada yang menyenggolku. Aku sangat kaget dan terjatuh sehingga mangkuk yang aku bawa jatuh dan pecahannya mengenai tanganku hingga tanganku terluka. "GIOOOOOO!!!!" teriak geisha kepada Gio. Aku sangat marah ketika mengetahui bahwa Gio yang menyenggolku.

Semua orang yang berada dikantin pun sangat kaget dan aku menjadi pusat perhatian semua orang disana. Kulihat muka Gio yang sangat kaget dan langsung membawa ku ke uks.
Aku hanya terdiam ketika Gio mengobati luka di tanganku.
"Zen, sumpah aku gamaksud buat kamu sampe jatuh kaya gini" ucap gio kepadaku.
"Yaudah ngapain kamu masih disini" jawabku dengan kasar karna aku sangat marah kepadanya. Dia hanya terdiam sesaat lalu beranjak pergi meninggalkan ku sendiri di uks.
"Zen kamu gapapa?!" teriak geisha kepadaku.
"Gapapa, aku tidak mati ko" jawabku kepadaku geisha sambil bercanda.
"Jangan bercanda dong, ga lucu tau!".

Bel yang telah ditunggu orang orang pun berbunyi yaitu bel pulang sekolah. Aku pun langsung membereskan semua buku ke tas ku. Tiba tiba ada yang berbicara kepadaku yaitu Gio.
"Zena kau ikut denganku". terdengar seperti paksaan.
Aku hanya terdiam karna aku takut melihat wajahnya dan langsung mengikuti langkah Gio pergi.
"Tunggu disini."
Tak lama kemudian, kulihat Gio membawa sepeda motornya dan dia menyuruhku untuk menaiki sepeda motornya.
"Mau kemana?" ucapku sambil kebingungan.
"Aku ingin mengantarmu pulang dengan selamat. Anggap saja sebagai permintaan maaf." Jawabnya.
Aku pun berpikir, akhirnya aku menerima tawarannya karna hari sudah semakin sore.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENUNGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang