PINDAH.

8 4 0
                                    

Tok.. tok.. tok..
Suara ketokan pintu membuat Anni tersadar dari lamunannya. Anni berjalan menuju pintu kamarnya dan membuka pintu. Ternyata itu mamanya.
"Gimana barang-barangnya sayang udah kamu beresin semuanya?" Ujar mama Anni sambil duduk ditepi kasur Anni.
"Belum semuanya sih ma, buku-buku Anni masi ada yang belum dimasukin kedalam kardus, kardusnya masih kurang ma..." Rengek Anni menjawab pertanyaan dari mamanya.
"Yaudah kamu minta lagi ke papa sana! Masih banyak kok kardus yang kosong dibawah."
"Oke."

Kemudian Anni dengan semangat menghampiri papanya yang sedang merapikan kardu-kardus yang ada di lantai bawah rumah mereka.

Setelah memastikan semua barang telah dimasukkan kedalam mobil, papa Anni menyuruh Anni untuk segera berangkat. Anni hanya diam mematung dihalaman rumahnya.
"Sayang kamu kenapa, kok malah melamun? Kita udah mau berangkat, nanti keburu sore nak." Mama mengahampiri Anni yang masih saja melamun tidak menghiraukan mamanya.

Anni nggak mau pindah dari sini ma, Anni gak mau kita jual rumah ini, banyak kenangan yang gak bisa Anni lupain disini, Anni dibesarkan dirumah ini ma, Anni gak mau ikut mama sama papa.

Itulah yang sebenarnya ingi Anni sampaikan kepada mama dan papa nya ketika mereka membicarakan rencana pindah rumah keluar kota dikarenakan papa Anni dipindah tugaskan kesana, berat sekali hati Anni meninggalkan rumah itu. Tapi apa yang bisa Anni lakukan? Hanya diam ketika ditanya persetujuannya untuk hal itu.

"Kita berangkat ya syang!" Ujar papa ketika Anni sudah duduk manis dikursi belakar.
Lagi-lagi Anni hanya terdiam, dia merasa enggan untuk mengiyakan pernyataan papanya itu.

❄❄❄

Sekian dulu ya friends, ditunggu vote and comentnya.

Maa ini cerita pertamaku, kalau ada EYD nya yang kurang tepat coment aja yak

Makasih.



ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang