First

477 19 1
                                    

Liburan akhir kenaikan kelas sudah berakhir, saatnya kembali sekolah.

"Bangun Andra, sudah pagi hari ini kamu sekolah" ,ucap mama.

Mama menyibakkan hordeng kamar, hingga cahaya matahari pagi merasuki seluruh ruangan kamar.

Andra membuka mata perlahan karena silau cahaya matahari.

"Sekarang jam berapa ,ma?"
"Aaaa mama, Andra masih ngantuk" ,ucap Andra.

"Jam 06.00 ,kamu harus siap-siap berangkat sekolah"
"Mama sudah buatin kamu sarapan" ,ucap mama

Dengan bermalas-malas menuju kamar mandi dan bersiap berangkat sekolah.

...

"Maa, liat buku Andra yang biologi gak? lupa taro nih" ,ucap Andra.

Andra jalan menuju meja makan yang sudah ada papa ,mama dan kembarannya.

"Kenapa? " ,ucap papa dingin.

"Lupa naro buku" ,ucap Andra singkat.

"Udah gede jangan manja" ,ucap papa.

"Kamu juga Reina masih aja manjain anak udah gede nanti kebiasan" lanjutnya.

"Andra gak semanja yang papa fikir ,papa cuma bisa nya mencela Andra" ,ucap Andra ketus.

"ANDRA!" ,ucap papa dengan nada tinggi.

Melihat situasi seperti itu mama langsung melerai.

"Sudah-sudah sekarang kalian sarapan" ,ucap mama.

Papa diam dan langsung menyantap makanan.

...

Ya begitulah keadaan nya sudah tidak seharmonis dulu, papa yang berubah menjadi angkuh dan dingin.

Ingin rasanya Andra pergi menjauh tapi apa daya dia tetap papah ,yang menafkahi dan Andra tidak ingin meninggalkan mama sendirian dalam keterpurukan.

Namun benci dihati masih tersimpan setelah mengetahui papa akan bercerai dengan mama dan memilih wanita lain.

Kuatnya mama menghadapi papa yang seperti ini, hati mama hancur sosok mama yang tersenyum menyimpan ber-ribu rasa sakit dalam batinnya.

Papa juga lebih sayang kepada Athala ,entah apa yang membuat papa begitu mungkin karena Athala pintar.

...

"Maa, paa, Andra berangkat nya" ,ucap Andra.

"Athala berangkat juga maa,paa" ,ucap Athala cuek.

Sekolah Andra dan Athala berbeda.

Papa yang hanya terdiam membaca koran tidak memperdulikan pamitan.

"Hati-hati ya nak, jangan ngebut bawa motor nya disekolah jangan nakal" ,ucap mama tersenyum.

"Siap, mama" ,ucap Andra

Mama sangat perhatian dan memanjakan sosok Andra yang jail, usil, dan badboy terkadang menyebalkan ,tetapi mama tidak membandingkan Andra dan Athala.

Suara motor berbunyi dan meninggalkan pekarangan rumah dan suaranya semakin kecil pertanda menjauh.

...

FirefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang