Pengorbanan Seorang Sahabat Sejati.

20 1 0
                                    

PENGORBANAN SEORANG SAHABAT SEJATI

Kringgg……!!!
“mama… jam berapa nich… kok jam ku udah bunyi…?
“Jam 7 kurang 10, nggak niat ke SEKOLAH kamu ed?”
“what? Mati aku….!”
Ucap Zaed pagi itu, dia bergegas mandi dan memakai bajunya walaupun tergesa-gesa.
Ia langsung menaiki mobilnya dan melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Itu memang sudah menjadi kebiasaan Zaed.
Sesampai di sekolah, ternyata semua siswa sudah masuk.Zaed bingung dia harus bagaimana lagi. Sedangkan guru yang super duper galak itu sudah ada di ruangan.
“ Haduw… malah clingak-clinguk di situ ngapain lu?”
“mampus deh gue… gimana nih mad? Mana bu Rasmijah (Killer) udah di dalem?”
“ ya cepetan lu masuk, malah clingak-clinguk di jendela, cepetan masuk… achh,,.. dasar lu udah kebiasaan”
“iya iya gue masuk… huh… Bissmilahirrahmanirrahim… ya Allah tolong hamba…”
“halah.. nggak usah lebay cepetan.”
Ahmad adalah sahabat Zaed. Walaupun dia tergolong anak yang nakal namun dia baik dan setia banget sama sahabatnya.
“tok..tok..tok…”
“MASUUUUKKK!”
“Bu anu… maaf saya terlambat… tadi… em… apa itu.. anu .. anu bu…”
“haaah… anu… anu… anu…! Berdiri di depan kelas….!!!!”
Yah. Itulah Zaed. Memang dia mempunyai ciri khas.Zaed adalah anak yang keren, hampir semua orang mengatahui sikap Zaed. Namun di balik itu, dia termasuk anak yang suka jahil. Namun sebenarnya dia juga baik hati. Dia mempunyai 3 sahabat sejati selalu menemani dimanapun dia berada. Ketiga sahabat itu bernama, antaranya ya Ahmad, Bakar, dan Umar. Mereka bersahabat dari kecil. Mereka berempat adalah sahabat sejati. Mereka satu geng.
Tapi memang, mereka berempat mempunyai kesalahan besar pada saat itu. Sebut saja Godos. Godos adalah musuh bebuyutan geng dari Zaed. Dia bersikeras menghancurkan ke-empat sahabat itu. Hingga pada suatu hari, saat Ahmad salah satu sahabat Zaed,sedang mengendarai motor hendak menuju toko buku,karena pada saat itu Ahmad ditugasi oleh Zaed untuk mengerjakan tugas dari salah satu dosen mereka, tiba-tiba tidak disangka para gerombolan geng Godos sedang merencanakan untuk menculik salah satu diantara mereka ber-empat. Tiba-tiba Ahmad dihadang oleh Godos dan teman-temanya. Otomatis Ahmad bingung. Dan Ahmad dibawa oleh Godos dan geng cowoknya ke tempat tersembunyi. Disana Ahmad dipukuli oleh Godos dan teman-temannya. Lalu Godos menelfon Bakar dan Zaed yang sedang kebingungan mencari Ahmad.
“kalau loe mau ahmad selamat potong kuping loe kasih ke gue!!” kalo loe gak ngasihin kuping loe ke gue,ahmad bakal mati ditangan gue!!”
“oke-oke gue turutin kemauan loe,tapi please jangan sentuh ahmad gua mohon sama Loe.”
“ok, gue tunggu loe di gudang sebelah markas kampus kita” jika loe gak datang , jangan ngarep loe bisa ngeliat ahmad lagi, CAMKAN kata-kata gue nie, gue gak main-main.”
Lalu Zaed dan Bakar merasa bingung, dia berpikir “ apa yang harus aku lakukan, apa aku harus memotong telingaku? Tapi jika tidak pasti nyawa ahmad akan terancam, aku harus bagaimana?” tiba-tiba Zaed mengambil silet yang ada di meja kamarnya dia mengatakan “ DEMI SEORANG SAHABAT…. AKU RELA….” terdengar bunyi
“ CRAAASSHHH” terlihat darah mengucur deras dari telinga Zaed. “accchhhrrr”” jerit Zaed saat itu.
"tidaaaaaakkkkkk,Ed loe bodoh banget. . ."kata Bakar
Dengan terbata-bata Zaed mengambil plastic kecil dan memasukan daun telinganya kedalam plastic itu.
"Zaed . . . . ." jerit Bakar histeris
"Gue gak apa-apa kog,Kar. . ." kata Zaed terbata-bata
"kenapa loe ambil tindakan gila ini Ed. . ." tanya Bakar dengan histeris
"Demi Ahmad Kar. . .,dia dalam keadaan bahaya,lebih baik gue kehilangan telinga gue daripada sahabat gue Kar. . ."kata Zaed meringis menahan sakit.
***
Di lain tempat, Ahmad sedang bingung bagaiman dia harus melarikan diri. Lalu dia mengambil kawat untuk mengotak-atik pintu yang terkunci agar bisa terbuka. Dan “ yeaaahhh…?” pintu itu terbuka. Ahmad bisa membuka pintu itu. Bergegas ia melarikan diri dari tempat tersebut. Dengan berhati-hati dan berharap geng Godos tidak mengetahui ahmad kabur. Dan akhirnya ahmad bisa keluar dari tempat tersebut dan dia segera menuju ke rumah Zaed.
***
Sesampai dirumah Zaed, ternyata disana hanya ada Umar. Ahmad melihat temnnya sedang kebingungan. Lalu Umar bertanya kepada Ahmad
“ Mad, gue bener-bener gak tau, sebenarnya ada apa??”
“ ceritanya panjang, gue gak bisa ceritain sekarang. Yang penting dimana Zaed sekarang??? Please..”
“ oke… okee… gue juga gak tau dimana Zaed. Tapi tadi gue lihat ada darah di kamarnya. Gue juga bingung cari Zaed sampe sekarang, gue takut dia kenapa-kenapa…”
“ ya TUHAN… jangan-jangan……???? Ayo ikut gue sekarang…….”
Dengan hati yang amat gelisah, mereka pergi ke gudang tempat markas si Godos dan kawan-kawannya.
Sesampai disana mereka menemukan banyak mobil polisi dan beberapa mobil ambulance. Ahmad dan Umar langsung bingung. Lalu Umar bertanya kepada salah satu polisi
“ pak, ada apa ini!”
“kami menemukan 1 mayat dan tersangka penganiayaan,juga 1 teman korban”
“ dimana mayat dan temannya itu pak!” mungkin saja kami kenal”
“ ya, di dalam ambulance”
Betapa kaget mereka. Ternyata itu adalah Zaed dan Bakar yang memeluk Zaed, sahabat mereka. Lalu mereka bertiga langsung memeluk mayat Zaed yang penuh darah. Dan Ahmad melihat telinga Zaed telah tiada. Ahmad ingat kata-kata Godos saat menelfon Zaed,
(“kalau loe mau Ahmad selamat potong kuping loe kasih ke gue!!” kalo loe gak ngasihin kuping loe ke gue,Ahmad bakal mati ditangan gue!!”)
Dan Ahmad sadar. Zaed sahabatnya itu rela memotong telinganya hanya untuk keselamatan dia, dan sahabat-sahabatnya. Lalu Ahmad menangis. Dia dan teman-temannya lalu memakamkan Zaed saat keesokan harinya.
(di tempat pemakaman)
"Zaedddddddd,maafkanlah gue gara-gara gue loe jadi begini.... hikz hikz hikz"
ucap Ahmad sambil menangis
"udah Mad,ini bukan salah loe kalo emang takdirnya begini kita harus ikhlas lillahi ta'ala....."ucap Bakar sambil memeluk sahabatnya yang merasa bersalah.
"itu benar Mad,Allah lebih sayang kepada Zaed jadi Allah memanggil Zaed untuk mendapatkan tugas lainnya di alam lain".ucap Umar yang ikut memeluk Ahmad.
"kalian benar kawan.......,terimakasih atas motivasi kalian gue janji bakal jaga kalian selamanya,biarpun Godos dan gengnya itu udah dipenjara namun kejahatan masih mengintai kita,gue akan jaga kalian Mar..... Kar..... gue sayang kalian dan gak mau kehilangan sahabat gue lagi,gue gak mau............... hikz hikz hikz......."ucap janji Ahmad di depan makam Zaed.
"Terimakasih Ahmad.......kita juga sayang ko sama loe"ucap Umar menenangkan sahabatnya
"kita juga akan jaga diri ko Mad....."ucap Bakar
"iya Mad.....tenangkan diri loe,nanti kalau loe tetep seprti ini Zaed gak bakalan tenang dialam sana"sambung Umar.
“ Zaed, sahabatku… walaupun kau sudah tiada, namun semangatmu kan ada di hati kami selamanya. Kami akan selalu mendoakanmu.semoga kau tenang di alam sana. Suatu saat kita pasti akan bersama dan berkumpul lagi….” Ucap Ahmad dengan nada keras didepan makam Zaed.
"Terimakasih Ed,loe dah Berkorban demi gue,gue janji bakalan jaga Umar dan Bakar"sambung Ahmad
"ayo pulang Mad,biarkan Zaed istirahat dengan tenang"ajak Umar.

BY : Bani Ulum.

"he'em"jawab Ahmad sambil mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the sacrifice of true friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang