siang itu, saya memutuskan untuk pulang.tentu saja pulang ke kota lumpia. kotaku tercinta
yappp Semarang !
setelelah pengumuman bahwa IKGA tidak remidi, tanpa pikir panjang, saya memutuskan untuk pulang
singkat cerita saya pulang.
kalo ditanya apa tujuanku pulang?
saya lantang menjawab, saya rindu
pada kesempatan saya pulang ini, tidak hanya rasa rindu yang menjadi alasan saya
beban untuk mengembalikan buku termasuk alasan saya.
(sehari setelah tiba di semarang)
saya janjian untuk mengembalikan buku banyak sekali chat hingga pada akhirnya, saya tiba dirumahnya
saya tidak pernah membayangkan sebelumnya saya kerumahnya tanpa dia
ya, saya ternyata pemberani
bingung membedakan saya pemberani atau saya gila
sesuai judul, saya memberi nama another sweet home karena, saya amat sangat diterima di keluargaanya, mulai dari datang, semua anggota keluarganya sudah diteras, seperti menunggu kedatangan saya. saya terharu. saya bersama adik saya masuk, ya karena memang sudah dipersilahkan masuk. Belom sempet dandan lagi, karena itu tadi, semuanya sudah diteras, jadi muka saya ya begitu, kucel karena habis menjemput adik saya dan karena kena debu yang memang perjalanan itu cukup jauh. yahhh sepetri biasa, dipersilahkan minum, diajak ngobrol untuk intermezo nanyain "sejak kapan liburnya" "sampai kapan liburnya" yahhh semacam itu.
tidak lama, ibunya masuk, entah menyiapkan apa saya tidak tahu
saya mau larang untuk repot repot. semacam begini "tanteee, ndak usah repot2, ini saya cuma sebentar saja" TAPIIIII tak kuasa ngomong:( akhirnya yaudah, saya melanjutkan cerita saya ke bapaknya dan mbaknya yang memang masih tanya tanya, baik itu ke saya atau adik saya
IBU
sepetri biasa seorang ibu yang lebih banyak mewelcome tamunya.
ibunya banyak cerita ke saya
cerita tentang seluruh pengalamannya yang bliau alami dengan anaknya
mulai dari, sang ibu selalu mengantar dan menjemput sekolah, dari setiap trima raport bliau yang selalu ambil rapotnya, dari yang nyuapin setiap mau berangkat sekolah, mberesin tas dan seragam yang biasanya berserakan, banyak. saya jadi membayangkan saya jadi ibu
dan ketika ibu bercerita "nek ibu kangen ya cuma bisa liat lewat foto" saya menetes
cengeng? iya! saya benar benar tidak bisa membendung air mata saya
malu? pasti! apa kata orang yang baru kenal dengan saya tapi first impressionnya saya mengeluarkan air mata. saya sudah 21 tahun.