TEMAN

17 0 0
                                    

Aku gak pernah tau apa itu teman, dari SD sampai sekarang, SMA aku tidak punya banyak teman, aku hanya punya teman untuk belajar saat ada kelompok. Sesudah itu mereka akan kembali kedunianya masing masing.

Membosankan bukan? Tapi menurutku itu menyenangkan, aku jadi tidak perlu repot repot untuk merahasiakan privasi mereka.

Ya gitu, kau tau kan. Mereka sering bercerita tentang kehidupannya, padahal aku tak peduli. Dan aku yakin, sebagian dari kalian juga mungkin merasa hal yang mereka ceritakan itu sangat tidak ada kaitannya denganmu,kau hanya penasaran. Sudahlah akui saja.

Aku sangat gugup jika harus bicara dengan mereka, aku lebih suka diam. Itu lebih baik. Terserah mereka mau bilang apa.

Seperti saat ini juga, saat istirahat aku hanya membaca buku.

"Adel"

Ya itu namaku, Adelia Lestari kau bisa panggil Adel, Adelia, Lia. Sesukamu lah.

Tunggu, tadi ada yang memanggilku? Ah! Paling ingin menyalin tugas.

"Del, dipanggil kok ga nengok nengok."

"apa?" aku melihat ke arahnya, dia membawa sebuah tempat makan dan sebuah botol minum berwarna pink.

"kamu bawa bekel gak? Makan bekel bareng yuk" ia duduk di samping tempat duduk ku, dan langsung membuka bekal yang sudah ia bawa.

Oh. Makan bekal bareng, kemana memangnya temanmu yang biasanya denganmu, apa kau di lupakan? Hahaha. Ingin sekali aku mengatakan itu, tapi mana berani.

Oh iya, dia ini Adisa Syafhira. Dia teman sekelasku, aku gak tau banyak tentangnya, itu saja yang aku tau.

"Del, kok kamu betah sih duduk sama Farrel, dia kan nakal. Sering bolos, jadinya kamu duduk sendiri terus"

Oh iya, Elfredo Farrelio itu teman bangku ku, dia itu anak paling nakal di kelas, nyontek aku terus kerjaannya, tapi dia jarang masuk. Bolos mungkin, aku gak tau, dan gak mau tau. Tapi itu lebih baik, daripada harus masuk dan menggangu ku.

Dan dia juga sepertinya terpaksa duduk denganku. Karna tak ada bangku kosong lagi. Makanya dia jarang masuk, mungkin kecewa teman sebangkunya itu aku.

"hahaha iya ya"

"kamu pendiem banget sih, cerita dong apa gitu"

"cerita?"

Disa hanya mengganguk dengan semangat, sepertinya dia benar benar ingin aku cerita.

"aku punya kucing"

"oh? Mana coba liat"

"di rumah"

"kamu polos banget sih, maksud aku, fotonya gitu. Hehehe"

"oh? Iya nih" aku mengeluarkan ponsel ku dari dalam tas, aku memberi tahunya, walpaper yang aku pasang itu kucingku.

"wah, lucu ih. Kerumah kamu dong kapan kapan"

"iya"

Setelah itu, dia tidak bertanya lagi, dia hanya diam. Oh Tuhan! Aku ini memang membosankan, sudah sana! Jangan dekat dekat aku. Kalau tidak kau akan tambah membenciku.

"del"

Oh dia memulainya lagi.

"kamu cantik, ga punya pacar?"

Aku hampir saja keselek, gara gara ucapannya itu. Apa apaan. Mana mungkin. Kenapa juga ia bertanya. Dia ingin mendekatiku gitu?.

"ahahaha aku gak lagi pe-de-ka-te sama kamu loh sampe keselek gitu. Aku ini normal"

Ah dia bisa baca pikiranku.

"hehe mana mungkin"

"apa?"

"punya"

"punya apa?"

"pacar. Kok nanya lagi, kan tadi kamu nanya itu"

"ahahahahah, bercanda. Lagi kamu polos banget sih"

Aku malu, ah! Baru kali ini rasanya sedekat itu dengan seseorang, apa itu yang dinamakan "teman".

Adeliaa.Where stories live. Discover now