Girlfriend's POV
...
aku mengintip perlahan dari lubang pintu kamar kekasihku, Lee Taeyong
lebih tepatnya mantan kekasih.
sekali pun aku tidak akan sudi mengakuinya sebagai kekasih,
kekasih macam apa yang bermain di belakangmu selama 4 bulan terakhir?benar kata mereka,
cinta itu buta.seandainya aku mempercayai semua kata - kata temanku,
seandainya aku meninggalkannya saat itu juga,
seandainya aku tidak pura pura bahwa aku tidak mengetahui semua gerak geriknya,
seandainya saat itu aku tidak menanggalkan semua panca inderaku deminyaaku pura - pura buta ketika aku melihat mereka berdua dengan kedua mata kepalaku sendiri,
aku pura - pura tuli ketika aku mendengar kata - kata cinta mereka berdua yang mereka lontarkan satu sama lain via telepon,
aku pura - pura bisu ketika pria itu sok mengatakan kata cinta kepadaku,
aku pura - pura tidak bisa mencium ketika parfum wanita itu dengan jelas melekat di tubuh pria itu,
aku pura - pura hangat ketika tangan pria itu menggenggam tanganku,
terlalu banyak kepura - puraan yang ku lakukan deminya.
aku bertahan sejauh ini dan aku kalah.
ku lihat pria itu— Taeyong berbaring di kasurnya,
ia tampak 'kacau' hari ini,
kurasa karma sudah benar benar menimpanya,dibenci oleh selingkuhannya,
dibenci oleh teman - temannya,
dan juga dibenci oleh adik satu satunya, Lee Haechan
juga olehku.hatiku sudah membeku,
tepat saat aku melihat mereka berdua bercumbu satu sama lain,
aku sudah benar benar hancur saat itukini ku lihat seorang Lee Taeyong tengah menangis, minum, dan merokok di kamarnya,
dari luar kamarnya pun tercium alkohol yang begitu menyengat,
dan juga asap rokok yang perlahan keluar dari kamarnya,aku memasuki kamarnya,
menghadapi pria menjijikkan yang bisa bisanya hadir di kehidupanku,ku ambil satu batang rokok miliknya,
ku selipkan di antara jari telunjuk dan tengahku,
kemudian ku sulut rokok tersebut dengan pemantik yang berada di meja,
lalu menghisapnya,"Anda menyedihkan, Lee Taeyong."
pria ini spontan menoleh ke arahku,
ia berdiri dan memelukku,
tanpa sedikitpun melonggarkan pelukannya,
aku mendengar samar isakan isakannya,"Maafkan aku, ku mohon maafkan aku, aku menjijikkan"
ia masih tidak beranjak dari posisinya,
ku hembuskan asap rokok yang sedari tadi bersikulasi di rongga mulutku,
ku hela nafasku,
lalu menatap wajahnya yang saat ini benar benar kacau,"Lee Taeyong, saya punya satu pertanyaan untuk anda"
ia mengusap air matanya,
masih dalam posisi salah satu tangan yang melingkar di tubuhku,"Apakah anda sekalipun memikirkan tentang saya ketika memeluknya?
Ataukah anda memikirkan tentangnya ketika anda sedang memeluk saya?
Jawab dengan jujur"
Ia terdiam,
bibir manisnya sama sekali tidak bergeming,"Anda mencintainya? Saya terima jawaban anda. Saya harap anda tidak akan muncul di kehidupan saya saat ini maupun di kehidupan saya yang berikutnya."
aku pergi meninggalkan pria itu,
perlahan bulir air mata berjatuhan dari mataku seraya meninggalkan rumahnya,aku pura - pura kuat di hadapannya.
aku memasuki mobilku,
membuka jendela,
dan mulai mengendarainyadi sepanjang perjalanan aku masih mengingat ingat perbuatan jahatnya itu,
ingin rasanya aku membunuh pria itu,satu persatu memori terlintas,
dan itu membuatku semakin membencinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/127633691-288-k744677.jpg)