"Apa saat dia berumur 17 tahun, sifat dan kelakuannya memang seperti ini?" Gumam Seokjin.
Pria itu saat ini berdiri tidak jauh dari Jisoo dan melipat kedua tangannya di depan dada saat menatap pada Jisoo.
"Ah sial, aku kalah lagi." Ucap Jisoo sembari memukul stir mobil yang ada di depannya.
Ya, sesuai dengan permintaan Jisoo tadi dan Seokjin yang menerimanya, keduanya kini sedang berada di sebuah game center sesuai permintaan Jisoo. Seokjin hanya bisa menurutinya karena ia sudah berjanji pada wanita itu, walaupun ia harus berdebat dulu dengan Dokter Han yang tidak mengijinkan Jisoo untuk keluar sebelum keadaannya pulih.
Jisoo beralih menatap Seokjin yang masih berdiri tidak jauh darinya.
"Sudah selesai?" Tanya pria itu dan semakin membuat Jisoo mengeluarkan wajah kesalnya.
"Aku terus saja kalah hari ini. Mana mungkin aku selesai bermain?" Ucap Jisoo lalu kembali memulai permainannya. Sedangkan Seokjin, pria itu hanya menghela nafasnya dan membiarkan Jisoo untuk melanjutkan permainannya.
.
.
"Pelan-pelan makannya." Ucap Seokjin sembari mengambil beberapa lembar tissue dan membersihkan sisa-sisa makanan di sekitar mulut Jisoo.
"Bagaimana kau bisa tahu kalau ini restoran favoritku?" Ucap Jisoo di sela-sela kunyahannya.
"Telan dulu makananmu baru bicara."
Jisoo menurutinya dan setelahnya kembali menatap Seokjin.
"Tentu saja aku tahu. Aku ini suamimu."
Jisoo terdiam dan memilih mengalihkan pandangannya dari Seokjin. Entah kenapa perasaan bersalah langsung menghinggapinya mendengar perkataan Seokjin.
"M-Maaf."
Seokjin hanya tersenyum menjawab Jisoo dan menyodorkan segelas air pada wanita itu.
"Tidak perlu minta maaf. Aku baik-baik saja dan jangan merasa bersalah."
Jisoo mengambil gelas air yang disodorkan Seokjin padanya dan meneguk air itu sampai habis. Suasana canggung langsung tercipta di antara keduanya.
Jisoo beralih menatap kaca jendela di sampingnya sehingga ia bisa melihat bagaimana pemandangan di luar sana dimana orang-orang berlalu lalang.
"Hah, melihat mereka semua, aku semakin menyadari jika ini sudah 10 tahun ke depan."
Seokjin ikut mengalihkan pandangannya pada kaca jendela dan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Jisoo.
"Kau merasa aneh?"
"Tentu saja. Aku baru saja berulang tahun yang ke-17 dan terbangun lalu menjadi seorang wanita yang sudah menikah dan berumur 27 tahun."
Jisoo kembali mengarahkan pandangannya menatap pada Seokjin.
"Kau, bisakah kau ceritakan bagaimana kita bisa bertemu lalu menikah?"
"Aku tidak akan mengatakannya padamu."
Seokjin kembali beralih menatap Jisoo yang kini telah memasang wajah kesalnya.
"Jika kau ingin mengingatku, maka berusahalah. Tapi jangan terlalu keras dan membuatmu semakin tertekan."
Jisoo masih belum menjawab Seokjin dan menatap pria itu.
.
.
"Berhenti disini."
Seokjin melirik ke arah Jisoo yang berbicara dan selanjutnya ia pun menuruti kemauan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
back to 17 ❌ jinsoo
Fiksi Penggemar[18+] ✔ Pernikahan Seokjin dan Jisoo berada di ambang perpisahan. Bagaimana tidak? Jisoo meminta cerai pada Seokjin setelah melihat Seokjin yang mencium wanita lain yang notabene nya adalah mantan kekasih pria itu dan rival Jisoo semasa kuliah dulu...