Five

7.6K 751 40
                                    

Langkah gadis itu begitu terburu. Sesekali dirinya akan melihat pada jam yang bertenger di pergelangan tangannya. Semakin menambah langkahnya ketika waktu yang sudah ditentukan semakin mendekat.

Drrt...Drrt...

Ponsel gadis itu bergetar di genggamannya dan dengan cepat pula, gadis itu mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelponnya. Karena ia sudah tahu siapa yang menelponnya.

"Oh, Jennie. Aku sebentar lagi akan datang."

"Eonni, kau dimana? Kami bertiga sudah menunggumu di taman kampus."

"Iya, aku tahu. Tunggu saja sebentar lagi."

"Baiklah. Cepatlah kemari."

Jisoo mematikan lebih dulu panggilan di ponselnya dan selanjutnya lebih fokus untuk berjalan untuk sampai ke taman kampus.

Sedangkan Jennie, gadis itu beralih menatap kesepuluh orang yang ada di sampingnya saat ini.

"Jisoo eonni sebentar lagi akan kesini."

Kesepuluh orang tersebut pun semakin panik, tak terkecuali satu pria yang sudah memegang sebuket bunga mawar dan dia pun mulai memasukkan kotak cincin beludru merah tersebut ke dalam kantongnya.

"Baiklah. Kita semua harus sembunyi sekarang. Dan Seokjin hyung," Namjoon menggantungkan kata-katanya dan menatap pria itu, diikuti yang lainnya yang ikut menatapnya. "fighting." Ucap mereka semua serempak dan membuat pria itu tersenyum pada mereka.

Sedangkan Jisoo, gadis itu sudah hampir akan sampai di taman kampus dan sedikit bingung saat tidak mendapati ketiga temannya tersebut.

Jisoo kembali mencoba untuk menelpon Jennie, namun tidak ada jawaban dari gadis itu.

"Ck, kemana mereka semua?"

"Bukankah sudah pernah kubilang,"

Jisoo berbalik setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya saat ini.

"Jangan pasang wajah kesalmu itu. Itu benar-benar membuat wajah cantikmu semakin tidak menarik."

"Oppa, sedang apa kau disini?"

"Apa aku tidak boleh datang kemari dan menemui kekasihku sendiri?"

"Tidak, bukan begitu. Bukankah may sudah lulus dari sini setahun yang lalu?"

"Lalu?"

Jisoo tidak bisa menjawab pertanyaan pria itu dan lebih memilih menundukkan kepalanya.

"Jisoo..."

"Ne?"

Jisoo mengangkat kembali kepalanya hingga ia bisa melihat pria yang ada di hadapannya saat ini berjalan mendekat ke arahnya dengan sebuah buket bunga yang cukup besar.

"Untukmu." Seokjin menyerahkan buket bunga tersebut pada Jisoo. Walaupun dibuat bingung mengapa Seokjin memberikan bunga untuknya, namun Jisoo tetap menerimanya.

back to 17 ❌ jinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang