----
Bel israhat berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas menuju ke kantin. Begitu juga dengan siswa kelas XI – Ipa 2, kecuali Anais yang lebih memilih untuk tetap di kelas dan membaca novel.
"Nai, lo gak ikut ke kantin?" ajak Delia,
"Gak, gue di kelas aja" tolaknya
Melihat sikap sahabatnya yang belakangan ini mulai berbeda dari yang diketahuinya, membuat Delia memutuskan untuk tidak ke kantin dan kembali duduk di bangkunya di sebelah Anais.
"Ok, kalo lo gak ke kantin gue juga"
"Apaan sih, Del. Kalo lo mau ke kantin ya pergi aja, gue tau lo pasti laper sehabis belajar mtk tadi, kan?"
"Nah itu, lo aja tau, yuk ke kantin aja bareng gue, gak bosen apa sendirian di kelas?"
"Delia, gue itu lagi gak mood buat ke kantin jadi, lo ke kantinnya sendirian aja ya, pliiis?" Anais memohon agar Delia tak lagi mengajaknya ke kantin dan menginterupsi dirinya yang sedang membaca novel.
"Ok, ok, kalo itu mau lo, bye!" ujar Delia dengan wajah cemberutnya yang seperti anak kecil langsung berjalan keluar kelas meninggalkan Anais. Sebenarnya Delia tak ingin ke kantin seorang diri, karena setiap kali ke kantin dia selalu bersama Anais. Tapi, semenjak Anais mulai berubah dan memilih untuk membawa bekal dari rumah, mereka jadi jarang ke kantin dan hari ini Delia lupa membawa bekalnya.
-----
Hai guys! Well, kali ini gue coba untuk bikin short story. Tapi tenang aja gue masih tetap lanjutin 'Is that you?' kok ;). Btw, jan lupa vote dan komen ya! ^-^
YOU ARE READING
Feelings
Short StoryYou can fake your smile but you can't fake your feelings, right? Terkadang bagi beberapa orang perasaan itu rumit. Dan perasaan yang di maksud di sini adalah perasaan yang umum dan bukan hanya perasaan tertentu saja. Ada kalanya kita sebaiknya tidak...