Mantan? Mantan adalah sebuah bagian dari masa lalu. Sebuah bagian yang masih teringat hingga saat ini, sebuah bagian masa lalu yang mungkin akan susah untuk dihilangkan dari memori tiap orang. Tergantung seberapa banyak kebaikan dan juga kenangan yang ia berikan untukmu. Ingatlah kebaikannya, dan jadikan kenangan sebagai pelajaran hidup agar kamu termotivasi untuk mendapatkan lelaki/wanita yang lebih baik darinya. Dan jika belum bisa menemukan orang baru, mencoba lah untuk ikhlas. Ikhlas melihat dia bersama orang lain, mendoakan dia dari jauh agar dia selalu bahagia. Jangan mendoakan yang buruk, barangkali doa yang buruk itu berbalik menimpamu. Dan, ingat, jangan pernah mengingat keburukannya dia di masa lalu. Karena, jika kau semakin mengingat keburukannya, kau akan makin sulit untuk melupakannya. Karena kau masih ingin membalaskan ketidak adilannya yang terdahulu
Di sini, aku akan mengenang masa lalu. Menceritakan mengenai kenangannya. Aku memang masih belum bisa melupakannya, tetapi bukan berarti aku ingin kembali ke dia. Aku hanya ingin menceritakan saja
@@@@
Pagi ini, seperti biasanya, Alyssa berangkat ke sekolah dengan wajah yang penuh semangat seakan siap untuk bertempur dengan soal soal Fisika , Kimia dan sejenisnya itu. Wajar saja, karena Alyssa sangat menyukai pelajaran hitung-menghitung. Setibanya di kelas, Alyssa langsung dihadang oleh dua sahabatnya
"Al, lo udah kelar fisika belom? Gue belom nih, butuh contekan, jam pertama lagi duh" cerocos Sivia dengan wajah khawatir
"Iya Al. Gue mau nyontek juga dong, belom kelar juga punya gue. Lo kan pinter, pasti udah selesai kan?" kata Cilla, cewek disebelah Sivia dengan menyeringai
Alyssa mendengus dan segera mengambil buku fisika nya untuk diberikan kepada dua sahabatnya yang sangat malas untuk mengerjakan tugas
"Nih. Balik harus masih rapi kayak gini! Kalo balik ke gue udah jelek, siap-siap aja lo berdua gak bakalan gue contekin lagi!" ucap Alyssa dengan nada mengancam, pasalnya pernah pada suatu hari, Cilla meminjam bukunya untuk menyontek. Tetapi waktu Cilla mengembalikan buku Alyssa, buku miliknya itu sudah tidak berbentuk
"Hehe, iya iya Al. Masih diinget aja yang itu, yaudah gue pinjem dulu ya" ucap Cilla dan berlalu ke mejanya untuk mengerjakan tugas fisikanya dengan cepat
Alyssa hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua sahabatnya itu
@@@@
Jam istirahat tiba, mereka bertiga menuju ke kantin dan mencari tempat duduk yang masih kosong. Sambil menunggu Tiara, mereka memutuskan untuk memesan makanan dahulu. Hari ini, jadwal Sivia yang memesankan makanan untuk mereka berempat
"Mau pesen apanih?" tanya Sivia
"Batagor aja deh Vi, sama es teh" jawab Alyssa
"Samain semua aja deh Vi" ucap Cilla
Sivia pun berlalu dan segera mengantri ke dalam stand makanan
Tiara tiba-tiba muncul di depan mereka dan bercerita dengan panjang lebar dan dengan ekspresi yang berubah-ubah "Haii, sorry lama ya? Abisnya si Bu Fitri kasih tugas banyak banget elah. Gak tau apa otak gue cetek buat ngerjain tugas kimia sebanyak itu. Tapi untung aja gue sebangku sama Vero, yang otaknya encer"
Alyssa dan Cilla tertawa mendengar cerita Tiara
"Respon lo berdua cuma ketawa gitu aja? Ish, baik banget ya. Makasih loh!" ucap Tiara jengkel
"Masih mending direspon Ra, daripada gak sama sekali" ucap Alyssa dengan terkekeh
"Iya sih. Btw, lo udah pesenin gue makan belom?" tanya Tiara
Belum sempat Alyssa maupun Cilla menjawab, Sivia sudah tiba di depan mereka dengan membawa pesanan mereka. Tiara baru saja ingin memasukkan makanannya kedalam mulutnya, tiba-tiba Alyssa berkata
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us (Oneshot)
Short StoryI can't fall for anyone else, because of you.