Di pagi yang cerah ini Rere mencoba berjalan kaki sebisa mungkin, ini pertama kalinya ia berangkat ke sekolah tidak diantar supir pribadi sang Ayah.
Di depan gerbang yang menjulang tinggi, berwarna hitam, berkarat pula, sambil memegang ujung ransel dengan debaran jantung yang tidak karuan, memejamkan mata berharap pagar terbuka, tak ada yang berubah, huft..
Tembok, pagar..rapat, tak ada celah..dan di gembok pula.
Sudah di pastikan Rere terlambat di hari pertama ia mencoba mandiri untuk tidak memakai fasilitas dari keluarganya.
Di sekolah Rere tidak diizinkan membawa kendaraan pribadi sebelum mempunyai kartu Sim, dan ia terlambat lagi, huft..
Sudah dua kali menghela nafas.."Terlambat lagi, neng?" Ucap Pak Muslim, selaku satpam sekolah.
"Hehehe, iya, Pak, saya masih bisa masuk tidak, Pak?" Rere bertanya dengan gelagat sok polos sambil merapalkan doa semoga masih di beri keringanan, Amin..
"Boleh yah, Pak? Saya kan tidak membawa kendaraan, plis, Pak, hari ini aja deh," Memohon untuk di bukakan..
"Iya, neng.., saya izinin, tapi seperti biasa, neng,"
Pak Muslim pun membukakan pagar yang terkunci, Rere pun masuk ke markas Pak Muslim, pos satpam, untuk mengisi data diriku di buku yang tebal dan bertuliskan "Absensi Telat" buku ini bukan hanya untuk murid saja tetapi juga untuk guru dan staf tata usaha.
Nama : Requwina Anaya
Kelas : XI-IPA3
Alasan : Dikarenakan tidak menaiki kendaraan, tidak memiliki pacar (sebenarnya menulis kata pacar hanya lucu-lucuan aja sih), tidak memiliki handphone, tidak memiliki jam tangan.
"Sudah yah, Pak." Ucap Rere sambil berjalan ke arah Pak Muslim, untuk memberi 5S.
Sekolah Rere punya kebijakan 5S;
Senyum,
Sapa,
Salam,
Sopan,
Santun.Berjalan melewati lantai demi lantai, kelas perkelas, setelah sampai di depan kelas Rere. Pintu itu tertutup...
Sudah bisa di pastikan, bahwa gurunya sudah memasuki kelas, dan melakukan kegiatan belajar mengajar, bukannya memasuki kelas, Rere malah hendak menghukum diri sendiri, atas kemaun dirinya, ia pergi ke depan tiang bendera, dan memberi hormat.
Seluruh murid yang belum memasuki kelas pun melirik kearahnya, mereka memperhatikan apa yang ingin dilakukan perempuan tersebut, mereka mengganggap Rere itu mencari sensasi agar guru-guru itu melirik Rere, karena Rere menghukum dirinya sendiri.
"Itu dia mau ngapain?"
"Yang mana?"
"Itu tuh.."
"Eh, itu dia siapa yang nyuruh hormat?"
"Pak Dudung kali ya"
"Eh, tapi mana, Pak Dudung nya?"
"Ih, Pak Dudung kan lagi ngajar kelasnya Juano."
"Sok banget.."
"Uuhhh...caper banget..sih.."
"Najis..idih..."
"Mau apa sih..Mau dikira anak baik-baik.."
"Munafik..ish munafik lo..."
Banyak orang yang uhh..gitulah..memang salah yah, kalau Rere sadar diri..ya gitulah jadi manusia serba salah.
🔰***🔰
Juano Aditya, kakak kelas Rere yang selalu jadi bahan gosip teman-teman di sekolahnya, cowok yang pernah Rere dengar, berkelakuan bad tetapi mempunyai otak cerdas, bertanggung jawab, rajin, dan banyak sekali kelakuan baik darinya.
Orang tua Juano telah lama berpisah tapi, mereka selalu berkomunikasi dengan baik, Juano tidak kurang kasih sayang tapi, dia yang selalu menolak kasih sayang.
Juano, memiliki seorang pacar bernama Tarrisa Aswil, disekolahnya mereka yang mendapatkan julukan Couple Goals.
🔰***🔰
Tarissa Aswil termasuk jajaran cewek-cewek cantik dan hits disekolahnya, dia tuh orangnya baik, cantik dan termasuk golongan orang-orang pintar. Sangat cocok dengan Juano dan pantas mereka mendapat predikat Couple Goals di sekolahnya.
🔰***🔰
Jaya, Pecandu Game Online, itulah sebutannya disekolah. Ia baru dua hari masuk di SMA ORBIT 47 Jakarta. Sudah memiliki banyak fans, Jaya_PGO nama fans clubnya.
🔰***🔰
Selamat menikmati cerita ini.
Salam manis semanis saya, Author alay-alayan..
Thanks,By; fugitivos_
Btw, makasih loh udah mampir, apalagi yang ngevote+yang komen. Makasih makasih.
Semoga suka.
〽Sampai jumpa di part 1〽
KAMU SEDANG MEMBACA
Amatory To You
Teen FictionAmatory; dgn kasih sayang To you, untukmu Mengisahkan tentang seorang anak yang menginginkan kasih sayang yang utuh, keegoisan dari dirinya sendirilah yang menjauhkan dia dari keinginannya itu. Ini cerita nyata yang didramatisirkan Saya masih sangat...