you will not know what you have,until you clean your room

34 4 0
                                    

        Langkah pertama untuk memulai hidup minimalis, adalah untuk berhenti berbelanja terlebih dahulu, lihatlah di sekeliling kita, kita pasti masih punya banyak persediaan, entah itu makanan, pakaian, atau bahkan buku bacaan.
Banyak dari kita yang suka berbelanja tanpa tahu untuk apa barang- barang yang kita beli ini, dan akibatnya banyak barang yang tak berguna menumpuk di rumah kita.
sebaiknya sebelum berbelanja, tulislah apa saja yang kita perlukan, yang terpenting adalah saat belanja di supermarket, pasti kita tidak akan membeli sesuatu yang tidak di perlukan hanya karena saat itu diskon.
Banyak toko-toko yang memberikan diskon di hari tertentu dan masa yang singkat, menurutku ini hanyalah trik mereka agar kita tak berpikir panjang dan langsung membelinya. Sehingga datang rumah kita hanya akan meletakkan barang ini dan berfikir bahwa kapan-kapan kita akan memakainya jika di perlukan, dan "kapan-kapan" itu tak akan kunjung tiba.
        Dengan stop berbelanja terlebih dahulu, kita bisa memulai langkah awal yaitu membuang semua barang yang sudah jarang dipakai, pertama adalah barang-barang yang sudah rusak, tv yang rusak sebaiknya segera di buang, atau segala macam barang elektronik yang rusak, janganlah di simpan karena hanya akan memenuhi tempat kita dan mengganggu pemandangan. Box atau kardus-kardus ini adalah barang yang memakan tempat paling banyak, dan kegunaan mereka sepertinya sudah ber akhir saat kita membuka barang yang ada di dalammnya.
Waktu dulu aku sering menyimpan box sepatuku, dengan harapa sepatuku akan selalu rapi dan tidak berdebu kalau di simpan di box, tapi setelah beberapa lama, aku baru sadar bahwa sepatu yang masih di box lah yang paling jarang aku pakai, beberapa tahun setelah itu, saat aku hendak memakainya, sepatu itu malah berjamur dan rusak.
Aku sadar bahwa jika kita membeli sesuatu sebaiknya segera dipakai, dan hanyalah membeli jika kita memerkulannya, jangan beli karena sedang diskon karena barang itu tak kan pernah dipakai kalau kita tak memerlukannya.
        Setelah semua barang rusak  dan barang tidak pakai lainnya di buang, kamar kita selanjutnya, lihatlah sekeliling kamar kita apakah ada barang berserakan atau sudah jarang dipakai? semua ini harus di keluarkan lebih dulu.
Karena barang-barang yang sudah tak dipakai ini hanya akan mengganggu pemandangan kita, buang semua terlebih dahulu, sehingga kita bisa berkonsentrasi dengan apa yang lebih penting.
Selanjutnya lemari pakaian kita, jika pakaian menumpuk dan berjubel itu menunjukkan kita harus stop belanja dan mulai membongkar lemari pakaian dan mengeluarkan seluruh isinya.
        Mulailah mengkategorikan pakai an kita, Celana panjang sendiri, pakaian tidur sendiri, baju untuk bepergian juga harus di sendirikan..mungkin baju yang masih bagus tapi kita tak akan memakainya dalam waktu dekat, kita dapat menyimpannya di kotak atau tas dan menaruhnya di temoat yang jarang kita kunjungi, misalnya di gudang,dengan henya menyimpanbaju yang di pakai sehari-hari ini akan memudahkan kita mencari baju setiap hari.
       Baju yang sudah jarang di pakai ,misalnya sudah hampir setahun atau lebih di lemari kita, sebaiknya segera di keluarkan dan di buang atau di donasikan, di indonesia pasti banyak panti asuhan di sekitar kita. Aku juga memilih untuk mendonasikan bajuku yang sudah tak ku pakai tapi masih bagus.
      Dengan demikian baju kita pun akan berguna kembali daripada mengisi lemari kita tanpa tahu untuk apa mereka di ciptakan.
     Saat menyortir baju dari lemari kita, bayangkan kita sedang berbelanja di toko baju, dan baju-baju yang ada itulan barang yang hendak kita beli, mulailah dengan baju yang tidak lama ini baru di pakai, jika kita tipe rumahan mulailan memilih baju yang biasa di pakai di rumah, sisihkan untuk di lipat lagi nanti.
     Setelah itu baru memilih baju untuk bepergian, menurutku semakin kita beranjak dewasa atau untuk kita yang sudah bekerja, sebaiknya kita memakai baju yang simpel-simpel saja, jangan berdandan seperti pohon natal yang banyak dekorasinya, sebaiknya kita mengenakan baju yang wajar saja, karena first impression paling penting saat berkenalan dengan orang baru, ataupun bertemu siapa saja di luar sana.
      Waktu dulu aku masih duduk di bangku kuliah, aku sering melihat orang di sekelilingku yang sepertinya berusaha memamerkan kekayaan dengan berdandan dan memakai barang-barang mahal, kadang aku berfikir apakan ini penting agar kita dapat di terima di masyarakat? Lalu aku pun mencoba untuk membeli pakaian yang mahal dengan harapan, jika aku pakai ini mungkin orang lain akan berfikir bahwa kita orang kaya, dan lain lain.
        Tapi semakin aku berbelanja, rasanya tak ada hentinya keinginan membeli benda yang blum kita punya, tapi setelah membelinya, rasanya aku merasa lega sesaat, tapi ke esokan harinya aku menginginkan hal yang lain. Dan telah aku sadari bahwa bukan hanya aku yang seperti ini.
     Di tambah lagi sekarang banyak sekali toko online, kita sering kali berbelanja tanpa tahu ukuran dan bentuk barang itu, langsung klik dan bayar, kemudian kita menunggu dan berharap-harap cemas seperti apa barang yang kita beli ini, akupun mengalaminya sendiri, saat aku demam belanja online, aku setiap hari browsing-browsing lapar mata melihat dan mencari barang-barang diskon. Dan sekitanya lagi sale pasti saat itu juga aku membelinya, untuk ukuran baju aku oun tak begitu mementingkannya, apalagi beberapa situs belanja online membolehkan untuk menukar pembelian kita.
      Akibatnya setiap aku bosan dan malas keluar, aku hanya belanja dan masuk ke situs belanja online mencari ada deal apa hari ini. Kini aku sudah capek dan bosan membeli barang yang tak berguna ini, buang buang uangku saja.
      Maka dari itu aku pun ingin agar kalian juga memilih hobi lain selain belanja dan mengkoleksi barang- barang tak berguna ini.

live with lessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang