Hembusan angin mulai menampakan kedinginannya dan kapas – kapas putih yang berserakan dipinggir jalan pun berterbangan dengan tidak beraturan, dan awan pun sedikit demi sedikit mulai berubah dari yang tadinya putih menjadi menghitam.
Tapi tak menyurutkan langkah kaki sharla untuk menapaki jalan pulang. walaupun dia sempat bingung pulang karena takut dimarahi ibunya dirumah, posisi dia sekarang diskorsing dari sekolah. sharla tidak punya kata-kata pemanis untuk menjelaskan alasan dirinya kepada ibunya .
Sharla pun berjalan dengan wajah yang murung sambil menyabuti putik bunga mawar, "pulang tidak pulang tidak pulang"..
Walaupun dia dikenal sebagai preman kelas yang segani oleh teman-teman sekelilingya. tapi, kalau dirumah sharla berubah menjadi seorang perempuan yang anggun dan berbakti kepada ibunya.
Itulah hidup, kadang kita harus berprilaku seperti bunglon agar orang disekeliling kita bisa menerima keadaan kita.
Sharla pun terus berjalan tanpa dia tersadar bahwa putik bunga yang dipeganngya sudah habis hanya menyisakan tangkainya saja.
"sial" gertak sharla yang tiba-tiba kesal karena putik bunganya habis, saking kesalnya diapun langsung melemparkan tangkai bunganya itu ngasal. tanpa ia sengaja tangkai bunga yang ia buang ternyata mengenai seseorang pejalan kaki.
"ups" sambil menutup mulutnya, sharla pun berjalan terus dengan ekpresi yang agak tegang karena takut pejalan kaki itu tahu bahwa sharla lah yang melempar tangkai bunganya.
*******
hujan pun turun dengan tiba-tiba sharla yang tadinya berjalan pelan langsung berjalan dengan cepat, seragam yang dipakenya pun perlahan mulai kebasahan karena hujanya semakin lama semakin deras. Dia pun berlari mencari tempat berteduh. Namun sayang tidak ada satupun tempat untuk berteduh dia lihat dipinggir jalan.
Sharla pun melihat ada seseorang yang hujan-hujanan dengan jaket yang disimpan diatas kepalanya. Dan sedang duduk dipinggir jalan dan seperti ada yang dia tunggu, sharla pun berjalan dengan cepat ke arah seseorang itu.
Perasaan sharla pun berubah drastis saat menemui orang itu serasa ada seseuatu yang disembunyikan dihatinya, karena yang dia temui adalah kakak idolanya bernama Juno.
Juno adalah lelaki yang sangat di idolakan disekolahnya sharla, dari mulai kepsek, para guru bahkan anak dari kelas 10 11 dan 12 sangat suka padanya dan mengidolainya. maklum wajahnya yang mirip song jong ki dan badanya bagus udah kayak cr7. Disertai prestasinya yang sangat banyak dan berpengaruh pada sekolah, Selain pintar dia juga jago main basket dan dipercaya sebagai ketua basket disekolah.
"nungguin siapa kak?" tanya sharla dengan wajah yang sangat sumbringah dan langsung duduk disampingnya.
"nungguin seseorang yang datang dan berharap orang itu peduli padaku" jawab orang itu sambil tersenyum.
Mendengar ucapan itu badanya sharla yang tadinya kedinginan langsung menjadi vit 100%, sharla pun jadi salah tingkah dan menjadi gugup mau nanya apalagi pada orang itu.
"kakak bisa aja" ucap sharla yang tampak malu- malu.
"saya sharla kak kelas 11 MIPA 2" sambil menjabatkan tangan pada juno.
"jika kamu ingin kenal denganku kamu harus siap sakit hati" jawab juno sambil bangun dan pergi dari sharla.
Sharla yang tadinya senyum-senyum menjadi tampak keheranan mendengar jawaban juno, dan sedikit kaget bahwa seseorang yang dia idolainya berkata seperti itu.
Tiba- tiba ada kendaraan yang melaju kearah juno, yaitu mobil jaz berwarna merah berlaju dengan kecepatan yang pelan, tak lama kemudian mobil itu berhenti didepannya.
Lalu ada seseorang yang keluar dari mobil itu sambil membawa payung dan berjalah kearah juno.
"sayang aku cariin dari tadi disekolah, malah hujan- hujanan disini" kata perempuan itu sambil membawanya kedalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosis
Teen FictionTerkadang kita harus menjadi bunglon agar dapat diterima oleh orang sekeliling kita