#awal

16 4 0
                                    

Nyanyian rintik hujan adalah melodi yang menenangkan.

0000

Pertengahan oktober 2016

Pagi yang mendung, rintik hujan yang menambah suasana menjadi dingin.

Tak banyak orang yang beraktifitas, mereka lebih memilih bertahan lebih lama di rumah masing-masing. Mungkin hanya segelintir orang yang memilih menerjang rintik hujan untuk berangkat bekerja atau sekolah.

Sama halnya dengan seorang gadis dan laki-laki yang tengah berteduh di sebuah etalase pertokoan yang belum terbuka. Mereka terlihat mendebatkan sesuatu.

"Makanya kalau dibilangin itu jangan ngeyel. Hujan ini tuh bakal makin deras" omel sang gadis sambil mengibaskan jaket nya yang terkena air hujan.

"Ya aku kan gak tahu, kalau hujan ini bakal makin deras bukan malah reda" jawab sang laki-laki yang juga terlihat mengibaskan jaket serta membersihkan celananya dari air hujan yang kotor.

"Ih! Pokoknya ini gara-gara kamu. Lihat nih! Sepatuku jadi kotor, rok aku jadi basah kan" sungut sang gadis sambil menunjuk sepatunya yang terkena air hujan yang menggenang serta rok sekolahnya yang terlihat basah juga kotor bagian bawahnya.

Sedangkan si cowo hanya memandang sekilas lalu berjongkok di hadapan gadis itu. Hal itu membuat si gadis kaget dan memundurkan dirinya.

"Mau ngapain sih pake jongkok segala? Mau ngintip ya?!" Tuding gadis itu lalu memukul lengan si cowo. Namun sebelum pukulan kedua, tangan si gadis di tahan oleh sicowo dengan memegang tangannya.

"Otaknya jangan mikir yang kotor dulu kenapa? Aku tuh cuma mau bersihin sepatu kamu, bukan mau ngintip rok kamu" jawab si cowo sambil mengusap bahunya yang terasa nyeri. Ternyata sang gadis memukulnya dengan sepenuh hati.

"Ya mana ku tahu kalau kamu mau bersihin sepatu aku" bela si gadis sambil mengembungkan pipinya yang bersemu merah lalu mengalihkan pandangannya karena malu.

Si cowo hanya menggelengkan melihat tingah gadis itu sambil tersenyum kecil.

"Ada yang malu kayaknya nih" goda si cowo sambil membersihkan sepatu si cewe.

"Apa sih? Siapa juga yang malu" bela si cewe masih dengan memandang kearah yang lain.

"Aku gak bilang itu kamu kok. Tapi kalau ngerasa ya udah" balas si cowo sambil terkekeh lalu berdiri karena tugasnya sudah selesai. Ia melihat si cewe yang hanya sebatas dadanya itu terlihat salah tingkah lalu mengacak poni si cewe yang terlihat lepek karena terkena air hujan.

"Udah ih! Jangan gangguin kenapa sih! Ini rambutku juga jadinya berantakan kan!" Sungut si cewe kerena di goda oleh pacarnya.

"Malu aja pake ngeles"

"Auww. Kok nyubit sih?"

0000


Sekolah SMA 2 sudah terlihat ramai oleh aktivitas siswa dan siswi yang berlarian dari parkiran sekolah menuju gedung sekolahan.

Dua insan hawa dan adam yang terlihat berjalan melewati koridor sekolah yang mulai ramai dengan berjalan beriringan tanpa bergandengan tangan tentunya.

"Kamu beneran gak kedinginan kan?" Tanya si cowo sambil memandang sicewe yang terlihat sedikit pucat.

"Dingin sih, Tapi nanti juga engga lagi. Kamu mending ke kelas kamu aja gih. Aku gak papa kok Bi" jawab si cewe disertai senyum simpul dari bibir pucatnya.

"Aku beliin teh anget aja dulu ya? Gak tega aku liat kamu kaya vampir gini" kata si cowo lalu meletakkan punggung tangannya ke dahi sang pacar.

"Tuh kan suhu tubuh kamu rada anget"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNTUK KESEKIAN KALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang