After I knew she cheated on me, I decided not to be in love with anybody else,
Tapi dia sebuah pengecualian.
------
Ini momen terburuk di hidup gue. Park Sora, pacar gue, selingkuh di depan mata gue. Gue jelas menunjukkan bahwa gue marah dan kecewa dengan kelakuan dia, dan menunggu dia untuk minta maaf ke gue. Tapi yang gue dapet cuma kalimat pedas yang keluar dari mulutnya,
"Kamu bukan apa-apa dibanding dia. Dan bahkan aku gak pernah berharap lebih ke kamu. Mending kita sampe sini aja, Ong. Aku udah gak ada perasaan lagi sama kamu."
Dia yang selingkuh, dia yang minta putus. Okay, aku turutin kemauan dia. We officially ended our 6-month-old relationship. Harusnya gue fine-fine aja sekarang, karena gue yang dirugikan sama dia. Tapi ternyata gak segampang itu. Hati gue hancur sehancur-hancurnya. Iya, sesayang itu gue sama Sora. Setelah kejadian itu, rasanya susah banget buat jatuh cinta lagi. Susah rasanya untuk percaya sama cewek lain. Emang sih, gak semua cewek sejahat Sora, tapi buat gue susah buat nemuin orang yang bisa bener-bener gue sayang dan gue percaya. Sampai gue siap membuka hati, I won't taste something called love anymore. Not today.
Dengan kondisi gue yang masih broken heart dan gak konsen dengan kerjaan, rekan kerja gue pada nyaranin buat ngambil cuti. Seminggu aja. Bos gue juga dengan baik hatinya ngijinin gue ngambil cuti buat liburan paling lama seminggu.
"Pokoknya balik ke kantor, pikiranmu udah fresh. Okay, Sungwoo?"
Dan akhirnya, gue pun cuti selama seminggu. Kayaknya seminggu cukup buat liburan ke luar negeri, so I choose Hokkaido as my destination. Gue pun langsung mesen tiket dan hotel. Setelah semua akomodasi oke, gue pun langsung nyiapin paspor dan barang-barang yang mau dibawa.
Besok paginya, gue langsung berangkat ke bandara. Dianterin temen gue, Daniel.
"Safe flight ya bro. Jangan lupa bahagia"
"Yoi. Udah buruan sana"
"Okay bye Ong"
"Bye Niel"
Setelah selesai di check-in counter buat naruh bagasi, gue langsung ke waiting room. Dan akhirnya setelah 45 menit nunggu, pesawat gue akhirnya boarding juga. Setelah gue masuk pesawat dan nemuin seat gue, gue langsung duduk, pasang seat belt, dan tidur. Beberapa saat kemudian, ada seorang cewek duduk di sebelah gue.
"Permisi"
"Iya"
Okay, sekilas tentang cewek yang duduk sebelah gue. Dia tinggi, putih, rambut panjang dan wavy nya dibiarin terurai, and she seems, bold. Strong gitu. Ah gimana sih jelasinnya, pokoknya keliatan dewasa gitu. Karena gue gak tertarik, gue pun balik tidur. Eh gak jadi, dia ngajak gue ngobrol.
"Mas, ke Hokkaido ya?"
"Iya, mbak"
"Sendirian?"
"Iya nih, mau refreshing"
"Oh gitu"
Kita pun diem sejenak. Tapi akhirnya gue mulai ngajak dia kenalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random One Shot
Fanfictionhanya sepersekian gigabyte ide dari sejuta gigabyte isi otak -au -slow update-