13 - TWO HEARTS

873 102 12
                                    


Kurang lebih sepuluh menit Dyo menunggu Melody di kafe ini, ia sudah memesan minum terlebih dahulu. 

"Kena macet kali ya?" Dyo menerka, lalu kembali fokus pada Americano miliknya.

Kling... 

Dyo menoleh ke pintu kafe, tersenyum mendapati gadis yang ia tunggu baru saja datang. Melody mengarahkan pandangan ke seluruh ruangan kafe ini, kemudian melihat Dyo di meja ujung yang bersisian dengan jendela. 

"Hai, maaf ya nunggu lama. Tadi macet banget di perempatannya" Ucap Melody sambil duduk dihadapan Dyo. 

"Gak apa-apa Mel, jam segini emang jadwalnya macet" Melody tersenyum menanggapi Dyo. 

Laki-laki didepan Melody ini memandangi dirinya dengan tatapan meneliti, beserta dahi yang mengkerut. 

"Kenapa ih? Kok ngeliatin saya gitu banget?" Melody mulai risih. 

"Eh-enggak. Maaf, saya gak maksud gak sopan. Saya lagi merhatiin, semua member Jekeyti kalau keluar harus pake masker gini?" Tanya Dyo. 

Melody terkekeh sebentar, kemudian menjawab.

"Enggak juga sih, saya lagi flu aja" Dyo membulatkan mulutnya. 

"Eh, yaudah kamu pesen dulu" Melody mengangguk, kemudian mengambil menu.


***


"Oh jadi Cooper itu Media milik kamu pribadi? Seru juga ya, kayaknya sering ketemu artis" Melody terkagum-kagum mendengar cerita Dyo tentang Cooper. 

"Enggak juga sih Mel, solanya ada beberapa artis yang memang dia males kalau sama Media kecil. Ya semacam pake topeng gitu, tapi saya paham sih. Enaknya, kebanyakan kita bisa masuk event gratis plus fasilitas VIP" 

"Kapan-kapan ajakin saya dong, kayaknya seru banget" 

"Kamu sendiri gimana? Seneng jadi artis?" 

"Seneng pastinya, kenal banyak orang seenggaknya bikin kita ngerti gimana harus bersikap. Kadang ada capek juga, apalagi kalau ada omongan atau hal-hal yang negatif suka bikin down" Dyo mengangguk paham. 

"Ya namanya juga hubungan antar manusia, pasti merepotkan." 

"Ih itu kan lirik lagu Jekeyti, kamu fans ya?" Dyo menggeleng keras. 

"Saya udah bilang, Kakak saya itu fans kalian. Dia sering muter lagu-lagu kalian dirumah, sampe hafal sendiri jadinya. Boby juga kan fans kalian, tau kan si Boby yang mata empat temen saya?" 

"Tau dong, Boby mah sering keluar-masuk theater. Apalagi kalau jadwal performnya Shania, jarang absennya. Anyway, saya jadi penasaran siapa Kakak kamu." 

Dyo mengeluarkan ponselnya, kemudian memberikan kepada Melody. 

"Ini Kakak saya..." 


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hard Times!Where stories live. Discover now