part 1

2.4K 102 4
                                    

Chapter 1
GAPAI
ENA ARUN

       TANIA merenung jauh ke arah laut. Dia duduk di atas pasir sambil jemarinya mencoret sesuatu di atas pasir. Sesekali ingatannya terbang mengingatkan kan suaminya, Dylan. Entah apa yang berlaku sampaikan hubungan mereka menjadi hambar.

"Apa salah ku? Perlukah aku berubah dan menurut seperti keinginan kau Dylan. Adilkah untuk ku?" Tania bermonolog di dalam hatinya

        Tania berdiri dan berjalan menuju gigi air. Kakinya mula menyentuh air dan dia merasa tenang. Hati kecilnya berbisik supaya dia menenggelamkan saja dirinya di dalam air supaya dia lebih tenang. Tp akal warasnya menghalang.

        Tania kemudian duduk berendam di persisir pantai dan melepaskan tangisannya. Perkahwinan yang menginjak usia 6tahun kini mulai goyah. Tania sendiri tidak tahu di mana letak kesilapannya. Dylan mulai berubah dan melayannya dgn dingin. Tiada lagi sentuhan kasih sayang untuknya

"Its Dylan again?"

        Tania mengangkat mukanya dan melihat  Dany berdiri di sebelahnya. Tania tunduk dan angguk perlahan. Dany duduk di sebelah Tania. Di merapatkan badan mereka sampai bahu mereka bersentuhan.

"Feel better?" Dany

"Hmmm" Tania

"Its ok u can cry. U can used  my shoulder to cry" Dany

"He's changed. He's totaly changed Dany. And i dont know sebab apa dia berubah sampai begini" Tania

       Dany memeluk bahu Tania dan menggosoknya perlahan. Dia memandang Tania yang teresak-esak menahan sendu. Dia faham perasaan Tania. Dia sendiri menyaksikan kisah cinta antara Tania dan Dylan. Kerana itulah dia mengalah dan belajar melupakan Tania. Ya, Dany menyimpan perasaan dgn Tania sejak zaman mereka di kolej lagi, tapi dia terpaksa memendamkannya kerana Tania mencintai Dylan

"I know u can handle your problem. But please dont ever think to do something stupid. Kamu berdua sudah cukup dewasa. Hal sebegini rasanya tidak terlalu besar buat kamu. Just slow talk. Duduk berdua dan bincang" Dany

"Thanks Dany. U really my bestfriend. I dont know how is my life without u" Tania

"If only u know how my feeling towards u Tania. This love is killing me slowly😢" bisik hati Dany

       Dany menghantar Tania pulang ke rumah kemudian terus berlalu dan pergi dari sana. Tania memandang kereta Dylan yang berparking. Entah bila dia pulang Tania sendiri tidak tahu.

       Dylan hanya membiarkan Tania limpas tanpa bersuara. Selepas mandi Tania keluar dan duduk di ruangtamu bersama Dylan

"We need to talk Dylan. Its been a year kau macam dingin sudah sama sy. What happen?" Tania

       Dylan memandang Tania kemudian dia memandang semula ke arah tv. Seolah-olah Tania tidak wujud di depannya

"Dylan please. Talk to me bha😢" rayu Tania

"There is nothing to discuss Tania. Tiada apa yang berubah. Kau saja yang terbawa perasaan" Dylan

"No Dylan. I can feel it. Layanan kau sangat dingin Dylan. Hampir setahun kau tidak sentuh saya. Why?? Apa yang kurang dengan saya. Tell me Dylan" Tania

"Stop it Tania! Jangan besarkan hal yang remeh macam ni!" Dylan

"Remeh?? Dylan kalau baru seminggu bolehlah kau cakap remeh. Ini setahun Dylan. Are u kidding me just now?" Tania

"So its just about sex?? Huh Tania? Seriously?" Dylan

       Airmata Tania jatuh bila Dylan katakan itu. Seolah-olah Tania hanya menginginkan seks sahaja. Tania sudah tidak tahu mahu katakan apa lagi dengan Dylan agar dia faham apa yang Tania mahukan.

GAPAI (SABAHAN)COMPLETEDWhere stories live. Discover now