Kuharap, saat kau membaca tulisan ini, suara musik puisi andalan kita sedang mengiringi....
Setahun yang lalu, tepat saat pergantian tahun, masih ingatkah dirimu ketika kita menghabiskan waktu sampai shubuh dengan bercanda?
disaat itu kita saling kenal satu sama lain, berawal dari sapaan tak sengajaku padamu, hanya "hai" tapi itu sudah terlalu manis untuk dilupakan.
21 November 2016, aku masih ingat kan.. aku yakin kau disana juga masih ingat. aku tersenyum sendiri, bagaimana Tuhan mempertemukan kita dengan begitu indahnya :)
aku takkan menulis banyak tentang kita, tapi aku tak yakin dengan sepenggalan kisah kita akan sulit diungkap dengan hanya sekedar tulisan belaka, tapi kita saling tahu.
apalagi malam pergantian tahun itu, 2017 serasa indah untukku, bagaimana kita saling terbuka, saling bertukar cerita. Aku masih merekam itu semua, di otak geniusku.
duhai kau yang pernah mengatakan cinta saat senja tiba dipenguhujung jum'at, 3 Februari 2017 dengan simfony gerimis menambah suasana romantisme diantara kita,
aku tak pernah berharap lebih dari sebuah keindahan yang kita ciptakan hari itu, dunia serasa berpihak hanya pada kita berdua :) saat ucap sayang mengalir dengan begitu mudahnya dari mulutku yang penuh dosa. duhai, sadarkah waktu itu kau sudah berhasil mencuri separuh hatiku? itu lah karma yang telah kudapatkan.
setelah itu, malam-malam ku tak pernah sepi darimu, obrolan kita menjadi hal terindah yang selalu mengusik tidurku. kita tak pernah melewatkan satu malam pun dengan tanpa saling menanyakan kabar satu sama lain, menanyakan hari-hari yang berlalu, sedang apa? itu sudah menjadi konsumsi diantara kita.
aku masih ingat, bagaimana kita selalu merayakan tanggal 3 adalah hari spesial kita, menghitung sudah berapa bulan? aku tertawa bagaimana kita saling mengingatkan dan saling mengulang kata cinta. Indah bukan? ya, terlalu indah untuk dilupakan :)
lalu, dengan bangganya aku bisa menemanimu melewati malam hingga fajar mengintip dari arah timur dengan warna indah menyala, ya aku merasa bangga. kita tak pernah melupakan kebiasaan begadang malam kita, meskipun aku sering kalah dengan kau yang mengaku nocturnal, duhai penguasa malam-malam ku, kau sudah berhasil mencuri gelap hatiku secerah pesonamu. <3
oh ya, masih ingatkah kau dengan kucing kesayangan kita? yang juga sering menjadi bahan obrolan disaat aku merajuk padamu? si lula, ahh aku tak bisa lupa itu. yang menjadi penggantiku menemanimu mengerjakan tugas akhir yang sering kuledek karena belum juga kelar. masa-masa itu sungguh aku merasa bangga padamu :) bagaimana aku bisa dengan nyata melihat perjuanganmu, kau pantas menjadi motivasiku.
cerita kita indah ya.. hihi, tapi aku baru tahu, bagaimana ketika yang indah berubah menjadi mengerikan, bagaimana ketika yang menggembirakan menjadi menyakitkan. masa dimana kita saling tahu, ketika cinta itu sulit dimengerti, 23 mei 2017, aku lupa hari apa itu, dimana malam serasa bagaikan mencekam leherku, dimana malam itu sukses menghapus perjalanan kita, dimana malam itu menjadi saksi bisu diantara kita.
akankah malam itu menjadi malam akhir aku menemanimu? ternyata tidak, kita masih tetap seperti biasanya hingga 3 bulan kedepan, ya kita masih saling berusaha menata ulang dan mencoba dari awal,
hingga saatnya aku berfikir ternyata tak ada lagi yang harus dipertahankan dalam perjalanan kita, itu sudah cukup menjadi penghangat kalbu seperti yag pernah kau katakan padaku :')
Sungguh, aku tak pernah menyangka bahwa perjalanan indah kita akan berakhir menyakitkan seperti ini, dengan semua yang telah kita jalai bersama. kau tahu? bagaimana bulan-bulan setelah itu menjadi bulan yang teramat sulit kujalani, dimana aku hanya bisa melupakanmu disaat aku bergerak tak lagi saat terdiam, bayang-bayang yg selalumenghantui. hari-hari dimana aku mulai tak yakin, dulu itu janji apa sekedar ucapan yang tak sengaja kau janjikan? sungguh, luka itu perih, tak terlihat tapi menyayat.
andai kau tahu aku sesakit ini berjuang melupakanmu :'( aku terus seperti ini, hingga di penghujung tahun 2017.
hingga tahun ini, 2018. aku masih mengingatmu dengan rapi :) aku berusaha melakukan apa yg dulu pernah kau ucapkan, semoga cerita kita bisa menjadi penghangat kalbu.
kusudahi akhir dari cerita kita, bahwa Tuhan tak pernah menciptakan pertemuan kita dengan sia-sia. setidaknya, kau adalah sumber motivasi semangatku :)
dari situ, aku mencoba mulai belajar berfikir realistis tentang cinta, karena serapi apapun konsep yang telah kita buat, seberjuang apapun, tetap Tuhan yang bilang ya atau tidak.
bagaimana kabarmu disana? aku harap kau masih menjaga sholat yang pernah kuucapkan dulu :) hingga kemudian Tuhan mengatur cerita hidup kita :)
Aku masih menyimpan semua kenangan yang pernah kau berikan padaku, semuanya, tak perlu kau tahu, kuharap perlakuan itu juga berlaku sama padamu. Kuharap kau masih menjadikanku kenangan hidupmu :) itu sudah cukup bagiku.
Kau tahu? aku masih selalu meridukanmu, tapi aku tahu, kau bukan jangkauanku, Terimakasih pernah ada dalam hatiku, terimakasih sudah mau mengisi kertas kosong yang ada dalam hatiku. cuma kau sendiri yang tahu, tapi aku tahu satu hal tentangmu, tak peduli apapun yang terjadi sebelumnya, tak peduli apapun yang kita lakukan, kita takkan pernah bisa melupakan cinta pertama kita :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Tersayat
RomanceKetika seorang manusia tak mengerti harus menunggu atau menghampiri dengan jelas masa depannya, hanya janji yang mungkin tak sengaja diucapkan manusia lain. manusia itu berharap, semoga ceritanya indah pada waktunya, sesuai harapannya, yang jelas, T...