Whops! Something wrong with harry

1 0 0
                                    

“Harry, kamu free kan? Nah, kamu harus temenin bantuan aunty Grace. Mereka mau pindahan.” Sebenarnya aku males tapi aku mau gangguin kharlie tentang noda merah semalam. Hihihiii.

“Okee! Bentar yaa aku ganti baju dulu.” Aku semangat juang 45 naik keatas. Memakai baju lengan panjang berwarna abu-abu dengan celana panjang hitam, sepatu converse dan beanie. Simple tapi menawan. Hahaha.

“Yumari mom” aku menggandeng Mom menaiki mobilku. Ketika Mom telah duduk dan aku baru menutup pintunya aku baru sadar kalau kursinya masih bernoda merah. Astagaaa. Untung Mom tidak begitu perhatiin. Syukur..

-in the car-

“Jadi Mom, apa yang harus aku bantu?”

“Gampang. Kamu harus ngajakin Kharlie jalan jalan satu hari ini. Gimana caralah pokoknya kamu harus buat dia bahagia hari ini. Kan Uncle mau ngasih kejutan sama anak-anaknya. Tiffany sedang mengajak Chloe mengenal sekolah barunya sambil mengurus butik, Andrew sedang mengurus sesuatu dengan Uncle Si yang katanya akan satu harian, jadi tinggallah Kharlie yang katanya free dan lagi engga punya kegiatan. Kamu bisa pake rumah buat ngumpul dengan the boys. Gimana? Bisa?”

“aku kita kerjanya enak ternyata. Ooh tapi bisalah. Btw Mom kita udah nyampe.” Kami pun turun dari mobil dan bergegas naik ke flat mereka. Sampai disana seakan tahu apa yang terjadi Kharlie langsung menarik ku keluar dan pamit ke Uncle dan Aunty dan tak lupa dengan Mom. Lalu berjalan terburu-buru. Aku kira dia akan menggandengku sampai kedalam mobil ternyata tidak. Eerr.

“mana mobilmu? Kita jalan kaki ini?” dia bertanya seperti itu dengan ekspresi bossy. Iddihh mobil yang punya siapa yang sok boss siapa.

“Mck. Gini nih kalo cewek lagi on period. Lagi red day pada sensitiv suka marah marah. Ayok!” aku menarik tangannya sementara dia masih dengan wajah bingung. Sebenarnya aku ga bermaksud mengatakannya tapi aku terlanjur kesal dengan sikapnya. Begitu sampai di mobil aku langsung naik tanpa basa-basi dan tanpa membukakan pintu untuknya. Terkesan tidak gentle? Biar saja! Ternyata dia tau diri dan membuka sendiri pintu mobil tapi sebelum dia duduk aku menggodanya.

“itu liat noda merahnya. Itu juga liat dibelakang, di baju aku juga ada. Cuciin giih! Oh ya udah pake belum? Entar ternoda lagi lohh akunya yang malu. Kalo belum ayok aku temenin beli.” Saking kesalnya aku malah berbicara seperti itu. Aku tak memperhatikan ekspresinya kurasa dia kaget soalnya dia tak berkutik.

“Kau…” dia menunjuk ku dan menatapku nanar. Apa? Matanya berkaca-kaca. Aku ga bermaksud mengatakan itu astaga. BUK!! Dia membanting pintu mobil dan berlari menjauh. Aku tak mau mengambil resiko akupun keluar dari mobil dan berlari mengejarnya. Dia benar-benar menangis. Kau jahat sekali sih harry!! Dia berlari kedalam sebuah taman dan terduduk di sebelah bangku dan menutup wajahnya-ibaratkan kita nutup wajah di meja gitulah-. Aku ingin menghampirinya tapi terlambat ada seorang anak perempuan yang masih kecil memegang boneka dan balon. Aku memerhatikannya dari kejauhan saja. Tidak begitu jauh sih karena aku masih bisa mendengar apapun yang akan mereka katakan.

“Kak, jangan nangis.” Dia mengusap lembut rambut Kharlie. Dan mengangkat kepalanya dengan penuh perasaan. Kulihat Kharlie sedikit tersenyum.

“kakak kenapa nangis? kakak disakiti sama pacar kakak ya? Memang cowok pada gitu kak, ga suka ngertiin perasaan pacarnya. Kalo aku ketemu sama orang yang buat kakak nangis aku bakal mecahin balon ini tepat di samping telinganya biar aja dia engga bisa dengar. Dia udah jahat sama kakak” Berarti aku dong orangnya astaga.

“engga kok. Engga ada yang nyakitin kakak. Tadi kakak jatuh terus mata kakak kemasukan pasir. Gini nih, kita duduk dulu” Kharlie hendak berdiri namun ditahan oleh anak itu. Ada apa lagi ?

“aku hapus air mata kakak dulu baru kita ngobrol. Ga enak loh kak kalo diliat orang. Entar dikirain aku yang buat kakak nangis hehe..” anak tadi menghapus air mata kharlie dengan ibu jari nya. Aaahh seharusnya yang diposisi itu adalah aku!!  Setelah menghapus air matanya, Kharlie menggendong anak itu dan memangkunya. Masih kedengaran kok apa yang mereka katakan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 09, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm yours. You're mine.Where stories live. Discover now