01 ; Appa

50 2 0
                                    

"APPA?!." Teriak seorang anak yang berusia sekitar 5 tahun.

"Appa bangun aku sudah terlambat kesekolah." Ujar anak itu sambil melompat – melompat di atas punggung appanya.

"Nghhh...Taeyong sekarang jam berapa?." Ujar seorang lelaki dengan mata setengah terpejam, dan suara seraknya.

"Appa?!,aku sudah terlambat liat jam sudah menunjukka pukul 07.15." Ujar seorang anak menunjukkan jam tangannya kepada sang Ayah.

"SIALAN?!." Ujar Taehyung bangkit dari tidurnya dengan tergesah-gesah berlari ke arah kamar mandi.

                                 —

"Jangan nakal,dengar apa yang guru katakan padamu oke?!." Ujar Taehyung kepada anaknya.

"Siap Appa." Ujar Taeyoung.

"Dah." Ujar Taehyung melambaikan tangannya kepada anaknya.

"Ck, sangat sulit menjaga anak tanpa bantuan seorang ibu." Ujar taehyung mengacak-acak rambutnya rambutnya frustasi.

                                —
Aubrey POV.

"Selamat pagi anak-anak apakah pagi ini masih semangat?." Ucapku pada murid-muridku.

Umurku masih menginjak 18 tahun dan hari ini aku berniat menjadi guru TK, agar memenuhi kebutuhan ku sendiri.

"MASIH SEMANGAT IBU GURU." Ucap anak-anak serentak.

Kurasa hari ini akan menjadi hari yang panjang.

"Permisi Ibu Aubrey, Taeyong hari ini telat karena appanya bangun kesiangan tolong maklumi dia." Guru ini khusus buat mengurus anak-anak yang terlambat.

"Ah tidak apa – apa Bu ini kami baru memulai pembelajaran." Ucapku dengan ramah.

Taeyong pun berjalan ke arahku "maafkan aku ibu guru." Ujarnya sambil terus menunduk.

"Ah anak – anak silahkan kalian menghitung buah apel yang berada di halaman 9 ya, ibu mau berbicara sedikit pada Taeyong." Ucapku pada anak-anak semua.

"SIAP IBU GURU."

"Taeyong kemarilah." Ujarku duduk di meja guru, Taeyong pun berjalan ke arahku sambil terus menunduk.

Akupun meraihnya agar bersisik di pangkuan ku." Taeyong apa yang membuatmu terlambat hmm?." Ujarku lembut.

"Appaku bangun kesiangan."

"Bagaimana dengan eommamu hmm?."

"Aku tidak punya Eomma ibu guru." Ujarnya menatapku dengan mata perkaca-kaca.

"Ah maafkan ibu." Ujarku memeluknya sambil terus mengelus lembut kepalanya.

Mungkin pertanyaanku menyakiti hatinya.

                                 —

"Ahk...SIAL KENAPA BERKAS INI MAKIN HARI MAKIN MENUMPUK!!!" Ujar Taehyung mengacak-acak rambutnya." Bagaimana aku bisa membagi waktu dengan Taeyoung kalau begini terus." Ujar Taehyung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Tok...tok...tok...."

"Siapa yang berani menganggu jam kerjaku,benar-benar membuatku pusing."

"Masuk!?." Ujar Taehyung dengan nada dinginnya.

klek...

"Permisi presdir, saya baru saja mendapatkan menejer buat anda."

"Hmmm...berikan laporan ini padanya."

                               —

14.45

"Taeyong kamu belum pulang." Ujarku melihat Taeyong masih duduk di ayunan sendiri sedangkan temannya yang lain sudah pulang, dan guru-guru yang lain sudah pulang deluan.

"Appa ku belum pulang Ibu Guru." Ujarnya memelas.

"Sini Ibu akan temani menunggu appamu." Ujarku menepuk bangku kayu.

"Apakah tidak apa – apa Ibu?, Appa memarahiku merepotkan seseorang karena kata Appa aku ini namja jadi kau bisa menjaga diriku sendiri." Ujarnya seperti orang dewasa.

"Taeyong bukan masalah merepotkan seseorang Ibu ini Ibu Gurumu yang harus memastikan semua muridnya pulang dengan selamat itu tugas seorang Guru." Ujarku gemas melihatnya.

"TAEYONG!!!." Kami berdua langsung terpaku melihat seorang dengan setelan serba hitam dengan masker putih turun dari mobil hitamnya.

" Kami berdua langsung terpaku melihat seorang dengan setelan serba hitam dengan masker putih turun dari mobil hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia appamu?." Ujarku Taeyong mengangguk senang melihat kedatangan appanya.

"Maafkan Appa telat menjemputmu." Ujar appanya memeluknya.

"Ah maaf Bu Guru telah merepotkan anda, kadang saya melarang Taeyong untuk menyusahkan gurunya." Ujar namja itu.

"Ah t-tidak apa-apa itu sudah kewajiban saya sebagai guru."

"Saya tidak enak jika bisa saya antar pulang saja sebagai tanda terima kasih." "Iya Bu ikut dengan kami." Ujar Taeyong menarik tanganku.

"Tidak usah repot-repot rumah saya dekat kok bisa naik bis, kalau begitu saya deluan." Ujarku permisi kepada dua namja tersebut.

Taehyung POV.

"Taeyong ayo pulang." Tanpa basa basi akupun menggendong Taeyong yang terus melihat gurunya berjalan semakin jauh.

"Kau kenapa sobat, ayolah pulang gurumu juga butuh istirahat." Ujarku menuju ke mobil.

"Dia sangat baik pada Taeyong, bahkan saat Taeyong terlambat tadi ibu guru itu tidak memarahiku." Ujar Taeyong memeluk leherku.

Entah perasaan apa yang timbul saat Taeyong mengucapkan hal itu rasanya sesak di dada, aku hanya senyum kecut padanya yang terus melihat gurunya walau telah hilang dari pandangannya.
















VOTE YA BISALAH, CUMAN KLIK BINTANGNYA AJA SUSAH AMAT :).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

H O P E - KIMTAEHYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang