BAGIAN 1

64 22 10
                                    

BAGIAN 1 : Hari Pertama

Sudut pandang : Hardian

   Aku duduk sendiri di sudut kelas sambil menatap langit yang mulai gelap, "sepertinya akan hujan"aku berbicara dengan diriku sendiri.
Aku melihat seisi kelas dengan mataku, aku seperti bisa memperlambat mereka, atau mungkin aku yang bergerak cepat dari mereka, keanehan ini sangat membingungkan ku.
   Sejak sebulan yang lalu aku mendapatkan ke ajaiban ini, aku bisa memperlambat waktu dan mempercepat diriku sendiri.

"Hardian" Hiro datang ke tempat dudukku, suaranya memecahkan lamunanku.
   Hiro adalah teman sekelasku, aku tidak tau kenapa orang tuanya memberi nama Hiro padanya, padahal dia tidak ada garis keturunan eropa.

"Aku boleh ke rumahmu nanti ?, aku lagi butuh tempat yang tenang"

"Silahkan saja, kau tau kan aku juga sendirian di rumah, kau bisa datang kapan saja" jawabku pelan tetapi aku masih tetap memandangi langit dari jendela kelas.

"Tentang kekuatanmu itu, bagaimana ?, apa kau mulai bisa mengendalikannya ?" cuma Hiro la yang ku cerita kan tentang kekuatan yang kudapatkan ini, dia orang yang sangat percaya padaku, entah kenapa dia sangat percaya padaku, mungkin karna aku juga mempercayainya.

"Aku mulai sedikit terbiasa dan ini lumayan berguna" aku menjawabnya dengan mudah, terdengar seperti seseorang yang sedang berbohong, tetapi ini nyata.

   Aku melihatnya menjatuhkan sebuah pulpen ke lantai, dengan menggunakan kekuatan ku aku mengambil pulpen itu sebelum terjatuh dengan gerakan yang cepat, sangat cepat.

"Kau beruntung yan" katanya kagum, aku memang lebih sering di panggil dian, dan itu bukan masalah buatku.

Kring !....

Bel pulang berbunyi semua murid bergegas pulang,berbeda dengan ku dan Hiro, kami selalu pulang ketika sudah sedikit sepi, karna kami tidak ingin berdesakan.

   Kami berjalan menuju rumahku, aku berjalan sambil mendengar kan musik dengan earphone yang berada di telangaku, jadi aku tidak mendengar ocehan Hiro dari tadi.
Hiro melepaskan earphone dari telingaku," dian kita harus membantu ibu itu !" Hiro mengarahkan pandangan ku ke arah ibu - ibu yang barusan saja tas nya di ambil oleh seorang pencuri yang langsung kabur.

"Dian ayo kita kejar, gunakan kekuatanmu itu"teriak Hiro padaku.
Tak perlu waktu lama, aku langsung berlari dengan cepat sambil menarik Hiro dengan tangan kananku.
Hanya butuh setengah detik bagiku untuk mengejar pencuri tersebut yang berjarak sekitar 200 meter dari ku tadi.
Dengan cepat aku menjatuhkan pencuri itu dengan menendang kakinya.
Aku dan Hiro langsung berhenti tepat di depan pencuri itu, "kembalikan tas nya !" aku menarik tas yang di pegang oleh pencuri itu, tetapi pencuri malah mengarahkan satu pukulan ke arahku, beruntung aku punya kekuatan untuk memperlambat waktu, jadi aku bisa menghindarinya dengan mudah.

"Bocah tengik, gak usah ikut campur, kalian mau mati !"kata pencuri itu sambil mengeluarkan sebuah pistol dan di tembakannya ke atas.
Semua warga yang melihat pun langsung berlarian, jelas saja siapa juga yang mau mati.

"Hiro"aku memanggil Hiro dan melihatnya sedang tersenyum, senyumannya meremehkan pencuri ini, ia seperti tidak merasa takut.
   Hiro berlari ke arah pencuri tersebut, DUAR !  Satu tembakan dilepas mengarah langsung ke Hiro, dengan memperlambat waktu aku menghentikan peluru itu.
Hiro memberikan satu pukulan telak dengan tangan kanannya ke kepala pencuri itu, aku tidak tau apa yang terjadi tetapi pukulan itu sangat kuat, berumgtung pencuri itu tidak mati.

Aku langsung mengembalikan tasnya, semua orang melihat kami memberikan tepuk tangan atas keberanian kami.

***

   Aku langsung meletakkan tas ku di lantai sesampainya di rumah, badan ku kurebahkan di sofa.
capek, itulah yang kurasakan saat ini.

"Hiro" panggilku

"Apa ?"sahut Hiro yang sedang mencari cemilan di kulkasku.

"Pukulan mu tadi, bukankah itu terlalu kuat untuk manusia ?" tanyaku penasaran.

"Apa kau ingin tahu yang sebenarnya ?"

"Katakan semua yang kau sembunyikan Hiro" dengan kekuatan ku dengan gerakan cepat aku langsung mendekati Hiro.

"Kita harus bertarung, kalau kau menang maka kau akan tau segalanya yg ingin kau tau"tantang Hiro padaku.

Aku berfikir sejenak, aku sedikit terkejut mendengar tantangan yang di berikan Hiro.
Apa kami harus bertarung ?
Hanya untuk sebuah kebenaran ?
Dua pertanyaan itu terus berputar di kepalaku, aku tidak tau harus menjawab apa...

Next BAGIAN 2 : First Battle
Terus dukung SECRET ACADEMY ya👌👍👍👍
Jangan pelit bintang😊
Jangan lupa juga komentarnya👍

SECRET ACADEMY   Vol.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang