BAGIAN 2 : First Battle

16 17 2
                                    

SECRET ACADEMY

BAGIAN 2 : Firs Battle

Sudut pandang : Hiro

"Bagaimana ?, apa kau menerima tantangan ku dian ?" Aku kembali bertanya pada Hardian, terlihat wajahnya menunjukkan dia sedang bingung.

"Aku terima tantanganmu, tetapi dimana kita bertarung ?" tanya Hardian padaku.

"Di dunia virtual"

"Apa maksudmu ?" tanya Hardian yang semakin bingung.

"Dunia virtual adalah dunia sementara yang kita buat sendiri, bentuknya sama seperti dunia kita yang asli, bedanya kalau di dunia virtual kita bisa bertarung dengan bebas tanpa takut merusak rumah maupun membunuh orang lain" Aku menjelaskan tentang dunia virtual secara singkat kepada Hardian, tampak wajahnya yang masih terlihat bingung.

"Aku sedikit mengerti" jawabnya, "bagaimana cara membuat dunia virtual tersebut ?" tanyanya padaku.

Aku mengangkat tangan kananku ke atas dan mengepalnya, "create world !", teriakku agak kuat.
Tampak cahaya putih yang sangat terang keluar dari kepalan tanganku, cahayanya pun sedikit - sedikit mulai hilang.

"Apa itu tadi ?" tanya Hardian.

"Itu adalah cara membuat dunia virtual, hanya orang - orang yang sudah terdaftar di SECRET ACADEMY yang bisa membuatnya" jelasku.

"SECRET ACADEMY ?, apalagi itu ?" Hardian semakin bingung.

"Kalahkan saja aku dan kau akan tau semuanya" kataku sambil mengikat ikat kepala berwarna putih di kepalaku.
"Jika kau berhasil melepaskan ikat kepala ini, maka aku kalah, lakukan apa pun yang untuk melepaskannya, jangan ragu" aku menjelaskan peraturan permainan bertarung ku.

"Jadi kita sudah berada di dunia virtual sekarang ?" tanya Hardian yg sedang memperhatikan sekelilingnya,"tapi ini kan tetap berada di rumahku ?" tanyanya lagi padaku.

"Ya, kita sudah di dalam dunia virtual buatanku, hanya orang atas izinku saja yang bisa masuk kedalam dunia virtual yang kubuat ini" jelasku.

"Kalau begitu apakah sudah bisa dimulai ?"hardian menatapku dengan tatapan tajam.

"Silahkan dimulai !" aku langsung mengepal tangan kananku dan berusaha memukul Hardian dengan kuat.

BAM !!!

Suara pukulan ku yang berhasil dihindari Hardian mengenai lantai dengan kuat.
"Kau memancingku keluar ya ?" aku melihat ke arah luar rumah.

"Aku akan menyerangmu sekarang !" Hardian mengarahkan tendangan keras kaki kanannya tepat ke perutku begitu melihat aku keluar, gerakannya yg sangat cepat membuatku tidak dapat menghindarinya, akibatnya aku terpental beberapa langkah ke belakang.
.
.
.
.
.
Sudut pandang : Hardian

   "Rasakan ini !" Hiro langsung membalas seranganku begitu dia bangkit kembali, sialnya aku tidak sempat menghindar, aku hanya dapat mehanan serangannya dengan menyilangkan kedua tanganku tepat di depan wajahku.

"Kau benar - benar serius Hiro" aku berusaha berdiri tegak setelah terpental karna pukulan kuatnya.

"Sudah kubilangkan kerahkan seluruh kemampuanmu !" Hiro berlari kearahku dan kembali melancarkan pukulannya.

Akh !

Kali ini aku terjatuh ke aspal dengan cukup kuat, aku merasa tubuhku mulai lemas, aku melihat Hiro sedang berbicara tetapi aku tidak dapat mendengarnya, pandanganku mulai kabur, aku tidak bisa melihat dengan benar, rasanya sangat lemas.

Duak !

Hiro kembali menyerangku, kali ini bukan dengan pukulan, tetapi tendangan.
Hiro menendangku yang masih telungkup lemas, ini membuat ku terpental lagi.

Akh !!!

Kali ini eranganku cukup kuat, aku berusaha berdiri semampu ku, belum lagi sempurna berdiri tiba - tiba Hiro langsung memukulku lagi di bawah daguku dengan kuat, ini membuatku tercampak ke atas dan terjatuh lagi ke bawah dengan kuat.

Pandanganku mulai sedikit kembali, aku memalingkan pandanganku ke arah kanan dan melihat ada sebuah rantai, kira - kira sekitar 2 meter lebih panjangnya.

Aku langsung mengambil rantai itu dengan cepat menggunakan kemampuanku.

Hiro kembali berlari ke arah ku begitu melihat aku berdiri memegang sebuah rantai, dengan gerakan cepat ku aku langsung bergerak ke belakang Hiro dan memukul punggungnya dengan rantai.
Hiro langsung terjatuh, begitu melihatnya jatuh aku langsung bergerak cepat lagi dan menendang kepalanya dengan kuat.
Sekarang wajah kami penuh dengan luka.
Begitu melihat Hiro mulai melemah dengan cepat aku mengikatnya ke pohon yang ada di dekatku menggunakan rantai yang ku dapat tadi.

"Kau sudah kalah Hiro" kataku sambil menarik ikat kepalanya hingga lepas.

Aku langsung terduduk lemas di depan Hiro yang sedang terikat.

"Baiklah aku mengaku kalah" Hiro sedikit tersenyum padaku

"Kalau begitu katakan kebenarannya sekarang ! " suruhku.


Next BAGIAN 3
Silahkan di koment✌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET ACADEMY   Vol.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang