chapter 1

16 6 5
                                    

Drrtt!!

Ponsel acha berbunyi. Ia membaca pesan dari orang yg ga dikenal itu. "Hai cantik!". Acha tidak membalas. "Just read?" balasnya lagi. Lagi lagi acha hanya membaca pesan dari orang itu.
Sedangkan diseberang sana seorang cowo dengan geram membaca ponselnya.

  "sial! saat semua cewe tergila-gila sama gue kenapa dia engga?" Ucapnya.
"Lo tunggu liat aja cara main gue natasha." Ucapnya lagi. Maki el dengan wajah geramnya.

                        ***

Waktu masih menunjukkan jam 5.45 pagi namun acha sudah keluar dari kamarnya dan memakai seragam.
"Pagi bun" ucap acha.
"Pagi juga sayang" balas bunda acha.
" ayah mana bun?"
"Ayah masih dikamar, palingan bentar lagi keluar, nah tuh orangnya."
"Kenapa? Kalian ngomongin ayah ya?" Ujar ayah acha.
"Ga kok yah, ayah aja yg kepedean" balas acha
"Udah udah ntar terlambat loh!" Ujar bunda.
"Yaudah acha pamit ya bun, assalamualaikkum"
"Waalaikumsalam, hati hati ya!"
  
                              ***

Aku sengaja tidak lagi mengingat-ingat bagaimana raut wajahmu ketika tersenyum.

Aku juga sengaja tidak lagi menghafal bagaimana ritme tawamu.

Aku pun tidak lagi berusaha mengingat-ingat bagaimana kamu menjalani hari, menghafal bagaimana caramu ketika bercerita.

Ketika itulah, ketika aku berusaha untuk tidak. Maka pada saat itu, semua tentangmu mulai membayang-bayangi setiap hariku.

Masih saja di antara keramaian, dua bola mata ini tetap mencari sebentuk raut senyummu.

Masih saja seiring dengan hiruk pikuk suara yang kudengar, tetap suara tawamu terngiang di telingaku.

Masih saja aku mengingat semua hal, bagaimana setiap caramu memperlakukanku.

Masih saja aku patah hati lagi, manakala memahami angan yang sudah tidak bertuju dan rasa yang tak lagi bersambut.

Kita yang pernah bersama dan kita yang sudah menjadi dua orang asing.

Kita yang berlomba untuk saling lupa.
 
Acha membaca sajak demi sajak puisi tersebut. Puisi itu begiti menyentuh baginya walaupun ia sendiri tidak pernah mengalami langsung.
 

Ia sendiri tidak pernah mengalami apa itu cinta . hidupnya ga bewarna cuman ada hitam, putih, dan abuabu. hidupnya hanya dikelilingi orang-orang yg sayang padanya. ia termasuk gadis beruntung menurut teman-temannya karena belum pernah ngerasain patah hati karena cowo.

sampai disuatu hari, hidupnya yg biasa biasa saja diganggu oleh orang baru yg dianggapnya kurang kerjaan. Gabriel bagaskara....

                                                              ***


huaaaaa tiba tiba nulis ga jelas kek gini..

maafkanlah daku yg labil ini

ceritanya baru dimulai loh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang