Saya adalah mahasiswa Universitas Negeri semarang, lebih tepatnya mahasiswa baru Unnes. Tahun 2017 adalah tahun terdaftarnya saya menjadi mahasiswa Unnes sekaligus menjadi bagian dari keluarga Unnes, keluarga Fakultas Bahasa dan Seni, keluarga Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan keluarga PBSI rombel satu. Menjadi mahasiswa merupakan hal yang tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya, karena sadar bahwa saya berasal dari keluarga yang kurang mampu. Namun, dengan adanya beasiswa bidikmisi saya bisa terbantu dan bisa berkuliah untuk mewujudkan cita-cita saya menjadi seorang guru.
Kampus Unnes yang saya gunakan untuk menuntut ilmu terletak di Sekaran, Banaran Gunung Pati. Lumayan jauh dari tempat kelahiran saya yaitu di Bawen, artinya saya harus indekos. Jauh dari orang tua, jauh dari keluarga.
Masa-masa awal jauh dari rumah adalah masa yang berat bagi saya. Ketika harus jauh dari keluarga khususnya ibu, artinya saya harus mandiri dan mulai membiasakan diri agar tidak terlalu bergantung pada orang lain. Menjadi mahasiswa baru memang seru, ketika kita hanya disibukkan dengan kegiatan yang padat yang tujuannya hanya untuk bersenang-senang, dan bukan padat karena disibukkan dengan tugas yang menunggu untuk segera diselesaikan.
Kegiatan mahasiswa baru yang padat menghalangi saya untuk pulang ke kampung halaman untuk sekadar menuntaskan rindu dengan keluarga. Banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapat saat mengikuti kegiatan maba yang padat itu. Nilai kedisiplinan adalah yang pertama dari banyaknya nilai-nilai yang diajarkan semasa menjadi maba. Waktu kegiatan yang mengharuskan kita datang lebih awal dan tepat waktu otomatis mengajari saya hidup disiplin, bangun tiga jam sebelum kegiatan dimulai karena harus berlamaan antre mandi dengan teman lain yang tinggal dalam satu kos dan kebetulan semua aalah mahasiswa baru.
Menjadi anggota atau bagian dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia rombel satu adalah hal yang membanggakan. Rombel satu adalah sekelompok orang yang diterima di Unnes melalui jalur SNMPTN mayoritasnya. Menjadi bagian dari rombel satu memberi saya pelajaran bahwa meskipun kami sama-sama kuat, tidak ada di antara kami yang kemudian menjatuhkan yang lain dengan cara yang tidak terhormat, kami justru saling menguatkan, kemudian kuat bersama-sama.