1

10.5K 582 13
                                    

The Art of Sex

By : Sekushiai

Translated to Indonesian by : oresamarei94

.

"Maafkan aku, Yunho, tapi dia mengembalikan sketsamu lagi." Kata Changmin sambil menepuk pundaknya.

Yunho menatap manajernya dengan heran. "Apakah kau bercanda ? Lagi ?"

Changmin mengerutkan keningnya. "Ku akui, aku juga kaget. Padahal menurutku sketsamu sudah sempurna. Kupikir kali ini bakal diterima. Tapi tetap saja...."

"Apa katanya kali ini ?" Tanya Yunho menuntut. "Demi Tuhan aku menghabiskan waktu berjam-jam –tidak, BERHARI-HARI untuk ini !"

Changmin menghela nafasnya. "Dia bilang sketsanya bagus, tapi kurang emosi dan gairah."

"Ini adalah gambar dua orang yang sedang bercinta. Bagaimana mungkin kurang 'gairah' ?" Yunho meremas rambutnya frustasi.

"Ini," kata Changmin sambil memberikan selembar kertas dengan sebuah tulisan yang tertulis 'Jam sebelas siang. Jangan terlambat.'

"...apa?"

"Dia ingin bertemu denganmu."

Terlepas dari kenyataan bahwa sketsanya terus-menerus ditolak, Yunho tidak bisa menahan sedikit kegembiraan. "Benarkah ? Jaejoong-sshi minta bertemu ?"

Changmin mengangguk.

Senyuman Yunho melengkung. "Oh mungkin dia hanya ingin mengatakan secara langsung bahwa dia akan menyewa orang lain untuk ini setelah menolak banyak sketsa yang aku buat. Sudah jelas dia tidak menyukai pekerjaanku.."

"Tidak tidak ! Kurasa maksudnya sama sekali bukan itu" Changmin meyakinkan. "Jaejoong-sshi bilang dia ingin bertemu denganmu untuk membahas sketsa sampul ini. Kupikir dia hanya ingin membantumu sedikit."

Yunho kembali tersenyum. "Yah... kurasa itu akan menarik. Bertemu dengan penulis terkenal tidak terjadi setiap hari kan ?"

"Tepat sekali. Temui dia baik-baik, aku yakin kau akan baik-baik saja." kata Changmin dengan tatapan yang sedikit cemas.

"Kau sudah pernah bertemu dengannya ?"

"Belum," Changmin mengaku. "Tapi mereka bilang dia ..."

"Pangeran es," Tambah Yunho.

"Yeah," Ucap Changmin setuju, dengan senyuman ragu. "itu."

.

.

Yunho tiba di alamat 5 menit lebih awal dan terkejut mendapati dirinya tidak berada di restoran atau bar mewah, tapi dirumah Jaejoong. Sisi fanboy dalam dirinya merasa sedikit pusing karena gembira, dia telah menjadi penggemar karya Jaejoong sejak lama sebelum dia dipilih untuk menggambar sampul novel terbarunya.

Seorang buttler membiarkannya masuk dan mengarahkannya ke sebuah ruangan di lobby utama. Saat dia masuk, dia merasakan napasnya tertahan di tenggorokannya. Jaejoong duduk bersila di sofa, dan dia terlihat lebih cantik dalam kehidupan nyata. Dia memakai kacamata berbingkai hitam tebal, dan dia memutar-mutar kertas di tangannya. Saat Yunho mendekat, Yunho menyadari bahwa kertas yang dipegang Jaejoong adalah sketsa-sketsanya.

"U-um, halo Jaejoong-sshi," Yunho menyapa dan membungkuk dalam-dalam. Ketika dia kembali ke posisi normal, dia melihat Jaejoong tengah menatapnya dengan alis terangkat.

"Hai Yunho-ah. Please, come join me." Katanya mengundang, menepuk-nepuk tempat disampingnya.

Yunho menelan ludah gugup dan kemudian duduk disamping penulis cantik itu. Dia menatap Jaejoong penuh harap.

The Art of Sex ; YunJae (NC - 17) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang