2

7.7K 537 27
                                    

The Art of Sex

By : Sekushiai

Translated to Indonesia by : oresamarei94

.

Lima hari kemudian, Yunho kembali ke rumah Jaejoong.

"Aku tidak menyangka kau akan datang." Kata Jaejoong.

"Aku juga tidak menyangka diriku datang." Gumam Yunho, duduk disamping Jaejoong, memikirkan bahwa jika Jaejoong ingin menyentuhnya, itu akan terjadi di mana pun dia duduk.

"Apa yang membuatmu datang kesini?" Tanya Jaejoong sambil memiringkan kepalanya ke samping, penasaran.

Yunho ragu-ragu. Dia tidak bisa benar-benar mengatakan dengan baik, kau lihat Jaejoong-ah, pemikiran tentang kau mempekerjakan orang lain dan mengajarinya seni seks membuatku cemburu. Sebagai gantinya Yunho berkata, "Aku butuh pekerjaan itu."

"Keputusan bagus." Jaejoong mengangguk setuju. "Sketsamu yang baru merupakan perbaikan besar. Hampir sempurna. Masih ada satu pelajaran yang harus yang aku ajarkan padamu."

"Dan apa itu?" Tanya Yunho waspada.

"Kau perlu mengalami orgasme."

Pipi Yunho memerah. "Aku pernah mengalami banyak orgasme, terima kasih."

"Kita sudah membahas ini sebelumnya." Jaejoong menjelaskan dengan tidak sabar. "Percayalah, orgasme yang akan kuberikan akan menjadi yang terbaik yang pernah kau punya."

Yunho menggeliat di kursinya, adegan dari novel Jaejoong mulai membolak-balik pikirannya. Tidak, jangan pikirkan itu, dia memarahi dirinya sendiri. Kau akan ereksi dalam dua detik.

"Kau ingin orgasme yang bagaimana ?"

Yunho hampir tersedak air liurnya sendiri. "A- apa ?"

"Apakah kau gagap ?" Tanya Jaejoong. "Ku bilang, kau ingin orgasme yang bagaimana ?"

Yunho berkedip perlahan.

Jaejoong mendesah sedikit kesal, lalu bergerak dan melempar dirinya kepangkuan Yunho, mengangkangnya. "Apakah kau menginginkan handjob, blowjob ? Kau bisa memasukki jika kau mau, tapi kelihatannya kau tidak suka dengan pilihan yang terakhir."

Yunho menggigit bibir bawahnya, dan darah ditubuhnya sepertinya tidak bisa memutuskan apakah akan lari ke pipinya atau ke penisnya. "Aku..." dia mencoba, kata-katanya tersangkut di tenggorokannya yang tiba-tiba terlalu kering. "Apapun yang kau suka. "

"Hmmm." Gumam Jaejoong. "Kurasa kita akan memulai dari yang sederhana, jika kau bagus, aku akan memberimu hadiah."

Yunho tidak yakin apakah dia ingin tau apa yang sebenarnya dimaksud Jaejoong.

"Kita perlu membuatmu ereksi dulu." Kata Jaejoong dengan cekatan melepas celana Yunho. Yunho merasa malu karena mengangkat pinggulnya, membantu Jaejoong melepas celananya sampai pergelangan kakinya.

"Aku bisa-" Yunho memulai, meraih penisnya yang sudah-tidak-begitu lemas.

"Omong kosong." Sela Jaejoong menepis tangan Yunho. "Kau tidak pernah membiarkan kekasihmu melakukan sesuatu yang kau inginkan."

"Aku bukan kekasihmu." Kata Yunho.

"Untuk saat ini kau benar." Desis Jaejoong. Tangannya yang halus melilit pangkal penis Yunho, dan Yunho menghela nafasnya dengan gemetar. Tangannya meluncur ke atas dan ke bawah, menyentak Yunho dengan presisi, membuat Yunho horny dibawah sentuhan Jaejoong. Yunho melemparkan kepalanya kebelakang, bersandar di sofa saat gairah mengalir melalui pembuluh darahnya.

The Art of Sex ; YunJae (NC - 17) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang