Pengantar

51 3 0
                                    

Saya pernah membeli suatu buku berjudul Seasons to Remember karya Ilana Tan. Saya kira buku tersebut adalah novel. Entah benang merah dari tetralogi empat musim miliknya, atau cerita yang lain. Saya beli karena saya suka dengan tetralogi empat musim Ilana Tan, serta novel-novel lain miliknya. Intinya, untuk tulisan bergenre percintaan, Ilana Tan adalah salah satu orang yang berpengaruh pada gaya penulisan saya. 

Tapi ternyata buku tersebut bukan novel. Cukup menyesal membelinya. Karena ternyata buku tersebut hanya kutipan-kutipan dari tetralogi empat musim, dari Summer in Seoul, Winter in Tokyo, Autumn in Paris, sampai Spring in London.

Soal buku, musik, dan film, saya mengagumi atau ngefans dengan seseorang karena karyanya, bukan karena orangnya. Tapi saya suka deh sama pribadinya Ilana Tan. Karyanya besar, digandrungi remaja masa saya hingga masa kini, tapi dia nggak pernah show off tentang dirinya sendiri. Sampai sekarang mungkin kita nggak tahu, Ilana Tan yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi dia benar-benar besar karena karyanya, bukan namanya.

Zaman 2000 awal, mungkin saya senang mengoleksi segala macam tentang Westlife dan David Archuleta. Tapi sekarang berpikir, apa yang saya beli tentang mereka, worth it nggak ya? Tapi kalau seseorang benar-benar ngefans dengan seseorang, mungkin worth it saja mengoleksi apapun tentang idolanya.

Quotes to Remember akan berisi sama seperti Season to Remember miik Ilana Tan. Sama seperti Ilana Tan, saya akan menulis kutipan-kutipan dari novel yang saya tulis. Tapi tujuan saya berbeda dengan Ilana Tan. Ilana Tan membuat Season to Remember karena dia sudah memiliki basis fans yang sangat besar. Sudah pasti memang akan banyak yang suka. Saya menulis ini hanya untuk dokumentasi pribadi. Menulis kembali kutipan-kutipan tokoh di Eternal Memories, The Difference, dan First, mungkin menyusul novel-novel lainnya. Kutipan yang membuat saya sendiri geli menulisnya. Geli karena saya bukan orang yang baper. Bersyukurlah kalian penulis yang baper. Karena baper adalah salah satu modal untuk dapat membuat tulisan yang menyentuh hati Pembaca.

Siapa tahu, setelah membaca kutipannya, kalian berminat membaca novelnya lebih utuh :)

Quotes to RememberWhere stories live. Discover now