Upaya Internasionalisasi Bahasa Indonesia

9 0 0
                                    


INTERNASIONALISASI BAHASA INDONESIA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah DDKBP

Dosen Pengampu : Santi Pratiwi Tri Utami, S. Pd., M. Pd.

Oleh :

ABIL NURUL IBAD (2101417030)

LILIS AVIDA SARI (2101417016)

ALFIYANI NUR S. (2101417021)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DA SENI

2017

Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Bahasa adalah media komunikasi bagi setiap makhluk hidup, contohnya saja komputer yang menggunakan bahasa biner yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang dimengerti manusia melalui program-program antarmuka yang ada. Bahasa isyarat seperti morse juga digunakan untuk berkomunikasi. Kedua jenis bahasa di atas merupakan bahasa yang dapat dikatakan bahasa internasional karena masyarakat internasional sepakat untuk bersama-sama menggunakannya secara seragam dan luas di seantero dunia.

Penulis berpikir, apa yang menjadi syarat agar bahasa sekelompok masyarakat dapat menjadi bahasa yang dipergunakan secara luas di dunia internasional? Sempat terpikir apakah hal tersebut dapat dicapai dengan penggunaan cara otoriter seperti pemaksaan dan penjajahan. Namun sejarah membuktikan pendekatan kekerasan tidak berdampak secara signifikan terhadap penggunaan bahasa tersebut oleh korban, contohnya: penjajahan Jepang dan Belanda tidak mengakibatkan bangsa Indonesia menggunakan bahasa mereka secara fasih atau terdorong dengan kuat untuk mempelajari bahasa mereka. Bukti yang paling signifikan adalah kisah sang penguasa terbesar dalam sejarah, yaitu Kubilai Khan. Ia mencoba menggabungkan bahasa-bahasa dari tiap daerah yang ia taklukkan. Tentu ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan mengingat wilayah kekuasaannya yang begitu luas. Ia menguasai seperlima wilayah bumi yang berpenghuni sekitar setengah umat manusia kala itu.[1] Ia ingin menyatukan bahasa Mongol, China, Tibet, Manchuria, Sanskerta, Burma, Vietnam, Jepang, dan wilayah lainnya dengan membuat jenis bahasa baru.[2] Namun seiring dengan perjalanan waktu kekuasaannya tidak serta merta membuat bangsa-bangsa jajahannya menggunakan bahasa tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kekerasan tidak membuat sebuah bahasa dapat menjadi bahasa Internasional. Lalu bagaimana halnya dengan bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional. Kita tidak bisa menutup mata bahwa Inggris memiliki banyak koloni yang bisa saja menjadi penyebab internasionalisasi bahasa mereka. Namun jika melihat sejarah Kubilai Khan maka tentu ada hal lain yang menjadi pemicunya.

Salah satu penyebab sebuah bahasa dapat menjadi bahasa internasional adalah bahasa tersebut harus digunakan dalam diplomasi, perdagangan internasional , dan juga berperan besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan.[3] Mungkin inilah salah satu penyebab kegagalan Kubilai. Bahasa mereka tidak digunakan sebagai bahasa antara melainkan menggantikan secara total bahasa yang sudah ada. Bahasa Inggris dapat berhasil karena selain wilayah koloninya yang luas, bahasa ini juga disebarkan dengan cara-cara yang lebih halus. Setiap ada warga Inggris yang menyebar ke wilayah lain, mereka selalu mengajarkan bahasa mereka. Mereka juga aktif berdiplomasi, berdagang, dan menyebarkan ilmu pengetahuan mereka dengan menggunakan bahasa Inggris. Jika melihat syarat-syarat di atas maka tentu sulit bagi bahasa Indonesia dapat dijadikan sebagai bahasa Internasional.

Namun ada hal–hal yang merupakan peluang besar bagi bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional. Pertama, jumlah penutur bahasa Melayu-Indonesia yang cukup banyak. Penutur bahasa Melayu-Indonesia pada tahun 2011 meliputi Indonesia (±327 juta jiwa), Malaysia (±28,8 juta jiwa), Brunei Darussalam (±0,3 Juta jiwa), Singapura (±5,2juta jiwa), Timor Leste (±1,1 juta jiwa), dan Thailand (±65 juta jiwa). Jadi jumlah penuturnya dapat diperkirakan sejumlah 427,4 juta jiwa atau sekitar 1/15 jumlah penduduk dunia yang berada dikisaran jumlah 6.5 milyar jiwa. Hal ini di dukung dengan cita-cita para pemimpin ASEAN untuk membentuk komunitas ASEAN yang perlu didukung dengan penggunaan bahasa antara yang seragam, dan tentu saja bahasa yang memenuhi syarat untuk menjadi bahasa antara bagi seluruh anggota ASEAN adalah bahasa Indonesia mengingat jumlah penuturnya yang sangat banyak di kawasan Asia Tenggara.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 16, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Upaya Internasionalisasi Bahasa IndonesiaWhere stories live. Discover now