Keunikan yang Terulang

55 7 3
                                    

Gue tulis cerita ini dengan awal cerita yang mengecewakan, tapi menurut gue pribadi, itu baik. Karena sebuah kejadian yang telah terjadi tak ada yang tak baik, semua hal yang telah terjadi akan menjadi sebuah pelajaran berharga di hari esok.

Hari ini sebuah hal yang menggores hati kembali terulang, hal yang unik menurut gue, karena orangnya, tempatnya, waktunya, dan kejadiannya sama dengan yang terjadi sebelumnya. Ketika hati tergores kembali gue menyikapinya dengan santai. Jujur sebenarnya tidak bisa, tapi itu harus bisa dilakukan.

Hati merasakan sebuah rasa yang naik turun, seperti tidak memiliki tujuan dan arah yang jelas. Rasa apa yang membuat seperti ini gue pun tidak tahu jawabannya apa. Bahkan gue juga tidak tau harus mencari kemana jawabannya. Gue bertanya pada diri gue sendiri, apakah ini cinta? Apakah ini rasanya cinta? Apakah hal ini disebabkan karena rasa cinta? Gue sontak terdiam sejenak. Gue berfikir apakah yang menyakiti hati itu disebut cinta, bukankah cinta itu membahagiakan.

Banyak membaca akan mendapatkan ilmu yang banyak juga. Kata-kata itu banyak diucapkan oleh bapak ibu guru. Hal itu sangat-sangat tepat dan benar. Semenjak hal unik itu terjadi gue jadi lebih sering membaca buku. Buku yang gue baca adalah buku yang ada kaitannya dengan kisah cinta. Karena gue sangat ingin sekali tau apa itu cinta. Di banyak buku disampaikan bahwa cinta itu baik dan jahat, cinta itu romantis dan tidak romantis, cinta itu membahagiakan dan menyakitkan, dan intinya cinta itu segalanya. Semua buku menuliskan seperti itu.

Akhirnya gue dapat menyimpulkan atas dasar hal yang telah gue baca dan gue pelajari. Cinta dapat membuat gue yang tadinya tidak gemar membaca malah menjadi gemar membaca, cinta itu dapat merubah pola hidup seseorang yang merasakannya. Tergantung dari sang penikmat cinta, membawa kearah negatif atau positif rasa cinta itu.
Kemudian hal yang dapat gue simpulkan selanjutnya adalah, segala sesuatu hal yang terjadi didalam hati kita, jawabannya itu bukan di mana-mana, namun jawabanya ada di diri kita sendiri.

Mawar HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang