2 - Rainy Freya

35 4 0
                                    

Atha beranjak turun dari motor sport hitamnya tepat saat bel masuk berbunyi. Ia masih sedikit kesal dengan siswa-siswi yang berhamburan di dekat pintu gerbang sehingga menutupi jalan masuknya tadi. Hujan memang sedang jatuh cukup deras dan tentu para siswa-siswi berlarian dengan hebohnya.

Atha tidak pernah suka hujan.

Dan tentu, ia juga tak dapat mengerti dengan orang-orang yang menganggap diri mereka sebagai pecinta hujan yang menikmati tubuh mereka diguyur oleh tetesan-tetesan air kotor yang entah akan menebarkan penyakit apa pada tubuh orang-orang aneh itu.

Atha lalu berlari menuju kelasnya dan tanpa pikir panjang ia melakukan hal yang sudah menjadi kebiasaannya setiap pagi, melanjutkan pr yang sama sekali tak ia sentuh kemarin malam.

***

Bu Helly masuk, bertepatan dengan candaan 'Helly gukgukguk' yang sedang dilontarkan Edward, teman sekelas sekaligus salah satu sahabat dekat Atha. Seisi kelas hampir copot jantung dan serentak menghela napas lega saat tahu Bu Helly tidak menyadari kejadian konyol itu.

"Ibu bawa teman baru untuk kalian."

Atha hanya tertawa kecil melihat reaksi heboh teman-teman sekelasnya saat mendengar berita dari Bu Helly tadi. Pemuda itu lalu mengambil handphone di sakunya yang mendadak bergetar pelan dan pesan singkat dari Davion langsung muncul di layar notifikasinya.

"Tha, gw jdnya cabut dr jam ke 1, lo blm di kls kan?"

Sialan. Umpat Atha dalam hati. Ia cepat-cepat mengetik pesan balasan untuk Davion, "Gw di kls, bego. Telat lo, Bu Helly dah msk."

Davion membalas lagi, "Anjir, gw sndr."

Diam sejenak lalu masuk balasan lagi, "Bs cabut g? Ajak Edward gih."

Balasan lagi, "Bu Helly gukgukguk ini."

Atha mulai mengetik tapi tangannya terhenti ketika matanya melihat seorang gadis berjalan memasuki pintu kelasnya dengan gugup. Gadis itu memiliki postur tubuh mungil, rambut sependek bahu, dan kulit putih pucat.

Lumayan juga. Pikir Atha dengan senyum tipis.

"Silakan, kasih tahu namanya." Ujar Bu Helly pada gadis itu dengan senyum ramah, namun gadis itu masih menunjukkan ekspresi gugup yang sama.

Alih-alih memperkenalkan dirinya, gadis itu malah berbalik, mengambil spidol dan menuliskan sesuatu di papan tulis kelas. Mata Atha segera mengikuti pergerakan tangan gadis itu dan membaca kalimat yang dibuatnya.

R A I N Y F R E Y A A.

Rainy berbalik lagi dengan ekspresi yang sama, tanpa mengucap apapun. Seisi kelas masih asyik membaca nama lengkap gadis itu dengan dieja, namun entah apa yang membuat Atha merasa hangat saat melihat gerak-gerik gadis mungil itu.

"Wih Freya, hero ML tuh! Jago nge-stunt!"

Edward mencoba melawak lagi, namun kali ini masih dalam batas wajar. Usahanya cukup berhasil karena nampaknya seisi kelas lupa dengan rencana mencekiknya bersama-sama ketika Edward hampir saja menjerumuskan mereka pada hukuman Bu Helly yang tak kenal ampun.

Sayangnya, gadis mungil di depan kelas Atha tak ikut tertawa, Rainy masih terdiam dengan ekspresi gugup yang sama. Dan anehnya, Atha juga semakin merasakan perasaan hangat itu ketika Rainy tak kunjung berbicara.

Bu Helly akhirnya mengakhiri sesi perkenalan yang cukup aneh itu dan mempersilakan Rainy duduk. Gadis mungil itu terdiam dan matanya menjelajahi ruang kelas. Bu Helly yang melihat Rainy kebingungan langsung menunjuk bangku di sebelah Atha sebagai tempat duduknya yang baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang