"Mampus gue! Bisa dihukum gue!" Seorang perempuan dengan rambut yang dikuncir.ya, dia adalah dara. Dara syavani.
"Heh kamu! Sini!" Bu rose melihatnya didepan gerbang.
"Aduh! Mampus kan ketemu ibu pms gue." Gerutunya, "haduh bu maaf saya telat gara-gara angkot tadi." Alasannya yang dara sampaikan. padahal ia dirumah bolak-balik ke kamar mandi.
"Emang saya nanyak kamu knp bisa telat?" Kata bu rose dengan matanya yang melotot, "ikut saya." Dengan pasrah dara mengikuti ibu rose ke BK.
🌸
Dara duduk di depan meja belajar kelasnya.
"Lo kemana aja?! Masuk sampe telat gini? Masih sakit perut lu?" Tanya naila kepada dara, karena sejak tadi dara memegangi perutnya, dan wajahnya mulai pucat.
"Gue mau stay di sini aja, bentar lagi ada ulangan ips kan?"
Tanya dara
"Iya. Tapi muka lo pucet banget dar." Kata naila semakin khawatir.
"Gak usah sok kuat deh lo. Kalo sakit, sakit aja." Kata dinata dengan santai.
Dara sudah kenal dengan suara ini. Cowok yang friendly dan suka mengganggu dara. Dinata revano.
"Bacot." Dara mengatakannya dengan suara yang dingin. "kalo gak tahan jangan di tahan. Nanti kayak sinetron indosiar lagi." Naila menahan tawanya.
"Yaudah,kuy ke uks dari pada makin parah tuh perut dar." Ajak naila. Dengan pasrah dara mengikuti naila, namun di tengah jalan ia bertemu dengan kak firza. Dara dan firza sempat bertatapan, namun tidak lama mereka saling mengalihkan.
Dara tidur di kasur uks, keringat disekujur tubuhnya.
"Kamu pulang aja ya. Saya telfon mamah kamu." Ujar bu anin penjaga uks.
"Gak usah bu. Biar saya pulang sendiri aja, mamah saya lagi kerja soalnya." Dara menahannya.
"Oh, sama rafli saja ya? Biar kamu gak apa-apa." Rafli adalah anggota osis yang selalu mengecheck keadaan siswa.
"Yaudah deh bu." Kata dara pasrah lagi.
🌸
Sesampainya dara dirumah dia segera tidur dikamarnya tanpa berganti baju.
Tok tok tok
"Gak dikunci."
"Non itu makanan dibawah sudah mbak siapin." Kata mbak sri.
"Nanti saya makan. Saya tidur dulu"
Hai! Jangan lupa vomment ya! Makasih!
