Rory's POV :
"Maaf, Rory. Tapi, aku harus pergi."
Aku terdiam. "Kenapa?" Air mata meluncur dibawah pipiku.
"Aku harus pergi dengan Ayah sekarang juga."
Aku menangis "Baiklah, tapi kau harus kembali padaku."
"Aku janji aku pasti kembali denganmu dan tetap disisimu." Ia memelukku dengan erat. Aku membalas pelukan hangatnya. Padahal, aku sama sekali belum menyatakan cintaku padamu.
"Dan ini." Dan ini? Apa maksudnya? Ia segera mengeluarkan benda yang ia sebut 'ini' tadi. Aku terdiam. Sebuah kalung. Ia mengeluarkan sebuah kalung yang berbentuk burung layang-layang dan berwarna ungu. Hewan dan warna favoritku. Kau memang tahu apa yang kusuka.
"Ini kalung untukmu. Aku membuatnya khusus untukmu. Kuharap, kau akan selalu memakainya untuk mengingatku." Ia segera memasangkan kalung itu padaku.
"Te-Terima kasih." Kataku sambil menyeka air mataku. Ia tersenyum padaku. Entah kenapa, senyuman itu membuatku lebih jatuh cinta padamu.
"Aku harus pergi. Ayah pasti sudah menungguku." Aku segera memeluknya dengan erat. Ia juga memelukku dengan erat.
"Sampai jumpa." Katanya padaku sambil melepaskan pelukan hangatnya dariku dan segera meninggalkanku sendirian. Kumohon kembalilah, aku akan terus mengingat pelukan hangatmu itu. Sampai jumpa, Samuru.
-TIMESKIP 3 Tahun-
Aku terbangun di mimpiku. Mimpi yang sama lagi. Entah kapan ia segera kembali padaku dan segera memberikan pelukan hangatnya padaku. Aku melihat kalung yang selalu aku pakai. Kalung pemberiannya masih terawat dengan baik. Aku selalu mengingatmu, kumohon kembalilah. Aku segera bangun dan bersiap-siap untuk pergi kesekolah.
Saat sampai disekolah, aku segera menuju kekelasku dan meletakkan tasku diatas meja. Secara tidak sengaja, aku mendengar sekelompok anak perempuan memperbincangkan sesuatu.
"Hei, kalian sudah tahu, tidak?
"Soal apa?"
"Ada siswa baru yang segera masuk kekelas ini! Kudengar di seorang anak dari arkeolog terkenal dari West City. Aku mendengarnya dari ruang guru tadi pagi!"
Aku terdiam. Arkeolog terkenal dari West City?
"Benarkah?! Kira-kira dia laki-laki atau perempuan?"
"Kuharap laki-laki. Pasti ia sangat keren!"
"Kita harus lihat dari sifatnya dulu!"
Gadis zaman sekarang. Mereka selalu memikirkan hal-hal itu terus. Jika kalian tanya aku, Lelaki seperti apa nantinya, aku akan menjawab kalau ia adalah laki-laki yang cerdas dan suka belajar.
"Ngomong-ngomong, kau sudah lihat wajahnya gimana?"
Bentuk wajahnya?
"Enggak, sih. Tapi namanya tahu."
"Siapa?"
"Samuru. Samuru Shigami."
Samuru? Dia kesini?! Kekelasku?! Aku hanya bisa menyimpan semua pertanyaanku didalam kepalaku sebentar untuk mendengar informasi dari mereka lagi.
"Wah! Nama yang keren!"
"Benarkan?! Aku juga berpikir begitu setelah mendengar namanya!"
"Berarti cowok, dong!"
Bel masuk sudah berbunyi menandakan pelajaran segera dimulai. Masing-masing siswa seger duduk di bangku masing-masing. Setelah itu, Buk Guru masuk.
"Baiklah, anak-anak. Kita akan kedatangan murid baru sekarang. Ayo silahkan masuk!"
Pintu segera terbuka. Siswa itu segera berjalan kedepan kelas. Seluruh siswa perempuan langsung Menjerit didalam hati mereka, kecuali aku. Memang benar, dia kembali.
"Silahkan perkenalkan dirimu."
"Perkenalkan, nama saya Samuru Shigami."
________________________________________________________________________________
Yak! Chapter bagian Prolog selesai! Maafin saya karena terlalu lama mengupload cerita ini ^_^ ||| Bagaimana? Suka tidak? Jika suka, PLISSSS!!! Di vote ya!! Dan jangan lupa kirim komentar!!!
YOU ARE READING
Past (Sequel from Rory's Boyfriend)
RomanceSequel from Rory's Boyfriend. Jika belum membacanya, PLEASEEE!!! Baca dulu!!! Kisah masa lalu Rory bertemu dengan Samuru. Sejak berumur 7 tahun, Rory sudah mempunyai seorang sahabat lelaki dan juga cinta pertamanya. Anak itu sangatlah berharga bagi...