bagian 3

87 2 0
                                    

Tok tok tok
"Masuk aja nggak dikunci"
"Hai Key,sendirian aja"
"Biasa,kaya nggak tau nyokap gue aja"
Dhea tersenyum lebar sambil mengelus lengan sahabat sejatinya itu. Karena Dhea tahu bahwa Bunda Key sibuk dengan klinik dan jadwal rumah sakitnya. Jika Bunda Key pulang,beliau hanya bisa melihat anaknya tertidur dan mencium keningnya.

Usai mengerjakan tugas,mereka on the way ke mall. Sesampainya di mall paling besar di kota itu,dua sahabat yang tidak bisa terpisahkan langsung menuju ke gedung bioskop. "Kita mau nonton apa,Key?" Tanya Dhea,sahabatnya yang diajak bicara malah asik dengan hp nya. "Ohh... lagi chat sama Devan ternyata" sentak Dhea setelah diam diam melihat isi hp Key. "Ee enggak kok,gue cuman balesin cht nya doang" jawab Key yang tergagap karena terkejut mendengar sentakan Dhea. Akhirnya mereka maju ke kasir dan memilih film. Setelah membeli tiket,mereka menunggu di lorong yang ada di dalam bioskop itu. Tiba tiba Dhea mengambil hp yang ada di kantong Key. Dan melihat isi whatsapp chatting kontak yang berada diatas sendiri. Devanda . Dhea mengerutkan keningnya

Ya Tuhan berikan yang terbaik untuk sahabatku karna ini pertama kalinya ia mengenal seorang lelaki karna aku tak ingin melihat dia merasakan sakit hati

Mereka keluar dari gedung bioskop dan segera memesan taksi online. Pak Dedi yang tadinya mengantar mereka tidak bisa menjemput ke mall karena harus mengantar adik Key khursus piano. Saat mereka menunggu taksi di lobby,Key menabrak sosok lelaki berbadan tinggi. "Eh maaf saya nggak liat jalan" ucap lelaki itu kepada Key. Sepertinya Dhea kenal lelaki itu, ternyata Alfero Deandra. Kakak kelas mereka, lelaki yang terkenal dengan panggilan Fero.

Alfero Deandra
Lelaki tampan,putih,tinggi dan pintar yang menabrak Key saat di lobby mall. Lelaki itu mendadak sering mondar mandir di depan kelas Key. Entah mengapa,padahal sebelumnya ia jarang melewati kelas Key. "Hai Key" sapa lelaki itu sambil berdiri di depan pintu kelas Key. "Hai juga kak" jawab Key yang sedang berjalan dan terhenti karena sapaan Fero. "Kekantin bareng yuk,gue traktir deh" pinta Fero kepada Key. "Emm sebentar ya kak aku ajak Dhea dulu" jawab Key pada kakak kelasnya yang tampan hingga membuatnya grogi saat menatap wajah Fero.

KARMA is realTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang