Alaina siswi itu sekarang sedang berada di Ruang Wakil Kepala Sekolah duduk menunggu guru yang bernama Bu Aris yang akan mengantarkannya kekelas baru nya nanti.
"Aduh... Bosan disini sendiri tak ada yg menemani seperti malam malam yang sudah sudah, lah lah lah kok Alaina malah nyanyi sih" Ucap Alaina sendiri
"Ih... Tapi bener deh Alaina bosan banget nunggu kayak gini Bu Aris emang ga tau ya nunggu itu ga enak Bu" Ucapnya lagi sendiri dengan muka melas
Tiba tiba pintu Ruang Wakepsek terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya yang daritadi siswi itu keluhkan
"Maaf ya nak Alaina ibu tadi ada urusan jadi kamu nunggu dulu" Ucap Bu Aris
"Hehe, gpp kok bu" ucap alaina sambil tersenyum
"Ya sudah, ayo bak Alaina saya antarkan ke kelas kamu" Ucap Bu Aris
"Ya bu" balas Alaina sambil mengikuti langkah Bu Aris
........................................................................
Alaina POV
Bu Aris berhenti didepan kelas yang terdengar ricuh dari luar ku berpikir mungkin kelas ini gurunya belum datang. Bu Aris segera membuka pintu kelas tersebut dan masuk kedalam kelas dan aku mengikutinya seketika suasana kelas itu tiba tiba menjadi hening.
"Anak anak mohon perhatiannya sebentar Kelas XI IPA 2 akan mempunyai keluarga baru, ayo silahkan perkenalkan nama mu" Ucap Bu Aris kepadaku untuk mempersilahkan melakukan perkenalan
"Hi kawan kawan, aku Alaina Alicia Lais Arsalan kalian bisa manggil aku Alaina, Ala atau ina, aku pindahan dari SMA Cendrawasih Jakarta, Salam kenal ya kawan kawan" Ucap ku dengan tersenyum
"Ada yang ingin kalian tanyakan kepada Alaina?" Ucap Bu Aris
"Alaina senyum nya kok manis banget neng" celetuk salah satu murid dan langsung di sambut sorakkan para siswa/i dikelas itu
"Yee, Haris lu gada pertanyaan yang berbobot yaa malah bilang kayak gitu" jawab salah satu siswi yang kutak tahu namanya
"Sirik aja mba pengen yaa dibilang manis ama aa haris" balas cowok tadi
"IDIH OGAH RIS" Jawab siswi tadi dengan keras dan langsung mengalihkan mukanya
Dan menimbulkan gelak tawa satu kelas termasuk aku.
"Sudah ya nanya nya nanti lanjut lagi, oh iya Alaina sekarang kamu duduk disebelah Alaric ya itu yang dibelakang dibawah AC" Ucap Bu Aris sambil menunjuk bangku yang akan kududuki.
Cowok itu melihat ku dengan lekat dan aku membalas melihat cowok itu sepertinya aku pernah liat mukanya. Tiba tiba cowok itu tersenyum tipis kepadaku, aku terkejut dan hanya menundukkan muka dan tak lagi menatapnya.
"Alaina mau kan? " tanya Bu Aris lagi
"Eh.. Iya bu mau" jawab Ku sambil tersenyum kepada Bu Aris
"Yasudah sekarang kamu boleh duduk, Anak anak ibu tinggal dulu yaa selamat berkenalan dengan keluarga baru kalian" ucap Bu Aris sambil meninggalkan kelas
Ku berjalan menuju bangku dengan menunduk sambil tersenyum. Saat tiba dibangku ku langsung kududukan tubuhku kebangku, tiba tiba ada yang menjulurkan tangan dari sebelah kananku
"Lu yang tadi pagi kan? Kita ketemu lagi sesuai yang lu bilang semoga kita ketemu lagi, Gua Alaric Delwyn Althaff lu bisa manggil gua apa aja asalkan jangan manggil Ala soalnya lu juga dipanggil Ala" ucap Cowok itu sambil tersenyum
Oh iyaa dia yang tadi yang aku tabrak astaga malu kenapa aku sebangku dengannya
"Ah iya ric(?) Ternyata kita ketemu lagi malah sebangku sekali lagi Aku minta maaf ya yang tadi pagi aku ga sengaja udah ngejatuhin bukunya" ucap ku sambil menunduk dan membalas jabatan tangannya
"Lu gausah kayak bersalah banget gitu santai aja kali Cia" ucap Cowok itu
"Kamu manggil aku apa Cia? " tanyaku
"Iya, gua manggil lu Cia biar beda dari yang lain,ga apa apa kan gua manggil gitu?" balas cowok itu sambil tersenyum
"Hehe iya ga apa apa kok ric" jawabku sambil tersenyum
Tiba tiba ada uluran tangan yang muncul didepanku ,ku melihatnya
"Hi Alaina ,kenalin aku Myesha Amarissa Putri kamu bisa manggil aku Myesha atau Sha. Salam kenal ya" ucap siswi yang berada didepanku dengan rambut digerai
"Hi Sha, salam kenal juga" jawab ku kikuk sambil menjabat tangannya
"Kalau gua Leandro Melvin Alexander lu bisa manggil gua Leandro, Lean atau dro" ucap cowok yang berada disamping Myesha tadi sambil mengulurkan tangannya
"Oh iyaa Lean" jawab ku dengan kikuk lagi sambil menjabat tangannya
"Alaina gausah kikuk banget gitu kita disini ga makan orang tapi kalau gigit iya apalagi nih sebelah lu si Alaric sering ngegigit" ucap Lean sambil tertawa"Anjir lu Le kapan gua gigit dikira Vampir kali gua gigit gigit" balas cowok sebelah ku
Dan ku hanya tertawa mendengarnya
"Na, Alaric ini ketua kelas disini dari dulu ya duduknya ya sendiri kayak jomblo tapi emang jomblo sih pokoknya dia GGN deh disini" ucap Myesha
"Hah GGN apa tuh? " tanyaku
"Ganteng Ganteng Ngenes, lagian dia tuh duduknya sendiri, disuruh guru mulu lagi terus dia juga JOMBLO" balas Myesha sambil tertawa
"Padahal dia juga ketua futsal kan fansnya banyak dari sekolah mana mana tinggal pilih padahal masih aja jomblo" lanjut Leandro
Dan ku tertawa lagii
"Apaan nih jadi bahas status gua yang jomblo" Ucap Alaric
"Gpp ric, Alaina juga jomblo kok dari 16 tahun yang lalu" Ucap ku sambil tersenyum
"Dari lahir dong na, kenapa jomblo na kan lu cantik juga? " tanya Myesha
"Karena gada yang seganteng shawn mendes atau mengalahkan kegantengan shawn mendes jadi mending jomblo" jawab ku sambil tertawa
"Astaga na gua kira kenapa alasan lu jomblo ternyata sangat faedah sekali alasannya" ucap Lean
Ku hanya tersenyum
"Eh btw disini kan cewek cowok semua duduknya apa semua juga pacaran yang duduk cewek cowok sama kayak kalian juga pacaran? " tanyaku penasaran
"Ya enggak lah Cia, ya kali satu kelas duduk cewek cowok karena pacaran ini mah kebetulan mereka yang sebangku aja" jawab Alaric
"Cie cie Ala manggil Alaina Cia cie cie Ala udah ada panggilan sayang, cepet jadian ya la jangan sampe kena tikung " goda Lean
"Ih apaan sih Lean kan gpp manggil Alaina Cia itu kan juga termasuk nama Alaina" selakku
"Iya iya deh na candaa " ucap Lean sambil tertawa
Tiba tiba seorang guru datang sepertinya itu yang mengajar
"Udah Cia hirauin aja kata kata Lean emang suka ngaco" ucap Alaric pelan
Dan proses pembelajaran berlangsung
💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧
KAMU SEDANG MEMBACA
ALA
Teen FictionAlaina dan Alaric dua orang yang berbeda tapi sama sama memiliki ketakutan yang sama yaitu takut untuk menjalin sebuah kisah cinta karena masa lalu mereka. Bagaimana jika dua orang tersebut dipertemukan dan ditakdirkan tuhan untuk menjalin sebuah ki...