STALKER

Chapter 1

Title : STALKER
Cast : Park Jiyeon , Oh Sehun
Author : Cho-I Uchikaze
Credit by Beauxbatons
.
Cinta itu harus mendapatkan segalanya, suka atau pun tidak itu sudah mutlak di kehidupannya.

»Ʀ«

Banyak yang berkata, jika kehidupan yang kita jalani akan terasa indah jika ada seseorang kita cintai ataupun sebaliknya. Cinta dapat membuat seseorang seakan berarti dalam hidupnya. Tapi tak sedikit juga yang pernah merasakan sakitnya karena sebuah cinta. Bahkan mungkin ada yang merasa takut, depresi hingga akhirnya bunuh diri.

Berbeda dengan yang dirasakan oleh seorang gadis cantik bernama Park Jiyeon. Gadis itu merasakan betapa indahnya perjalanan cinta yang dia rasakan, hingga akhirnya cinta itu menimbulkan sebuah kematian dari setiap seseorang yang datang memberikan cinta kepadanya. Jiyeon lebih baik merasakan sakitnya cinta karena sebuah penghianatan bukan kematian dari setiap para lelaki yang mencintainya.

Sejak saat itu banyak yang menghindarinya, bahkan tak jarang teman-temannya mengunjing dirinya dan mengatakan jika jiyeon adalah gadis pembawa sial, ada pun beberapa temannya yang membully dirinya, hingga keesokan harinya temannya ditemukan mati mengenaskan di dalam kelas. Saat itu pula tidak ada yang berani membicarakannya, mendekatinya, membullynya bahkan para dosen tidak berani menyebut namanya selain saat absen. Jiyeon pun memilih berhenti kuliah saat kakak satu-satunya yang dia miliki meninggal karena melindungi dirinya.

Kini 8 tahun telah berlalu, Jiyeon hanya menyibukkan dirinya sebagai penulis di salah satu Blog tanpa menggunakan nama aslinya. Sudah 1 tahun belakang ini jiyeon tidak merasakan terror yang sering di alaminya, ataukah dirinya sudah bebas dari terror yang hingga saat ini tidak dia ketahui.

Jiyeon sudah mencoba bangkit kembali dari keterpurukannya, dengan dorongan dari ayahnya, Myungsoo sahabat semasa kecilnya walau myungsoo pernah hampir kehilangan nyawanya tapi lelaki itu tidak pantang menyerah untuk berada disisinya, tapi anehnya hanya myungsoo lah yang tidak di buat mati oleh peneror tersebut.

"Sayang, sudah saatnya kau memulai kehidupanmu yang baru". Yoochun – ayahnya, berjongkok di depan Jiyeon, berusaha membujuk anaknya agar menerima permintaannya. Jiyeon hanya diam menundukkan kepalanya.

"Apa yang kau takutkan nak?"

"Ji takut, jika dia akan datang kembali saat mengetahui jika jiyeon akan menikah"
Yoochun menghela nafasnya sejenak. Ia melihat mata anaknya mulai berkaca-kaca, dibelainya surai hitam milik anaknya.

"Sayang dengarkan ayah". Yoochun memegang kedua bahu anaknya "Kau harus melawan rasa ketakutanmu itu, jangan membuatnya senang ketika melihat kau menjadi lemah karenanya, percayalah di samping kejadian itu banyak yang akan melindungimu".

"Tapi ayah, tidak semudah itu"
Yoochun terdiam, memikirkan perkataan apa yang harus dia jawab. "Kau hanya butuh seseorang yang siap berada disisimu dan melindungimu".

"Siapa? Pemuda itukah? Apa ayah yakin dia akan baik-baik saja jika dia menikah denganku?"

"Yah arena ayah merasa kau akan aman berada dengannya". Yoochun tersenyum menenangkan.

"Tapi ayah...". Sebelum jiyeon membantah kembali ayahnya sudah memotong perkataannya.

"Ayah sudah tidak dapat menjagamu setiap hari sayang". Yoochun kembali menghela nafas. "Ayah juga harus menjaga ibumu di rumah sakit". Sungguh Yoochun tidak ingin membawa istrinya dalam masalah ini.